07

694 51 9
                                    

CanYouLoveMe07

"Haaaa," helaan napas panjang itu keluar dari mulut Keenan. Ia bergegas ke Restaurant ini setelah mendapatkan SMS dari Kiandra dan juga Alvin. Pemuda bermata sipit ini menyeka keringat dengan ujung jaket yang ia kenakan. Pandangan matanya menyapu keseluruh ruangan Restaurant dan seorang laki-laki tinggi berkulit putih langgsung melambai pada dirinya. Keenan membuka langgkah lebar.

"Ada masalah apaan? Tumben sms gue? Terus Kiandra mana?" tanya Keenan saat berhadapan dengan Alvin langgsung. Wajah Alvin terlihat agak panik. Ia melipat kedua daun bibirnya kedalam, "Kiandra nggak mau keluar dari toilet,"

Satu kalimat Alvin membuat kedua kelopak mata Keenan yang sipit melebar sempurna. Dahinya mengernyit rapat. Lalu matanya mengerjap bingung, "nggak mau keluar? Dia betah didalam sana?" ucap Keenan terheran-heran dengan penjelasan Alvin yang masih belum jelas sekali.

Alvin mengacak rambutnya frustasi, "Gue nggak ngerti deh Keen, coba lo masuk aja kedalam. Bujuk dia. Walau lo berdua sama-sama keras, gue yakin lo bisa bujuk dia. Bilang sama dia, lupain aja apa yang gue omongin. Jangan di pikirin," desahnya dengan suara pelan. Alvin takut karena ucapannya yang begitu mendadak membuat Kiandra seperti ini. Tidak mau keluar dari Toilet, dan tidak ingin bertemu dirinya.

Sebelah alis mata Keenan terangkat jelas, "Lo ngomong apa sama dia?" Alvin mengeleng pelan, "Bukan apa-apa. Lo tanya aja sama dia, gue pamit ya. Lo bujuk dia deh keluar dari sana. Kasihan udah lumayan lama didalam,"sahut Alvin engan memberitahu apa yang sudah ia katakana pada gadis itu. Hal tersebut lebih baik tidak perlu dibicarakan lagi. Hatinya masih berdenyut sakit.

Wajah Keenan masih tampak berpikir keras, otaknya mencoba mencerna semua kejadian lalu menganguk-angukan kepala saat sebuah lampu menyala diatas kepalanya itu, "Lo tunggu aja. Nggak usah balik duluan. Anak itu pasti bisa gue seret keluar deh," katanya santai sedangkan yang diajak bicara raut wajahnya berubah keras, "Lo bisa nggak sih jangan kasar-kasar sama dia? Walau bagaimanapun juga, dia kan cewek Keen." Tegurnya mengeluarkan kekesalan yang ada didalam hatinya itu. wajah keenan memiring sesaat, "Santai Bro, gue tau batasan kok, gue masuk dulu. lo jangan kemana-mana."

"syukur deh kalau lo tau batasan, gue pergi duluan. Lo bilang sama dia lupain semua yang gue omongin. Anggap aja gue lagi eror,"Ujar Alvin lalu memutar tubuh berbalik pergi meninggalkan Keenan yang masih terpekur ditempat. Keenan berdecak sambil mengeleng, "dasar manusia aneh. Masa gitu aja nyerah? Ini lagi cewek. Masa sampai segitu takutnya sampe ngumpet di Toilet?" gumam Keenan sambil melanggkah masuk Toilet perempuan. Sebelum itu seluruh karyawan sudah tahu ada sedikit masalah didalam dan membiarkan Keenan, laki-laki bermata sipit yang lumayan tampan masuk untuk membujuk seorang gadis yang tengah mengurung diri didalam Toilet.

Derap langgkah kaki Keenan tak begitu besar. Ia berjalan sambil menolehkan kepala ke sisi kanan, dan ada sebuah pintu yang tertutup rapat. Didekatinya pintu itu lalu diketuknya pelan, "Kia, lo ngapain didalam?"pertanyaan basa basi keluar dari bibir Keenan, "Keluar deh. Lo kalau mau molor jangan didalam." Katanya lagi menambah kalimat yang sama sekali tak masuk akal, apalagi lucu.

"Kiandra, lo tadi sms gue suruh datang. Sekarang gue udah datang kenapa lo diem aja kayak orang bisu? Buruan keluar deh, jangan sampai kesabaran gue habis," tutur Keenan setengah mengancam, setengah tidak. Keenan tak tahu kenapa tiba-tiba Kiandra juga meng-sms dirinya. Ia dimintai datang kesini secepat mungkin.

Tangan Keenan bergerak untuk mencoba mendorong pintu Toilet.

Terbuka-Keenan menelan salivanya yang terasa kasar.

Pemandangan pertama yang ia lihat adalah, gadis yang selalu ia usili itu tengah duduk diatas closet duduk menekuk kedua kaki, menengelamkan wajah di antara kedua lututnya tersebut. Sekali lagi, Keenan mendecakkan lidah, "Lo kenapa lagi sih? Aneh banget."

Can You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang