01

2.3K 92 18
                                    

Kiandra Devina Karisma

Alvin Adelio Adhysta

Keenan Arafa Tanubrata

Kiara Arafi Tanubrata

Albi Putra Karisma

***

"Mampus gue terlambat!"

Kiandra berlari secepat yang ia bisa. Teriknya matahari yang diringi embusan angin pagi tak mampu meredekan sang keringat yang masih mengucur deras di kedua pelipisnya itu. Gadis itu baru saja turun dari Ojek motor yang ia taiki dari rumahnya yang indah. Sekarang dia tengah berlari melintasi gerbang yang hampir saja ditutup penuh oleh sang Satpam Penjaga sekolah.

"Semuanya Gara-gara Bunda nih! Andai aja ngak ada peraturan aneh itu? gue kan ngak bakal terlambat kesekolah," rutuk gadis itu didalam hati. Semuanya yang terjadi, akibat peraturan sang Bunda. Bunda-Aluna yang mulai mendisplinkan anak gadisnya lagi.

FlashBackOn

"Kiandra, Bunda itung sampai tiga, kalau kamu masih ngak mau bangun juga? Lihat aja semua celana jeans dan kaset Ps akan Bunda bakar!"

Ancaman telak dari Bunda membuat Kiandra terjengkit kaget. Gadis yang tadinya masih terbuai dialam mimpi sontak terduduk dengan wajah bantal yang masih ketara. Dengan mata yang setengah terpejam Kiandra berkata, "Apa sih Bun? Pagi-pagi udah berisik aja?" gumamnya ngaco sambil mengelap air liur yang turun dari sudut bibirnya itu.

"Pagi? Melek kamu Kia! Ini udah siang! Jam 7 pagi kamu telat kesekolahnya!! Ya-tuhan kapan sih kamu berubahnya? Lihat aja sampai kamu ngak berangkat kesekolah hari ini? PS dan celana jeans kamu akan Bunda bakar betulan!"

Kedua bola mata Kiandra terbelalak kaget. Menatap wanita paru baya yang sejak tadi sudah mengomeli dirinya yang tengah asyik tidur. Wanita yang lain tak bukan adalah Aluna Raysa Putri Himawan Bundanya sendiri.

"Jam 7 Bun?" Tanya Kiandra memastikan. Aluna menganguk pasti, dengan kedua tangan bersedekap di dada. Matanya menatap tajam anak gadisnya itu sambil melenguh panjang.

"Ara dan Keen?"

"Udah berangkat! Kamu udah dibangunin Kiara masih aja ngak bangun kalau belum Bunda yang turun tangan," balas Aluna menahan rasa kesal yang sudah menumpuk didadanya itu. Kiandra mengaruk-garuk tengkuk lehernya yang sama sekali tidak gatal, "A-,"

"Buruan mandi, dan lekas berangkat kesekolah! Awas aja kalau sampai hari ini kamu bolos? Akan Bunda bakar semua kaset PS dan Celana Jeans kamu,"

"Yah-yah Bunda ngak asik nih. Jangan main bakar dong. Oke aku akan segera mandi dan berangkat kesekolah, tapi kesekolahnya di anter sama mamang ya Bun,"

Aluna mendelikkan kelopak matanya, "Inget peraturan Bunda? Mulai sekarang sekolah ngak boleh di anter. Harus berangkat sendiri! Bunda udah ngasih ongkos buat naik angkot!"

Bibir Kiandra kontan mengerucut kedepan. Sumpah demi apapun. Peraturann yang dibuat Bundanya itu sungguh menyusahkan dirinya. Berangkat sekolah tidak boleh di antar supir. Sejujurnya dirinya bukan anak manja, hanya saja Kiandra yang selalu bangun siang akan lebih terbantu jika berangkat pagi diantar oleh supir.

"Kali ini Bun. Jam segini angkot selalu penuh. Aku bisa terlambat nantinya,"

"itu urusan kamu. Kamu harus bisa bertangung jawab sebagai anak sekolah. Mana ada sih anak sekolah bangun siang hari gini? Inget ya ucapan Bunda. Kalau sampai kamu bolos? Semua kaset PS dan celana Jeans akan Bunda bakar!" balas Aluna meluapkan semua kemarahan pada Kiandra, dan ia juga mengancam Kiandra hingga telak tak berkutik lagi.

Can You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang