[ Lee Sujeong POV ]
"Ajusshi, turunkan saja aku disini." Ucapku. Aku pun mengeluarkan uang dari dompetku lalu memberikannya pada ajusshi. Setelah itu aku membawa turun koperku dari mobil.
Grek grek grek.. Itu rumah nenek, sebuah senyuman pun mulai muncul di bibirku, kedua lesun pipiku juga muncul.
Aku pun menarik koperku.
Tiba - tiba saja aku mendengar suara langkahan kaki seseorang dari belakang, membuat langkahku terhenti sebentar. Apa seseorang mengikutiku? Aku pun mempercepat langkahku.
Tep tep tep.. Grek grek grek.. Aku sempat mengintip ke belakang sebentar, dan aku melihat ada seorang pria yang memakai topi hitam.
Ommo!! Ada yang mengikutiku! Aku pun menarik koperku dan berlari dengan cepat, secepat mungkin aku lari ke rumah nenek.
Tak tak takk!!!
"Nenek! Nenek!! Buka pintunya!!" Jeritku.
Ahh!!! Aku baru ingat, aku tak memberi tahu nenek kalau aku datang kesini. Itu.. itu karna aku mau buat kejutan untuk nenek, aish.. apa nenek sudah tidur?
Aku kembali menjerit, namun kali ini lebih kuat.. agar nenek bisa mendengarku. "Nenek! Ne.."
Tiba - tiba saja tanganku ditarik..
"AHHH!!!!"
[ Lee Sujeong POV end ]
◇ ◆ ◇ ◆ ¤ ◇ ◆ ◇ ◆
[ Author POV ]"Ahhh!!!" Jerit Sujeong, Sujeong menutup erat kedua matanya, tangannya mencoba untuk lepas dari genggaman pria itu. "Ahhh!!!! Ahhh ahhhh!!!" Jeritnya tak karuan.
"Yah Lee Sujeong!" Ucap pria itu mencoba menyadarkan dirinya. Sujeong akhirnya membuka kedua matanya yang sudah basah, karna menangis.
"Sunggyu..sunbae" Mulut Sujeong lansung mengangga lebar. "Aishh." Sujeong mengelap kedua matanya yang basah itu. "Mengerikan skali. Aish.. pria ini." Ucap Sujeong disela - sela tangisannya.
"Yah!!! Kau menangis?" Ucap pria yang dipanggil Sunbae itu, ia tertawa melihat Sujeong yang tiba - tiba menangis tak jelas.
"Dasar sunbae bodo*!" Umpat Sujeong yang membuat mata Sunggyu kembali menyipit karna tertawa.
"Aku tak bermaksud menakutimu! BTW.. Kok kamu disini? Bawa koper lagi." Ucap Sunggyu sembari menarik koper Sujeong.
"Hiks hiks.. bukan urusanmu!" Jawab Sujeong dengan ketus, ia menarik kembali koper yang ada di tangan Sunggyu.
Sunggyu pun menggelengkan kepalanya, "Apa kau mengikutiku sampe kesini?" Tanya Sunggyu dengan pede-nya.
Sujeong pun mengabaikan pertanyaan Sunggyu dan sambung mengetuk pintu. "Hikss.. nenek!" Jerit Sujeong dengan suara serak. Ia kembali mengetuk pintunya namun Sunggyu menahan tangannya.
"Berhentilah mengetuk pintu, nanti tanganmu sakit." Ucap Sunggyu dengan nada serius.
"Sudah kubilang.. ini bukan urusanmu!" Ucap Sujeong yang kini sudah kesal. Ia menarik dan membuang nafasnya, setelah itu ia mulai mengomel panjang lebar, "yak!! Berhentilah menggangguku sunbaenim, Siapa yang mengikutimu? pede skali! Aku ini datang kesini karna mau liburan ke rumah nenek, tapi aku tak bisa masuk kesana skarang karna..." Ucapan Sujeong dipotong oleh Sunggyu.
"Oh.. jadi ini rumah nenekmu?" Ucap Sunggyu yang agak shock, ia bahkan menutup mulutnya tak percaya.
"Aish.. Kalau ini bukan rumah nenekku, lalu kenapa aku ketok pintu ini dari tadi? Aish jinjja! Kenapa aku harus bertemu denganmu Sunggyu sunbaenim? Haizzz.. Di sekolah dan disini sama saja. Kau slalu saja meng.." Ucapan Sujeong terhenti ketika ia melihat Sunggyu berhasil membuka pintunya.
"Nah.. Sudah terbuka!" Ucap Sunggyu sembari menepuk kedua tangannya, sedangkan Sujeong melonggo melihat pintunya terbuka.
"Ah.. Kenapa kau bisa buka pintunya?" Tanya Sujeong yang masih saja melonggo.
"Sudahlah, Ayo masuk dulu!" Hoya menarik tangan Sujeong dan juga kopernya masuk ke dalam.
° • ○ ● ° • ○ ● ° • ○ ● °
"Apa!? Nenek tak ada di rumah?"Sunggyu mengganggukan kepalanya, "Nenekmu bilang dia akan pergi ke Busan selama beberapa hari, jadi.. ya begitulah." Sunggyu kembali tersenyum canggung.
Sujeong menghela nafas, "Lalu kenapa kau bisa disini?" Tanya Sujeong menaikan salah satu alisnya.
"Aku.. Entahlah, nenekku yang mengirimku kesini, katanya sih karna nenekmu yang memintaku." Ucap Sunggyu sambil menggaruk lehernya.
"Apa nenekmu mengenal nenekku?" Sujeong kembali bertanya membuat Sunggyu mengangkat kedua bahunya.
"Entahlah.. kata nenekku ia pernah tinggal disini. Sepertinya nenek kita berteman baik, apa kau pernah melihat nenekku?" Tanya Sunggyu.
"Em.. sepertinya tidak." Ucap Sujeong sembari menggelengkan kepalanya. "Eo.. tunggu, jadi disini hanya kita berdua?" Tanya Sujeong yang mulai menyadari situasi.
"Ya... Aku dan kamu." Ucap Sunggyu sembari menunjuk dirinya dan Sujeong. Sujeong lansung melonggo tak percaya.
"Kenapa? Jangan pikir yang aneh - aneh, walau hanya kita berdua disini, aku tak akan melakukan sesuatu padamu. Lagi pula kau bukan tipeku." Ucap Sunggyu yang membuat Sujeong lansung kesal.
"Siapa juga yang pikir aneh - aneh!" Jerit Sujeong frustasi.
"Anggap saja aku tak disini agar kau merasa nyaman." Ucap Sunggyu berjalan pergi.
"Geez.. dasar namja aneh." Gerutu Sujeong. Ia pun menarik kopernya ke kamar.
°•○●°•○●°•○●°•○●°
Haii!!!! Gimana? Agak aneh kan? /abaikan.
Hm... Gimana ya, hm.. thor sudah berusaha yang terbaik.
Thor usahain buat chapter yang lebih bagus lagi besok^^.
And.. gimana? Sujeongnya berakhir sama Hoya atao Sunggyu?
Hm... Masi dilemma, menurut kalian mau Hoya atau Sunggyu?
Sebenarnya sebelumnya thor buat namjanya itu Hoya. Tapi karna kemarin aku liat video Sunggyu sama Soul, aku jadi kesel ama Sunggyu. #huftt..
Hm.. Moga-moga aja bisa HoSoul endingnya. Hm..Oke, ikutin trus ya ceritanya.
Annyeongg~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ||
FanfictionDestiny (Baby Soul's Birthday Project) ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ Lee Sujeong pulang ke kampung untuk menjenguk neneknya. Di kampung neneknya-lah terjadi banyak kejadian yang tidak ia duga, bertemu dengan sunbae yang pernah berduet dengannya, hingga bertemu dengan...