III

23K 1.2K 49
                                    

"Yo Akira!" Kai datang dan merangkul Akira saat Akira memasuki kelas. Kai dan Akira sebenarnya sekelas. Murid yang menanyai kepala sekolah waktu kepala sekolah memperkenalkan Akira adalah Kai.

"Apa maumu?" Ujar Akira yang menyingkirkan tangan Kai yang merangkulnya.

"Jangan sinis begitu. Entar istirahat pertama temui aku ditempat kemarin." Setelah mengucapkanya dengan nada yang kecil, Kai segera pergi kebangkunya dan berkumpul dengan keempat temannya yang kemarin. Kempat orang itu juga sekelas dengan Akira. Hanya si culun yang beda kelas.

Ngomong-ngomong bagaimana nasib si culun itu? Tapi sepertinya Akira tidak peduli.

♂▣♂

Jam istirahat dimulai namun Akira tetap tidak beranjak dari kursinya. Dia asik mendengarkan lagu juga angin sepoi-sepoi kini membelai mukanya membuatnya tidak bernajak sama sekali. Cuaca hari ini juga cerah, langit biru dan nampak beberapa awan disana. Namun itu bukanlah alasan supaya Akira tidak beranjak. Alasan sebenarnya adalah Akira tidak suka disuruh oleh orang yang dibencinya. Yap, Kai dan empat temannya juga si culun telah masuk kedalam daftar orang yang dibenci oleh Akira. Karena apa? Mereka adalah orang idiot yang mendewakan sex.

Waktu terus berjalan namun Akira masih betah memandangi langit dan awan-awan yang bergerak pelan. Tentu saja alasan selama Akira disekolah dia suka memandang keluar jendela adalah karena ingin melihat langit dan awan-awan. Dulu waktu Akira masih kecil, Daemon berkata di di as suka melihat langit karena membutnya menenangkan pikirannya dan juga suka melihat awan karena seperti permen kapas kesukaannya, benar-benar tidak cocok dengan tampangnya. Oleh karena itu, Akira mencoba meniru Daemon. Memang benar menatap langit dapat menenangkan pirikirannya dan memang bener bahwa awan mirip sekali dengan permen kapas.

Bel pertanda istirahat berakhir berbunyi. Senua murid masuk kedalam kelas begitu juga Kai. Saat memasuki kelas Kai berjalan kebangkunya sampai melihat kearah Akira. Akira juga menyadari tatapan Kai. Pelajaran berikutnya adalah olah raga.

Seperti biasanya Akira selalu memilih untuk menganti bajunya di toilet.

Disaat Akira selesai mengganti bajunya dan kekuar dari toilet, dia mendapati Kai.

"Yo Akira!" Namun Akira tidak menghiraukan Kai dan membuat wajah Kai yang tadinya masih tersenyum kini berubah. Kai menahan Akira dengan menarik tangan kanannya dengan keras. Lalu mencium Akira dengan keras. Akira berusaha mendorong Kai namun tenaga Kai begitu kuat.

"Ah!" Ujar Akira saat Kai mengigit bibir bawah Kai membuat mulut Akir Akira terbuka.

Disaat Kai lengah, Akira segera mendorong Kai dan ciuman mereka lepas.

"Apa yang ka-" Belum selesai Akira bebicara, kaki Akira tidak kuat untuk menopang tubuh Akira membuat Akira langsung jatuh namun saat itu Kai segera menangkap Akira dan mengendongnya seperti princess style.

"Kamu...hah.. apa yang...kau...hah...laku-kan?" Entah mengapa Akira merasa tubuhnya sangat lemas.

"Tenanglah itu hanya akan membuat kau lemas sebentar." Kai membawa Akira ke gudang olah raga dimana peralatan olah raga terdapat disana. Lalu sesampai disana Kai membaringkan Akira dimatras.

Sebenar banyak sekali yang ingin Akira tanyakan namun badannya begitu lemas membuat dia hanya pasrah dengan apa yang dilakukan Kai.

"Hari ini yang ada pelajaran olah raga cuma kelas kita dan kita sedang tidak membutuhkan peralatan apapun karena kita hanya disuruh lari lapangan 10x. Karena itu aku menggunakan kesempatan ini. Mungkin untuk pelajaran selanjutnya kita bolos juga tidak masalah mengingat guru-guru itu tidak menghiraukan kita berdua." Kai mengambil dasi Akira yang sempat dibawa Akira lengkap dengan seragamnya untuk mengikat kedua tangan Akira keatas ke kerangjang besar dimana bola-bola ditaruh membuat keranjang itu tidak dapat bergerak karena bola-bola yang banyak dan berat.

I Love You, Bastard! (boy x boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang