EDITEDTahun pertama di SMA
Ruangan itu tampak sepi, hanya terdengar alunan sebuah lagu dari seorang pemuda yang kini terlihat serius memainkan gitar. Tiap-tiap bunyi dari senarnya mengalunkan nada indah yang menggema, menciptakan rasa damai dan tenang. Kai tidak berniat menghentikan gerakan tangannya pada alat musik tersebut. Salah satu kegiatan favoritnya setelah mendapatkan hukuman dari guru adalah pergi diam-diam keruang musik. Selain meninggalkan Sehun, sahabat bodohnya, entah mengapa ia lebih memilih menyendiri.
Sudah lebih dari dua puluh menit dan Kai masih bertahan disana. Pemuda tampan itu bahkan tak tahu jika saat ini, tepat dibelakangnya, dibalik pintu ruangan tersebut, terdapat sosok gadis yang berdiri terpaku mengamatinya. Gadis itu hanya diam, mencuri pandangan untuk menatap punggung tegap Kai dari arahnya tanpa berniat berlalu begitu saja.
Indah sekali.
Ya. Hanya pemikiran itu yang melesat dikepala sang gadis. Apapun yang ada pada diri Kai mampu membuatnya terpanah. Persetan dengan cinta pada pandangan pertama, ia tidak menyukai pernyataan itu tetapi kini ia mengakui bahwa ia mengalaminya.
Kai adalah sosok idaman semua siswi di sekolah ini. Sebenarnya, bukan hanya Kai, Sehun yang merupakan sahabat terbaik Kai juga menjadi sosok yang patut dipertimbangkan. Entahlah gadis itu tak peduli, Ia hanya menyukai Kai.
"Lagi ngapain?"
Shit.
Gadis itu langsung membeku. Ia bisa mendengar sebuah suara dibalik tubuhnya.
"Lagi liatin Kai ya?" Suara itu terdengar lagi.
Sehun.
Kini ia tahu suara siapa itu. Tak perlu menunggu lama, ia langsung mengambil langkah begitu saja. Berjalan cepat menghindari pemilik suara yang beberapa detik tadi berdiri di balik tubuhnya.
Disisi lain, Sehun yang masih mengamati kepergian gadis itu hanya mendengus pelan. Ia mengganti pandangannya kearah Kai, yang sama sekali tidak mengetahui kehadirannya. Lalu Sehun berpaling lagi, menatap lurus, mengamati sosok gadis misterius yang tadi berjarak dekat dengannya.
"Anjir baru mau gue modusin, udah kabur aja." Gumam Sehun tak peduli.
Urusan gadis cantik itu bisa ditahan. Sekarang yang ia inginkan hanyalah memaki habis-habisan sahabatnya yang kini tanpa tahu dosa terlihat nyaman bermain gitar.
"Heh setan!" Sehun berjalan menghampiri Kai sambil berteriak nyaring. Kai langsung menghentikan gerakannya begitu menyadari makhluk menyebalkan yang berwujud sahabat itu menghampirnya dengan raut wajah yang sudah siap mengeluarkan amarah.
"Kenapa, Hun? "
"Sialan! Pake nanya lagi lo." Suara keras Sehun membuat Kai mendengus pelan. Ia tahu apa yang akan dikatakan oleh Sehun. "Lo ninggalin gue, kampret! Hukumannya belom selesai. Lo pikir gampang nyikat kolam ikan seluas itu."
Dan Kai hanya bergidik ngeri menyaksikan bagian bawah dari tubuh Sehun. Sepasang kaki telanjang dengan celana sekolah yang sudah dilipat hingga bagian lutut dan jangan lupakan sebuah sikat panjang yang saat itu digenggam Sehun. Kalau Kai boleh mengingatkan, jarak antara kolam ikan yang berada ditaman belakang sekolah dengan ruang musik tentu sangat jauh, dan kini yang dibayangkan oleh pemuda itu hanya bagaimana cara Sehun menanggung malu berjalan tanpa alas kaki seraya menggenggam sikat ditangannya.
"Maaf, Hun. Gue suntuk."
Hanya kalimat itu yang dapat diucapkannya. Lalu selanjutnya, Sehun hanya mengangguk walaupun sedikit kesal. Tidak apa-apa. Sehun telah mengetahui Kai dengan baik begitupun sebaliknya. Mereka bersahabat sejak berada dibangku sekolah dasar, apa yang kau harapkan?
Kai beranjak dari posisi nyamannya lalu berdiri menjulang dihadapan Sehun. Tanpa perlu berbicara lagi mereka berjalan begitu saja meninggalkan ruang musik. Saat hendak melewati daun pintu, Kai yang berjalan lebih dulu didepan Sehun pun mengernyit saat tiba-tiba sebuah tepukan tangan menyentuh sebelah bahunya.
Aneh, pikir Kai.
Dia menoleh kebelakang. Kearah Sehun tepatnya. Sahabatnya itu hanya terpaku menatap kearah pintu yang akan mereka lewati. Bukan, bukan karena pintu itu yang menarik perhatian Sehun.
"Kai"
"Kenapa, Hun?" Kai bertanya bingung.
"Kayaknya tadi Krystal liatin lo deh dari sana." Dengan wajah polosnya sehun pun menunjuk kearah pintu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
She
FanfictionKetika seorang Kai Kim masuk ke dalam dunia Krystal Jung yang begitu gelap... Kaistal's Fanfiction (Beberapa chapter diprivate)