8. Mimpi buruk?

13.3K 1.4K 47
                                    

Gue pun membalikkan badan dan berjalan meninggalkan Dani yang masih berdiri ditempatnya.

Capek juga yah nguras esmosi banget kalau berurusan sama cowok nyebelin level 10 macam Ramdani Arsyad!

Sabar Rasya...

.

..

...

Ini pasti mimpi kan? Iya pasti saat ini gue sedang bobo manis sambil bermimpi buruk... Lihat aja, di mimpi gue pun harus kehadiran seorang cowok yang belakangan ini kayanya jadi haters gue. Dia, sedang duduk diruang tamu sambil bermain ponselnya. Ya ampun, emangnya ini cowok nggak cukup apa hadir di dunia nyata gue? Kenapa harus di mimpi gue juga? Mungkin sebelum tidur gue lupa baca doa...

" Aww... " Gue meringis kesakitan ketika tangan gue iseng mencubit pipi gue sendiri, sumpah demi apapun ini bukan mimpi? Berarti sosok makhluk menyebalkan level 10 tersebut nyata? Ah maksud gue, Dani beneran ada di dalam rumah gue? Mau ngapain itu anak?

Yes, gue shock terapi mendapati Dani yang notabennya adalah musuh bebuyutannya Mitha berada diruang tamu dengan tampang watadosnya duduk manis di sofa ruang tamu gue.

Ini malam minggu lho, emangnya dia nggak ada acara gitu? Kenapa harus merusak hidup gue yang aman, tentram dan sejahtera ini? Bisa kali, cukup di sekolah aja dia cari gara-garanya sama gue... Ah atau nggak dia kesini demi Pokemon? Atau malahan dia lagi sakit? Amnesia gitu?

" Sa? " Panggilnya sambil melambaikan tangan kanannya dan tak lupa sok memasang senyum sok gantengnya itu. Gue yang tersadar dan sudah tertangkap basah berdiam diri beberapa meter dari Dani mencoba untuk menghampirinya tanpa membalas sapaannya.

" Ngapain lo kesini? " Tanya gue langsung ke si Dani dengan muka jutek. Emang Dani orangnya nyebelin dia malah ketawa ngikik dan menyuruh gue duduk terlebih dahulu di sampingnya.

Kurang ajar! Dia kira ini rumah siapa? Rumah nenek moyangnya hah? Main nyuruh seenak udelnya tersebut, tapi idiotnya gue yah tanpa sadar malah nurut duduk di bangku yang terletak didepannya, ogah banget duduk disampingnya.

" Nonton yuk? " Ajaknya yang langsung gue kasih pelototan, walau nyatanya sih mata gue nggak akan melotot maklum mata gue kan sipit. Kalau kata Mitha si sahabat terkutuk gue sih, segaris... Kamfret kan?

" Lo suka kan sama filmmya BCL? Itu lho yang judulnya Hijab Traveler... " Ucapnya ngawur yang makin banget kepengen gue lempar dari rumah gue saat ini juga.

Sejak kapan gue suka film model begituan? Kalau Dani lagi bercanda, candaan dia itu garing. Receh banget dih!

" Atau mungkin Finding Dory? " Tanyanya lagi setelah nggak gue kasih respon. Sialan! Sebenernya dia kesini buat apa sih? Cuma buat mempermalukan gue? Oh ya ampun kalau kaya gini gue pengen banget kebejek si Mitha jadi rujak bebek!

" Lo sawan yah, Sa? " Dani mengibaskan kedua tangannya didepan muka gue, mungkin heran sedari tadi gue cuma diem aja nggak ngegubris pertanyaan dia...

Gue pun mengacak rambut gue, kalau dia mau buat gue berantakan itu berhasil berhasil berhasil hore! Karena sekarang otak gue nggak bisa menangkap dengan baik apa maksud terselubung dari makhluk nyebelin level 10 ini!

" Lo sehat? " Akhirnya gue ajuin pertanyaan yang membuat Dani mengerutkan dahinya bingung.

" Sehat walafiat kok, kenapa? "

" Gapapa, kayanya lo lagi sakit, "

" Gue baik-baik aja kok, "

" Nggak, lo itu lagi sakit mending istirahat aja... "

" Lho kok? Kan gue yang ngerasain baik-baik aja kenapa jadi seakan-akan lo yang tau kondisi badan gue? Ciee.. "

Bangsat! Gue nggak lagi bercanda kan yah? Kenapa hidup gue harus jungkir balik begini sih? Apa salah gue coba...

Awalnya kan yang sering berurusan sama cowok nyebelin level 10 ini itu Mitha! Mitha sahabat terkutuk gue si JIDAT LEBAR! Terus kenapa belakangan ini harus gue yang berurusan sama Ramdani Arsyad si ketua kelas paling nyebelin seantero??!!

Pasti, ini cowok punya dendam kesumat sama gue kan? Karena semenjak adu mulut gue sama dia pertama kalinya, dia beneran merusak zona aman gue... Dan gue ngerasa dia itu jadi berada dimana aja... Di kelas, di kantin, di perpus, di halte bahkan di rumah gue sendiri... Terasa hidup gue di kelilingi oleh Dani, Dani dan Dani...

" Sasaaaa, main yuuk!!!! "

Gue pun langsung melotot dan bangun dari duduk manis gue, anjir kenapa di saat seperti ini harus ada Mitha?

Gue pun panik, si Dani yang melihat gue kebingungan. Dia santai banget kaya di pantai, emang dia nggak tau yah kalau dirinya ditemukan sedang berada di ruang tamu gue bakalan ada bencana? Gossip bakal beredar dan Mitha akan genjar mempermalukan hidup gue...

Ya Tuhan, ampuni hamba-Mu ini...

.

..

...

Untuk pertama kalinya gue sebel banget sama kak Melani, harusnya dia peka terhadap situasi dan kondisi kalau gue itu nggak suka kedatangan dua makhluk ini di rumah gue. Tapi kenapa kak Melani malah welcome banget...

" Lho Arasya kok mukanya ditekuk gitu sih? " Kak Melani bertanya setelah menyadari bahwa gue memasang gue bete andalan gue.

" Inget lho, ini malem minggu... Harusnya kamu seneng ada temen kamu yang ngajakin keluar, kamu kan kerjaannya di dalem terus kaya anak ayam... " Ucap kak Melani sambil menampilkan senyumnya, gue pun terpaksa merubah mood gue jadi setengah bagus.

" Yaudah, ya kak. Kami berangkat dulu. Yakin kakak nggak mau ikut? " Seru Dani yang langsung saliman sama kak Melani. Begitu pun di ikuti gue dan juga Mitha beserta Dicky...

Sesampainya di bioskop, gue terbengong-bengong. Mungkin si Dani punya dua kepribadian ganda kali yah, karena di kelas dia itu sosok nyebelin level 10 nah sedangkan sekarang itu berubah jadi sosok kebalikannya --gue males bilang kalau dia menyenangkan--

Dani itu kaya sudah hafal gue banget, dia membelikan gue makanan sistagor, minuman java tea, dan popcorn caramel... Kalau mungkin jawabannya Mitha, kayanya salah. Karena si Mitha seenak jidat lebarnya itu melepaskan diri dengan menonton film lain bersama adiknya, Dicky. Kurang ajar kan?

Ya, Mitha nonton Finding Dory bersama Dicky sedangkan gue bersama Dani malah nonton Rudy Habibie. Kenapa? Jawabannya adalah gue kira bakal ngebuat bete si Dani yang awal ngajak nonton Finding Dory, nyatanya dia mah have fun- have fun aja. Sialan!

Hello! Haters [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang