9.

12.6K 1.7K 49
                                    

Ya, Mitha nonton Finding Dory bersama Dicky sedangkan gue bersama Dani malah nonton Rudy Habibie. Kenapa? Jawabannya adalah gue kira bakal ngebuat bete si Dani yang awal ngajak nonton Finding Dory, nyatanya dia mah have fun- have fun aja. Sialan!

.

..

...

Catat yah, kalau kemarin gue sudah sedikit luluh sama kepribadian Dani yang baik dan menyentuh. Kali ini gue coret, dan gue menarik kata-kata gue kembali yang mengatakan pernyataan tersebut !

Najis! Amit-amit... Itu orang emang punya kepribadian ganda! Setelah akhirnya gue balikin sweaternya yang mungkin sebagai tanda baikannya gue sama dia --sudah anggap aja seperti itu-- malahan sampai bilang maaf-maafan layaknya bak lagi lebaranan, cowok nyebelin level 10 itu kembali bertingkah setelah dikelas.

Kalian tau? Jadwal piket gue yang harusnya aman terkendali kini malah di awasi sama sang ketua kelas, yup siapa lagi kalau bukan si Dani! Alesannya sih, dia nggak mau ribut sama wakil ketua kelasnya gara-gara masalah sepele (lagi).

Bangsat! Biasanya juga apapun itu masalahnya akan berakhir adu mulut, inget yah mereka berdua itu musuh bebuyutan! Waktu di bioskop aja Mitha sengaja misahin diri yang katanya sih nggak mau darah tinggi gara-gara si Dani.

Kayanya ujian ini gemes banget yah, sampai mau cakar-cakar cantik mukanya si Dani!

" Sa, yang bersih dong nyapunya! " Protes Dani seenak udelnya sambil menunjuk bagian yang sedang gue sapu.

" Ini udah bersih, Dan! " Seru gue sewot, sambil menghampiri Dani yang duduk manis diatas meja sambil mainin games diponselnya dan menyapu bagian kolong meja tersebut.

" Belum tuh! Masih ada, cek coba kolong mejanya sekali lagi.. "

" Kalau gitu lo aja nih yang bersihin! "

" Lah kok gue? Yang piket kan lo! "

" Lo bawel banget kaya emak-emak! Nggak tau apa gue udah mau pulang! "

" Yah, piket lo aja belum beres! "

Sabar, Rasya..

Gue nggak ngerti harus bagaimana lagi menghadapi si ketua kelas itu, kayanya darah tinggi Mitha pindah ke gue yah... Bikin esmosi jiwa aja itu anak! Kzl...

" Lho, kenapa lo malah diem? Bukannya lanjutin nyapunya... " Seru Dani yang membuat gue sudah nggak tahan lagi sama sifatnya yang nyebelin tingkat internasional!

" Nah lo sendiri malah asyik maen games! " Sindir gue nggak terima yang merasa lebih dimandorin dari pada di awasin... Coba kalau sama Mitha, dia akan ngambil sapu lagi dan membantu gue buat bersih-bersih kelas... Nggak cuma mulutnya yang bawel macam si Dani ini!

" Gue kan cuma ngawasin lo doangan, Sa. " Ucapnya santai tanpa sedikit pun merasa berdosa sambil asyik sendiri dengan gamesnya.

" Lo itu cuma mandorin gue, lagian kenapa harus lo sih? Biasanya juga Mitha! "

" Gue nggak mau lagi yah nanti dia ngoceh-ngoceh cuma karna urusan piket kelas lagi. "

" Tapi Mitha bener sih, kalau lo cuma mandorin begitu gimana anak-anak yang lain bener piketnya. Ketuanya aja asyik sama hapenya... "

" Eh! Gue main hape juga merhatiin, makanya gue tau kok bagian mana aja yang lo sapu itu dan belom bersih! "

" Apa? Gue itu udah nyapu bersih, malahan cuma setiap gue piket doang nih kelas bersih! Karna Mitha yang ngawasin dengan baik! "

" Maksud lo? Gue nggak becus ngawasin piket anak-anak? "

" Yes, "

" Karna Mitha temen lo, jadi dia nggak profesional! Lo liat deh, pasti di ujung-ujung masih banyak sampah! "

Apa? Ini orang emang nyolotin yah, bikin darah tinggi aja! Lagian kenapa harus gue doang sendiri yang bersihin kelas ini lagi? Gue merasa kalau Dani emang punya dendam kesumat sama gue...

" Apaan sih! " Setelah gue sudah kesal maksimal, dengan beraninya gue ngambil hape Dani yang lagi di pantengin itu. Enak aja, ngobrol sama gue tatapannya sama layar hape! Dikira gue apaan? Radio? Yang cuma ada suaranya doangan?

" Balikin! " Dani turun dari duduknya diatas meja sambil minta balik hapenya yang gue ambil.

" Arasya Hadiwinata! Dalam hitungan ketiga lo nggak balikin hape gue, lo akan menyesal! "

" Beraninya cuma ngancem hah? Cowok bukan sih lo? "

" BALIKIN! "

" OGAH! "

Dan mungkin ini adalah tindakan idiot yang paling gue pernah lakuin, saat gue ngotot dan bersikekeuh untuk nggak balikin hapenya Dani, dia malah mendekat, mengurung badan gue. Sialnya, jantung gue kaya mau melompat keluar...

" Balikin! Atau lo mau gue cium? " Ancamnya yang buat gue melotot! Kurang ajar banget emang si Dani ini, dan sialnya gue nggak bisa mengeluarkan satu katapun. Jantung gue norak banget yah, berdetak cepat kaya habis lari ngejar maling...

Cup...

Benda kenyal itu mendarat manis di sudut bibir gue, gue yang masih kaget, syok dan entahlah masih berdiam diri aja, sementara Dani ketawa bahagia banget.

" Nah, lo balik lagi nyapu. Gue akan ngawasin lo! " Setelah tersadar kalau Dani hanya mengalihkan gue supaya dia bisa mengambil hapenya tersebut, kok hati gue ngerasa sakit yah. Gue lagi kurang sehat kayanya...

" Brengsek lo! " Bentak gue pada akhirnya, telat sih cuma ngeliat reaksi Dani yang santai dan merasa nggak berdosa itu entah kenapa membuat gue kesal...

.

..

...

Ya ampun...

Thanks untuk 50 votesnya. Kalian luar Biasa. muah!

[16/07/23]

Hello! Haters [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang