"Akira-sama, Yamamoto-sama akan segera sampai disini bersama dengan Yutogawa-sama dan keluarganya." Ujar Daemon.
"Yutogawa? Siapa?" Tanya Akira.
"Papa mertuamu, Akira. Sepertinya peresmian pertunanganmu akan diadakan disini." Ujar Allen.
"Tunangan? Huh..." Ujar Akira dengan nada mengejek.
"Akira-sama..." Daemon mengerti perasaan Akira sekarang.
♂▣♂
Pertemuan Akira dengan tunangannya berjalan dengan lancar. Akira terus-terusan berakting seperti dia begitu senang dengan pertunangannya.
Melihat muka papanya yang bahagia itu mestinya membuat Akira ingin menghancurnya namun entah mengapa sampai kini Akira tidak melakukan hal itu. Bahkan kini wajah papanya makin terlihat bahagia dan Akira belum pernah melihat ekspresi seperti itu.
"Kai..."
"Akira-sama?" Ujar Daemon.
"Kai..."
"Akira?" Ujar Allen.
"Kai..." Entah mengapa Akira mengguman nama Kai saat ini menarik perhatian Daemon juga Allen yang disebelahnya.
"Kai, kalau kamu sekarang berada diposisiku, apa kiranya yang akan kau lakukan?"
"Kai...siapa?" Tanya Allen.
"Teman sekokah Akira, Allen-sama." Ujar Daemon.
Melihat Akira yang menyebut nama teman sekolahnya disaat seperti ini membuat Daemon bertanya-tanya seberapa dekatnya Akira dengan teman sekolahnya itu.
"Daemon, Allen...." Panggil Akira pelan dan membuat Daemon juga Allen menoleh padanya.
"Sepertinya... aku... merasakan yang namanya cinta..." ucapan Akira serta wajah Akira yang memerah membuat Daemon serta Allen langsung terkejut.
"A-akira... kau... suka sama Iriya-chan?" Tanya Allen dengan gugup.
"Iriya-chan? Siapa?" Tiba-tiba saja Akira menjadi binggung.
"Eh? Kau tak tahu? Oy-oy... dia duduk didepanmu loh... yang hari ini resmi menjadi tunanganmu..." Allen menepuk jidatnya. Dia tidak menyangka sebegitu dinginnya Akira.
"Jadi dengan siapa Akira-sama merasakan cinta?" Daemon sudah biasa dengan sikap dingin Akira bahkan dia bersyukur dengan sikap dingin Akira. Namun yang Daemon tidak menyangka bahwa saat dimana Akira merasakan yang namanya cinta akan datang secepat ini. Daemon pikir Akira akan merasakannya saat Akira sudah berumur 30-an atau bahkan tidak sama sekali.
"Kai. Kai Asahina." Jawab Akira pelan.
"Apakah dia laki-laki yang tadi anda kenalkan. Teman sekolah anda." Jawab Daemon.
"Ya..." Akira mengganggukkan kepalanya.
"Siapa? Teman sekolah? Anak ini bisa punya teman sekolah dalam waktu yang singkat?" Tanya Allen yang sangat terkejut.
"Satu bulan setengah bukan waktu yang singkat." Ujar Akira kesal.
"Bagiku itu singkat." Jawab Allen santai.
"Akira-sama, Tuan Kai itu cowok. Kalau Akira-sama menikah dengan Tuan Kai, anda tidak akan mempunyai keturunan." Ujar Daemon dangan serius.
"Keturunan? Siapa yang mau memberi tua bangka itu keturunan." Ujar Akira dengan mengejek.
"Akira-sama... lalu bagaimana dengan pertunangan anda yang baru saja resmi?"
"Itu? Tidak penting. Kurasa bitch itu dengan siapapun mau." Ujar Akira sambil menatap Iriya dengan jijik.
"Kurasa Iriya-chan menyukai Haru." Ujar Allen dengan senyuman mengejek.
"Terserah... Aku berharap bicth itu segera membatalkannya atau aku sendiri yang akan lakukan." Ujar Akira dengan wajah datarnya.
"Mengancam dengan wajah datar. Jika hal itu dilakukan orang lain, maka aku tidak akan takut. Namun jika Akira yang melakukannya maka... bahaya... benar-benar bahaya." Allen benar-benar kasihan dengan Iriya-chan.
"Jadi bagaimana dengan si teman sekolahmu itu? Kapan kamu akan mengatakan perasaanmu? Entah mengapa aku yakin sekali kau tidak mungkin ditolak." Ujar Allen.
"Kai tadi mengatakan perasaannya." Ujar Akira.
"Jadi kalian udah pacaran ini sekarang? Lalu kenapa kamu bilang dia teman sekolahmu?" Allen bingung. Setahunya Allen tidak pernah menyembunyikan apapun kepada Daemon.
"Aku menolaknya karena aku masih bingung dengan perasaanku namun sekarang aku sudah yakin." Jawab Akira dengan serius.
"Akira-sama boleh aku bertanya satu hal?" Akira mengganggukkan kepalanya.
"Apa yang membuat Akira-sama mencintainya?" Tanya Daemon membuat Akira diam.
-Author meminta maaf dengan typo yang bertebaran-
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Bastard! (boy x boy)
RomanceAkira Yamamoto, seorang cowok berwibawa dan berkarisma namun arogan; ditugaskan oleh ayahnya untuk menjadi salah satu murid disekolah Houka Gakuen. Houka Gakuen dimana sekolah berandalan yang semua murid sama sekali tidak berwibawa dan berkarisma se...