13. Jadian! Cie...

14.4K 1.3K 14
                                    

" Sasa, lo nggak usah salah paham. Lagian cemburu tanda sayang kok, Dani tuh emang begok! Kebanyakan takutnya makanya dia minta tolong gue buat kedeketin dia sama lo. " Nyerocos Mitha yang langsung buat gue semakin bingung.

Sejak awal? Sejak kapan? Sejak masuk sekolah kah? Tapi kan Dani terhitung murid baru...

.

..

...

Pada dasarnya, gue masih (sedikit) mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Saat itu, gue menemukan seorang anak lelaki yang nyasar mencari alamat rumahnya sendiri. Katanya, dia baru pindah kesini jadi nggak bisa mengingat jalan pulang ke rumahnya.

Konyol emang kalau mengingatnya, bagaimana bisa orang yang belum hapal jalan udah berkeliaran seenaknya. Harusnya kan mainnya nggak usah jauh-jauh, antisipasi biar nggak nyasar gitu.

Tapi pada dasarnya gue baik, dan gue juga tau alamat yang dimaksud sama anak lelaki tersebut, dengan mau nggak mau gue pun mengantarnya untuk pulang kerumahnya. Tapi, gue nggak tau kalau kejadian sederhana itu yang bisa membuat gue di ingat sampai sekarang.

Anak itu ternyata, Dani. Ramdani Arsyad, yang entah kenapa gue harus ketemu dengan dia lagi di sekolahan gue. Kita satu sekolah, sementara gue nggak kepikiran kalau sejauh ini ternyata dia masih inget sama gue. Kirain udah lupa bahkan udah nggak tercatat di memorinya, secara kita ketemunya dalam kurun waktu kurang dari sehari dimana dia tersesat dan setelah gue mengantarkannya balik kerumahnya aja, ya setelah itu kita berdua nggak bertemu lagi sampai pada saat akhirnya yah kita satu sekolahan.

Dan yang nggak gue sadari ternyata sifat menyebalkannya itu memang di sengaja buat menarik perhatian gue. Padahal mah tanpa disengaja pun juga udah nyebelin minta ampun!

Mitha, satu-satunya orang yang nggak bisa gue curigain ketika mendadak jadi deket sama gue. Alesannya sih karena Mitha itu aneh, emang nggak jelas orangnya lagian dia mau berteman dengan gue karena gue beda sama yang lain, gue lebih anteng, lebih pinter, lebih manis dari anak perempuan. Sialan, Mitha itu kayanya udah fujoshi dalam kandungan, entah mamanya ngidam apa dulunya.

Dan sekarang gue nggak nyangka kalau hal sepele yang pernah gue lakukan bener-bener berakibat fatal, yaitu orang yang gue tolongin suka sama gue. kamfret, mana awalnya Dani ngira gue anak perempuan yang tomboy. Maka dari itu dia minta Mitha cari tau tentang gue karena menurutnya perempuan itu lebih mudah dideketin sama perempuan. F*ck!

Drrt... Drrt

Getaran benda pergi panjang pintar yang terletak di samping meja nakas gue berhasil membuat lamunan gue buyar, otomatis dengan males gue mengambilnya dan menggeser warna hijau untuk mengangkatnya.

" Hallo, " Seru gue males tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang menelpon gue.

Yaelah, udah jam 11 malam dan masih ada aja yang ganggu waktu istirahat gue. Walaupun kenyataannya gue masih terjaga dan besok weekend!

" Sayang! " Kata pertama yang gue denger sangat menjijikan, gue menghela napas panjang dan menghembuskannya. " Sayang pala lo peyang hah? " Protes gue nggak terima di panggil sayang-sayang sama seseorang diseberang telpon.

" Yaelah, Sa. Masih aja galak. Kan udah jadi- "

" Bodo so much! " Gue pun dengan cepat menyerobot ucapan yang akan keluar dari mulut laknat Dani.

Iya, yang nelpon gue nyaris tengah malam hari ini adalah Dani. Seseorang yang norak banget, padahal baru sejam lalu gue udah bales chat-annya dia.

" Sa, Sa-yang~ "

" Lo manggil gue sayang-sayang lagi, putus yah! "

" Eh, jangan dong. Masa iya belum sehari udah putus aja, kan mau juga monthsarry-an, Sa. "

Gue langsung pijit dahi gue, migran mendadak kalau berurusan sama si Dani yang sialnya udah resmi jadi pacar gue sejak beberapa jam yang lalu. Ya, setelah Mitha menjelaskan kerumitan yang ada, dan gue sedikit terharu yah gue nggak bisa nolak pas pada akhirnya Dani nembak gue dengan konyolnya.

.

..

...

" Cie, ada pasangan baru! " Ejekan yang keluar dari mulut laknat si jidat lebar sahabat terkutuk gue membuat mood gue di pagi hari ini rusak!

Apa-apaan sih! Norak banget yak ejekannya, lagian bukannya kemarin perjanjiannya itu harus tutup mulut? Ah iya lupa, gue lupa kalau kemarin ngomongnya sama makhluk yang nggak bisa dipercaya macem si Mitha!

" Nong, jangan ngerusak mood orang yah! " Dani protes nggak suka juga lantaran Mitha ngeledekin kita berdua.

" Yaelah, lagian nggak ada siapa-siapa ini. Makanya kalau pacaran jangan di kantin! "

" Siapa yang pacaran di kantin? "

" Lo sama Danilah! "

" Dih, orang gue cuma nganterin Rasya makan doang. Nih anak tiba-tiba laper! "

" Eh, lo ketua kelas! Ini belum waktunya jam istirahat yah, seenaknya lo nganterin Sasa buat makan siang! "

" Yaelah, lagian cuma sekali doangan keleus! "

" Ciee, yang mangkak karena pacaranya ketua kelas. Dulu aja kalau gue ajakin ogah-ogahan! "

" Bawel yah lo! Kalau bukan manusia satu ini juga gue bakalan nggak kelaperan! "

" Hah? Emang lo ngapain, Dan? "

" Ngejemput Rasya kepagian.... "

" Begok! Biasanya tuh Rasya sarapan dulu, makanya jangan semangat jemput pacar! "

Akhirnya gue lanjutin acara makan gue dengan lahap campur kesel, secara sikap Dani tuh nyebelin kuadrat! Kenapa harus pakai acara jemput-jemputan hah? Kepagian lagi! Argh!

" Besok-besok nggak lagi deh Sa, jam 7 teng deh gue jemput. " Ucap Dani penuh penyesalan, " Nggak ada jemput-jemputan! Lagian lo ketua kelas kan? Jangan datengnya mepet-mepet! " Oceh gue yang langsung kasih tatapan maut ke Dani, gue sih kasian cuma gue tau sih macem Mitha itu profesional, makanya dia ngikutin sampai kantin emang niatnya buat negor Dani yang ngebiarin gue keluar kelas sebelum jam istirahat padahal dia di titipin amanat buat jaga ketertiban lantaran pak Sugi lagi ada keperluan mendadak.

" Maafin Dani, Tha. " Seru gue setelah menghabiskan 2 piring nasi goreng plus meneguk sebotol air mineral sampai setengah botol. " Lagian gue kok yang maksa ijin ke dia, " Lanjut gue jelasin ke Mitha, supaya Mitha nggak sepenuhnya salahin Dani.

" Iya, udah gue maafin. Lagian kok Sasa gue romantis banget sih? "

" Hah? "

" Pokoknya, gue nggak nyangka kalau lo belain pacar lo ini dengan manisnyaaaaa, kyaaaaa! "

Yasalam! Salah lagi deh gue, padahal niatnya hanya meluruskan malah dibilang pembelaan yang manis. Eek!

" Sa, gue makin sayang lo deh! "

" Apaan sih! "

" I love you, Sa. ".

" Hm... "

" Sa, love you. "

" Loveyoutoo, Dan "

Dan Mitha hanya berkya-kya ria! Cita-citanya buat ngejodohin gue dengan musuh bebuyutannya yang gue kira haters gue berhasil dengan ba-ik!

.

..

...

End!

20161225 ❤🐣💕

Thanks chu~💋

Hello! Haters [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang