2. Semester baru

811 50 5
                                    

Setelah melalu libur panjang di musim panas , akhirnya sekolah semester genap pun dimulai. Pagi itu di kota gangdong-gu amat terasa sangat damai, membuat kai dan chanyeol enggan beranjak dari tempat tidurnya masing-masing.

-Dyo -

Tapi tidak bagi dyo, dengan masih menggunakan piyama dia mondar-mandir,kesana kemari naik turun tangga entah sudah berapa kali dia sudah melakukanya, mencari sesuatu yang di carinya tapi dia tidak ditemukanya. Sampai akhirnya dia menyerah dan memanggil ibunya yang kini berada di dapur menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya.

"EOMMA!!" Teriak dyo dari atas yang kini berada di kamarnya

-Didapur-

"Kkamjjagiya" seru ibunya kaget.
Dengan nada kesal ia menyaut panggilan anak satu-satunya itu.

"WAE!!!"
Lalu terdengar suara pijakan kaki menuruni tangga "dugh. Dugh. Dugh.." Ibunya menunggu kedatangan dyo,tapi dia tidak muncul juga batang hidungnya. Sehingga ibunya memilih melakukan aktifitasnya lagi. Tapi sekali lagi ibunya terkejut karna dyo tiba-tiba muncul di depanya
"Kkamjjagiya!!" Celetuk sang ibu dengan tangan kanannya yang di taruhnya di depan dada.

"Degh!degh!degh!" Suara debarannya terasa begitu sangat kencang, dia mengatur nafasnya dan menenangkan dirinya sendiri."huffhh ...huffhh"suara nafas sang ibu yang di keluarkanya lewat mulut. Kini dyo memasang muka memelas agar ibunya tidak memarahinya.

"Mianhae eomma" lirih dyo penuh rasa bersalah

"Wae!!" dengan nada setengah membentak

Dyo terkejut"Mati aku, sepertinya aku sudah membangunkan macan yang ada di dalam diri eomma" kata hati dyo.
Sementara sang eomma masih menunggu ada apa gerangan anaknya sudah bikin gaduh seisi rumah pagi-pagi dan mencarinya.

"Yaa~ Wae geure?,kenapa kau ribut sekali " omel ibunya

"Mianhae eomma,?geundae, eomma lihat pasangan sepatu ku yang ini tidak, aku sudah mencari-cari tapi tidak ketemu, sepatu sekolah ku yang lain sudah tidak muat lagi di kaki ku hanya ini satu-satunya yang masih muat"

Ratap dyo seraya mengankat tanganya yang sedang memegangi sepatu hitam tersebut agar ibunya melihat.Sang ibu melihat dan mengingat -ingat ada di mana pasangan sepatu itu.
"Oooooooohhhhh" kata ibunya
Membuat dyo tersirap gegirangan
"emmmm ....mollayo"! kata ibunya sambil melenggok meninggalkan dapur. Dyo hanya menatap punggun ibunya dengan hampa yang sekarang sedang asik menata meja makan.
"Eomma..~" panggil dyo manja sambil jalan menyusul ibunya di ruang makan.
"gereom jigeum ottokhae? Aku sekolah tidak memakai sepatu begitu" sambung dyo
"Araso, araso, eomma belikan sepatu nanti setelah kamu pulang sekolah"
tutur ibunya

"Dae.???.. aku sudah besar eomma. Biar aku beli sendiri saja" pinta dyo sambil menengadahkan tangan ke ibunya.
Sang ibu paham maksudnya dan berjalan menuju kamarnya lalu mengambil dompetnya. Tak banyak bicara eomma menyerahkan uang ke pada dyo . Dyo tersenyum, dengan cepat dia mengambilnya sebelum ibunya berubah pikiran.

"Cukup kah?" tanya ibunya.
Mendengar kata itu mata dyo berkilat-kilat.
"Sasireun...." kata dyo lirih.

Sebelum dyo menyelesaikan kalimatnya ibunya mengambil uang lagi seolah-olah dia tau apa yang hendak dyo katakan.Tak tanggung-tanggung dia memberikan 1.000.000 won lagi kepada anaknya. Dyo kegirangan di ambil uang itu secepat kilat dan memeluk sang ibu sambil mengucapkan
" gomawo eomma, saranghaeyo, eomma yang terbaik"

"Araso! Araso! Gemanhae" Kata ibunya sambil melepaskan diri dari pelukan anaknya. Dan menatap anaknya dengan penuh sayang.

Kemudian dyo meninggalkan ruang makan dan kembali ke atas ke kamarnya "dugh dugh dugh" suara kaki dyo saat menaiki tangga. Sampai di atas dia segera mengenakan seragam sekolah tanpa mandi terlebih dahulu, hanya mencuci muka dan sikat gigi. Usai pakai seragam ia memasukan buku mata pelajaran untuk hari ini. Segera ia turun dan menegguk susu yang sudah di siapkan sang ibu.

MY SECRET MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang