15. Special Part - Mine

14.3K 1.2K 27
                                    

This Dani Pov!

Happy Reading😘

.
.
.

Hello gengs, perkenalkan nama gue Ramdani Arsyad, biasa di panggilnya sih Dani. Saat ini gue mahasiswa semester 4 memasuki semester 5. Lagi amsyong-amsyongnya tapi gue sih masih bisa melewatinya, tsah. Pokoknya ngomong-ngomong masalah kuliah gue sih untungnya lancar-lancar aja, dan pokoknya kehidupan gue masih bisa selalu di syukuri. Dan mengenai masalah percintaan gue juga untungnya terbilang baik-baik aja.

Sampai saat ini pun, gue masih menjalin hubungan diam-diam sama temen sekelas gue jaman putih abu-abu dulu. Namanya Rasya. Orangnya jangan di tanya, sejenis bikin gemes mulu. Walau udah beberapa tahun kita pacaran, bahkan nyaris 3 tahun Rasya masih aja malu-malu kucing. Dan yang paling gue suka dari dia adalah senyumnya, dan manyunnya kalau lagi cemburu.

Jangan bahas cemburu karena terbukti selama ini gue yang selalu cemburu sama Rasya. Entah kenapa Rasya mempunyai aura yang sangat positif, saking positifnya banyak cewek-cewek ganjen maupun cowok-cowok yang bahkan normal suka banget mendekati bahkan sampai naksir Rasya.

Untungnya Rasya satu kelas dan satu jurusan sama gue, jadi gue bisa amankan dengan baik. Dan seiringannya waktu, hubungan backstreet gue pun terkuak dengan tanpa di sengaja ataupun di sengaja. Kalau tanpa di sengaja contohnya adalah ketika gue sama Rasya kepergok lovey dovey-an, padahal tuh kayanya kita berdua udah terbilang hati-hati deh nggak terang-terangan menunjukkan kalau kita pacaran. Terus untuk contoh yang di sengaja adalah ketika gue mau nggak mau harus buat pengumuman langsung yang menyatakan kalau Rasya itu pacar gue! Abisnya, banyak banget yang pedekate sama tuh anak, cuma nyebelinnya Rasya-nya malah nggak peka.

Pokoknya yah Arasya Hadiwinata itu milik gue. He's mine bro!

Mau orang percaya atau nggak, pokoknya gue akan menandakan Rasya milik gue. Biar nggak ada orang yang berani menikung gue.

Karena banyak orang yang seriusan naksir Rasya, tapi terkadang yang cemburu berlebihan itu Rasya.

Ngeselin kan?

Untungnya sayang...

Drrt... Drrt...

Gue merasakan ponsel gue bergetar, lalu gue mengambilnya dari saku celana dan melihat layar. Ternyata Rasya yang menelpon, gue pun langsung menggeser warna hijau untuk mengangkat telponnya.

" Hallo, Sa. " Sapa gue dari balik ponsel gue sambil berjalan ke arah keluar rumah.

" Masih dimana? Katanya mau kerumah... " Ucapnya manja di seberang telpon, ya ampun setiap hari aja Rasya begini gue bersyukur banget. Mending tuh anak kelihatan manja, daripada galak. Malesin, yang ada gue kaya lagi sama cewek PMS yang apa-apa selalu aja salah...

" Dan, buruan ih kesini. Kangen... "

Kan kamfret, dia bilang kangen di telpon aja rasanya gue mau langsung cium aja. Biasanya yang bilang kangen mulu kan gue, terus dia yang bilang alay deh. Dih, yang alay mah noh pasangan Dika sama Vano...

" Iya iya, sayang... Sabar, gue juga kangen tauk nih baru mau jalan. Udah dulu yah, tunggu gue. "

" Okey, hati-hati yah. Muah! "

Tut... Tut... Tut...

Gue pun melongo sambil merhatikan layar ponsel gue, kok gue rasa si Rasya emang beneran sakit. Biasanya tuh anak nggak begini deh...

Dan dengan semangat gue pun langsung menaiki motor gue lalu mengendarainya keluar rumah menuju rumah Sasa. Oups...

.

..

...

Tolong ingatkan gue kalau saat ini gue lagi berhalusinasi, atau tampar aja deh gue biar sadar dari delusi ini...

" Kunci pintu kamarnya, " Titah Rasya sambil menenggelamkan badannya yang half naked ke selimut.

Gue pun menurut mengunci pintu kamarnya, dan berjalan perlahan ke arah Rasya yang lagi tiduran di balik selimutnya.

Umurnya udah berapa sih? Kaya masih anak TK aja deh kelakuannya!

" Dan... " Panggilnya seraya menimbulkan kepalanya dari balik selimut, " Apa? Lo masih demam? " gue pun mendudukan diri gue di sisi ranjang dan mengelus kepalanya Rasya.

" Masih sedikit, " Rasya membuka selimutnya sampai setengah badannya, " mau gue kompres? " Rasya menggeleng, terus tiba-tiba aja dia narik dan meluk gue.

Gue mengernyitkan dahi, begini kali yah orang yang jarang sakit sekalinya jatuh sakit tuh manja banget. Apalagi kakaknya Rasya tuh lagi di luar kota terus, ngandelin Mitha mah nggak akan bisa. Kalau gue? Yang ada ini anak gue perkosa terus. Oups...

" Dan... " Ucapnya pelan dan semakin erat memeluk gue, sementara gue pun membalas pelukannya.

" Istirahat aja, gue temenin deh. Mitha mah kerjaannya pasti lagi sibuk jodohin cowok sama cowok di luar sana, gimana nggak mau jomblo coba. "

" Hush, jangan gitu. Lagian Mitha udah tiga hari disini, katanya dia mau ngerjain tugas sama calon targetnya. "

" Mitha punya gebetan? "

" Bukan, maksudnya calon target yang mau di jodohin sama dia. "

" Yaelah, "

Rasya hanya ketawa dan melepaskan pelukannya, " Ramdani Arsyad, " Panggilnya, tiba-tiba aja menangkup kedua pipi gue.

" Happyanniversary, iloveyou... " ucapnya panjang tanpa jeda,

Cup...

Kalau begini, gue cuma bersyukur Rasya sakit dan Mitha sibuk jodohin cowok lain diluar sana...

Dan tanpa sadar gue pun membalas kecupan Rasya, perlahan melumat bibir atas dan bawahnya bergantian. Gue merasakan sedikit suhu badan Rasya yang panas, cuma entah dorongan dari mana ciuman gue semakin menuntut dan terus melahap bibir Rasya.

" Ahh, hh.. " Gue pun melepaskan ciuman gue, memberikan kesempatan Rasya untuk mengambil napas.

Dan gue pun gantian menangkup kedua pipi Rasya, menempelkan hidungnya dengan hidung gue.

" Sa, happy anniversary and i love you so much... "

Gue pun mengecup bibirnya yang sedikit bengkak, dan memeluknya erat kembali. Selama hampir 3 tahun jadian sama Rasya, baru kali ini kita berdua alay sok happy anniversary-an, biasanya kan cuma ucapan sayang dan jalan bareng aja.

.

..

...

Hello! Haters [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang