Ari membawa Rara ke kost-an miliknya. Susah payah dia mengajak Rara keluar rumah, karena gadis itu seperti orang linglung. Ia malah menjerit ketakutan. Ari semakin ter-iris hatinya, karena Rara yang sekarang, yang sedang tertidur lelap, bukan seperti Rara yang dia kenal.
Ari segera menghubungi Farel dan juga Myta, karena bagaimana pun juga, mereka sahabat Rara yang setia menemani selama dirinya tidak ada.
***
"Ari, mengapa harus ada pernikahan, bila ada kekerasan di dalamnya?"
Ari teringat satu pertanyaan Rara saat gadis itu masih kecil. Yang sampai sekarang masih membuatnya sesak, dan entah harus menjawab apa. Ditatapnya Rara yang tengah tertidur pulas. Ari sudah mengirimkan pesan singkat kepada Farel dan juga Myta untuk datang.
Sepulang sekolah, Farel dan Myta langsung beranjak pergi menuju kost-an Ari. Sepanjang jalan, Farel banyak diam. Sampai dia lupa, bahwa ada Myta yang tengah diboncengnya.
"Farel! Pelan-pelan! Polisi tidur gak dihajar juga kali! Kalo gue jatoh, gimana?!" Omel Myta sambil mencubit pinggang Farel.
Farel tersentak, "Astaghfirullah, Ra! Maaf, gue lupa kalo ada lo!"
"Sejak kapan gue ganti nama jadi Mira?" Jawab Myta dongkol.
Farel terdiam. Dalam hati, ia merutuki dirinya sendiri. Ditatapnya Myta lewat kaca spion, gadis itu terlihat menunduk. Apakah ia telah melakukan kesalahan? Apakah ia telah melukai hati Myta? Sudah beberapa minggu ini, gadis itu selalu ada untuknya, selalu menemani dan memberikan support. Beberapa minggu ini, mereka lebih dekat.
"Ta, maafin gue, ya."
Myta diam sesaat, lalu, tersenyum tipis. "Yaelah, gak pa-pa. Selow aja kali! Hahaha..."
Jauh di dalam hatinya, sesungguhnya... gadis itu sangat terluka.
Dan ketika hati tengah terluka, hanya sebuah senyuman yang selalu mampu menyamarkannya.
***
Rara masih tertidur pulas, wajahnya terlihat sangat kelelahan. Farel terus mengompres pipi Rara yang masih lebam. Gadis itu meringis sebentar, ketika jemari Farel mengusap pipinya pelan. Lalu, setelah itu Rara kembali tidur.
"Ya Allah, lo kenapa jadi begini sih, Ra?" Farel bergumam sendiri. Ari dan Myta hanya mampu menatap mereka dengan napas yang tetiba saja menjadi sesak.
Farel terus menatap wajah Rara, ada sebuah kerutan di kening gadis itu. Lalu, dengan gerakan tak terduga, Rara langsung terduduk sambil menjerit dengan keras.
"MAMAAAAAA!"
"Rara? Lo kenapa? Tenang-tenang!"
"PERGI!"
"Ra, tenang, ini gue!"
Rara terus menjerit dan memberontak ketika Farel mencoba menghampirinya, bahkan, Rara menendangnya. Dan terus berteriak menyuruhnya pergi. Myta tak kuasa menahan tangis, ia bahkan shock melihat kondisi Rara yang seperti ini. Kondisi Rara yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
"Rara! Tenang! Ini gue Farel!" Farel merengkuh tubuh Rara yang terus memberontak. Ketika gadis itu mengigit lengannya, Farel tetap merengkuh Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintapuccino; A Cup Of Love
Teen Fiction[DI REVISI SETELAH ENDING] Keyra Amalia Putri, sangat suka sekali dengan cappuccino. Ia bahkan merasa sudah kecanduan. Rasa pahit dan manis yang ia rasakan, tak jauh beda dengan kisah hidupnya. Gadis yang aslinya pendiam ini, selalu menyembunyikan s...