"Kai lepaskan!" Ya orang itu adalah Kai.
Kai yang melihat tangan Akira yang ditariknya menjadi berbekas, langsung berhenti menarik tangan Akira.
"Akira maaf... aku menyakitimu..." Kai mencium bekas ditangan Akira yang disebabkan oleh dirinya dan entah mengapa hal itu membuat janting Akira sedikit berdetak lebih cepat dari biasanya.
Akira kini menjadi gugup. Perlahan, Akira menarik tangannya.
"Jadi apa maksudmu menarikku seanaknya? Aku bahkan belum sempat menerima pesananku." Kini Akira melihat kedua tangannya didepan dada.
"Kau kan kaya, jadi kurasa itu bukan masalah." Jawab Kai.
"Ergh... jadi apa mau kamu?" Kini Akira mulai kesal.
"Kau milikku Jadi jangan pernah pikir untuk menjadi milik orang lain! Kau gak boleh pacaran dengan siapapun selain aku! Jadi putuskan bitch itu sekarang!" Ujar Kai
"Pertama, Aku bukan milikmu! Kedua, aku tidak pernah menjadi milik siapapun! Aku milik diriku sendiri! Ketiga, kata siapa aku pacaran dengan bitch itu?! Kenal saja tidak!" Ujar Akira sampai menunjuk-nunjuk Kai.
"Pertama, Kau milikku se-la-ma-nya! Kau menjadi milikku sejak aku telah menyentuh setiap inchi tubuhmu. Kedua, kau milik dirimu sendiri juga milikku. Ketiga, lalu kenapa kau membiarkanya memegangmu?" Kai meniru Akira (menunjuk-nunjuk Akira).
"Aku menjadi milikmu tapi kamu menjadi milik orang lain. Bukankah itu not fair? Selamanya lagi!" Ujar Akira yang kelihatan sedang ngambek.
"Itu artinya kau cemburu. Kau tidak ingin aku menjadi milik orang lain. Kau hanya ingin aku menjadi milikmu seorang selamanya. Dasar, jujur saja Akira. Kau tidak ingin orang lain memilikiku." Ujar Akira sambil menyeringai.
"B-bukan itu maksudku! J-jangan salah paham!" Ujar Akira dengan wajah memerah.
"Ehem... baik aku tidak akan salah paham, tapi tolong jelaskan kenapa pipimu memerah seperti itu? Bahkan telingamu juga ikutan memerah." Akira langsung menoleh kearah lain berusaha menyembunyikan wajahnya.
"Kini lehermu juga ikut memerah." Akira langsung menutup lehernya dengan tangan kanan.
"Akira." Kai memeluk Akira.
"L-lepaskan!" Akira berusaha melepaskan pelukan Kai namun tidak bisa.
"Akira, coba dengarkanlah..." Kai memeluk Akira dengan erat membuat Akira dapat mendengar debaran jantung Kai yang berdetak semakin cepat.
"Aku... aku menyukaimu, Akira. Sudah sejak lama, aku memiliki perasaan ini. Namun aku kurang yakin dengan perasaan ini. Ini pertama kalinya buatku. Namun saat melihatmu disentuh oleh orang lain, membuatku menjadi gila. Aku tebakar oleh rasa cemburuku yang begitu kuat. Aku menjadi emosi dan marah pada orang yang menyentuhmu." Ujar Kai.
"K-Kai..."
"Kemarin, hatiku begitu sakit. Sakit sekali sehingga rasanya aku pingin mati... melihatmu menangis, entah mengapa membuat hatiku menjadi sakit sekali... kemarin...sejak kau pergi meninggalkanku, aku terus mengulang, mengulang, mengulang, dan mengulang kata-kata yang kuucapkan padamu. Apa, bagaimana, kata yang mana yang membuatmu menjadi sedih? Aku terus memikirkan hal itu. Berpikir, berpikir, berpikir, dan berpikir, namun aku tidak dapat menemukan jawabannya. Dan tentang papamu... tolong jangan samakan aku dengan papamu. Aku mencintaimu dengan tulus. Debaran jantung inilah buktinya. Akira, aku serius mencintaimu." Ujar Kai.
"Kai... a-aku..."
-Author meminta maaf dengan typo yang bertebaran-
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Bastard! (boy x boy)
RomanceAkira Yamamoto, seorang cowok berwibawa dan berkarisma namun arogan; ditugaskan oleh ayahnya untuk menjadi salah satu murid disekolah Houka Gakuen. Houka Gakuen dimana sekolah berandalan yang semua murid sama sekali tidak berwibawa dan berkarisma se...