Three

225 16 0
                                    


Author pov.

Tanpa ba-bi-bu Vanno langsung meraihku dari gendongan cowo tadi.

"Xa? Lo gapapa kan? alexa? Plis jawab gue? Chalysta alexandrea?"

Mata gue buram. Tapi gue masi bisa ngeliat vanno lagi gendong gue. Gu berusaha buat ngomong. Tapi rasamya susah pake banget.

" V-an. G-gue gap-p-apa kok"

Setelah mastiin bahwa chalysta masih hidup. Vanno segera berlari ke UKS. Ia membaringkan ku di ranjang putih itu. Vanno mengambil kotak p3k dan mengeluarkan alkohol, kain kassa dan betadine.

Perlahan, vanno mengobati luka di pelipis ku. Rasanya sangat perih. Ingin sekali berteriak. Namun menggerakkan kelingking saja aku tak sanggup--

💪💪💪💪💪


Vanno pov.

Aku tak tau, hal apa yang terjadi pada gadisku sampai membuatnya terbaring lemah di ranjang UKS.

"Sakit ya ta? Gue tau kok. Lu ga sanggup ngomong kan? Gu pelanin kok ngobatinnya. Tahan ya sayang."

Tak ada respon apapun dari chalysta. Tak henti hentinya air mata menetes dari pelupuk matanya.

BRAAK!

Meja uks pun patah, karna gue ngebantig tubuh cowo yang nabrak chalysta tadi. Gue tonjokin dia sampe bonyok. Anehnya, dia ga ngelawan sedikit pun.

"GILA LO YA? LO APAIN CEWEK GUE SAMPE JIDATNYA BERDARAH GITU? CEWEK GUE JADI NANGIS GARA GARA LO?!!"

"WHAT ARE U THINKING HAH? U HURT MY GIRL! STAY FUCKING AWAY FROM MY GIRL!BASTARD!! DAMN U!!"

Entah setan apa yang mengerayangi ku sekarang. Aku tidak peduli lagi. Apakah aku akan di skors dari sekolah. Atau bahkan di drop out karna sudah mencederai cowok ini. Semua fikiranku hanya berfokus pada chalysta. Dia terbaring lemah disana. Entah kalian sebut aku gila atau sejenisnya. Aku tidak peduli lagi. Aku tidah terima kalau gadis yang aku sayangi terluka karna orang lain.

"Devanno Kenzie! Stop it! U will kill him if u dont stop now! Please!" kak dinda merintih karna tak kuasa melihat Geovan yang sudah dihajar sampai babak belur oleh vanno.

"SHUT UP!!" bentak vanno

"DEVANNO!! THAT'S ENOUGH!" bentak kak reza yang langsung melerai mereka berdua.

Pinggir bibir Geovan berdarah. Ia sudah biasa dengan luka luka seperti ini, karna memang. Geo yang notabene nya seorang bad boy Sma KB. Baru kali ini Geo hanya diam. Biasanya, dia akan menghajar balik orang yang berani menyentuhnya. Dan-- baru kali ini geo bertanggung jawab atas perbuatannya. Bahkan sampai mengantarkan Chalysta ke uks. Walau dengan sedikit selingan akrobatik.

"Udah capek lo?" ujar geo sambil mengelap darahnya dengan kasar.

"What have u done to my girl hah?!!" bentak vanno. Namun kini emosinya sudah dapat ia kontrol.

"Gue nabrak dia" jawabnya santai

"Fuck u! WHY DONT U JUST GO TO THE HELL HA?" emosi vanno sudah kembali memuncak.

"Siapa lo nyuruh nyuruh gue?" timpal nya acuh

"DAMN U BASTARD!" vanno yang hendak mencengkram kerah baju geo langsung di tangkis oleh geo.

"Cewek lo sadar tuh" geo menepis cengkraman vanno. Vanno langsung berlari ke tepi ranjang uks.

Tadi memang chalysta tidak pingsan saat dibawa ke uks. Namun saat vanno mengobati lukanya, chalysta langsung tidak sadarkan diri.

Impossible WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang