MY SECRET MY LIFE

12. hukuman

Ketiga pria itu berjalan menunduk tak bersuara. Mereka tidak tau hukuman apa yang menanti mereka saat mereka menginjakan kaki mereka di rumahnya masing-masing. Dyo akan menghadapi eommanya yang tak segan-segan menghukumnya saat dia berbuat salah. Lalu chanyeol sudah pasti harus menebalkan telinganya nanti, karena ibunya sangat cerewet. Berbeda dengan kedua sahabatnya kai cukup tenang karena sang ayah sangatlah sibuk. Dan kai yakin ayahnya tak akan di rumah nanti.

-dyo-

"Aku pulang~... " kata dyo begitu dia memasuki ruang tamu dimana ibu dan ayahnya berada di sana menunggu anaknya pulang.

"Yakk! Eomma baru saja mendapat telepon dari kepala sekolah bahwa kau mendapat skors tiga hari karena terlibat dalam perkelahian, apakah itu benar?" tanya ibunya yang tidak bisa berpura-pura menutupi kekesalanya kepada anak kesayanganya itu

"Sudahlah dia kan lelaki jadi wajar saja dia terlibat dalam perkelahian bukan begitu adeul?" Bela sang ayah sambil memperagakan aksi seorang petinju yang sedang berada di atas ring di depan dyo.

Dyo juga mengepalkan kedua tanganya meladeni candaan sang ayah
"Yak ! kau terlalu memanjakanya kau tahu? Haah bagaimana mungkin perilaku kalian sangat mirip seperti ini hah?" Celetuk sang ibu
"Tentu saja kitakan lelaki sejati" jawab ayah dyo yang terus membela anaknya itu.
Dyo hanya tersenyum di dalam rangkulan sang ayah.
"Heh kalian benar-benar-" ucap sang ibu tak menyelesaikan perkataan yang hendak ia katakan kepada kedua pria yang ada di depanya.
"mian eomma tapi aku harus cepat bersiap-siap dahulu" pamit dyo
"Tunggu kau mau kemana ha? Kau tidak boleh melankahkan kakimu keluar dari rumah ini bahkan sejekal sekalipun." omel ibunya melarang dyo

"Tapi aku sudah janji dengan joy eomma, dia akan menungguku di rumahnya. Dia akan lumutan jika eomma tidak mengizinkan aku keluar menemuinya" kata dyo

Mendengar nama joy ibunya langsung mengizinkan anaknya pergi dan membebaskannya dari semua hukuman yang akan dia berikan jika saja dyo tidak keluar untuk berkencan. Ibunya sangat menyukai joy bahkan dia mengharapkan joy yang akan menjadi menantunya suatu saat nanti. Tapi kenyataanya tak sesuai dengan keinginannya.

"Appa bolehkah aku membawa mobil appa untuk malam ini saja?" kata dyo memohon sambil terus menatap ayahnya

"Tentu.. kau boleh membawanya kemana saja kau mau, asal tidak kesekolah mengerti " jawab ringan sang ayah. Dyo mengangguk dan menaiki tangga menuju kamarnya.

Dyo menuruni tangga dengan berpakaian rapi ala-ala anak boyband saat manggung menggunakan kemeja dan jas dengan bawahan celana jeans yang amat serasi dengan warna kemejanya yaitu warna dark blue.

"Wuaahh anak appa mau pergi kencan hah!"canda ayahnya saat dia melihat anaknya melintas di depanya sambil menyunggingkan senyumnya.

"Jamkkaman .. emmm perfect kau tampan sekali" puji ibunya

"Aku akan berangkat sekarang sebelum hari makin malam" kata dyo pamit

"dae dae jalgayo adeul" jawab ayah dan ibunya serempak diiringi tawa pelan mereka saat dyo mulai menjejalkan tubuhnya kedalam mobil ayahnya.

-chanyeol-

chanyeol menatap pintu rumahnya dengan rasa was- was. perlahan dia membuka pelan pintu dan mengintip di balik pintu, melihat situasi apakah aman atau tidak. Aman, karena sang ibu tak ada di ruangan terdebut. Dia sangat hati-hati saat menaiki tangga agar tak bersuara, lalu memutar gagang pintu kamarnya sepelan mungkin. chanyeol measukan tubuhnya kedalam kamarnya, dia meninggalkan kepalanya dan melihat kanan-kiri memastikan ibunya tak melihat dirinya yang tengah menyusup masuk ke kamarnya sendiri. Ditutupnya pintu tersebut dan memutar badanya 180° .

"Kkamjagya!" pekik chanyeol saat melihat ibunya sedang duduk bersedekap di atas kasurnya.
"Wae !" tanya ibunya melihat wajah takut anaknya.

Chanyeol panik dia tidak bisa memikirkan kata-kata yang pas agar ibunya tidak curiga dengan aksinya otaknya membeku seolah-olah darah berhenti mengalir ke otaknya. Wajahnya yang tampan kini menjadi pucat di hiasi keringat yang kini muncul di keningnya.