Four

171 16 3
                                    

Nb: typo brhambran krn mls ngedit😅

Dia duduk di meja pojok kantin. Dia duduk diantara 3 orang laki laki lainnya. Mereka sepertinya sedang cabut. Tatapan matanya yg dingin menangkap manik mataku yg sedari tadi memperhatikannya.

Sial.

Dia melihatku. Ya- laki laki yg kerap disapa geo itu menatap ku. Tatapannya yg sangat tajam itu serasa menusuk bola mataku. Wajah tanpa ekspresinya. Ah sudahlah.


Dan kami pun sampai di ruang musik. Semua orang menatapku dengan tatapan yg sulit diartikan. Antara kagum dan heran.

Vanno langsung maju kedepan untuk mewakili gugus 7 karna tadi sempat terpotong oleh-- tangisan ku?.

Dia naik ke stage dan mengambil gitar hitam di sudut panggung dan mulai memetiknya.

Hey, I was doing just fine just before I met you
I drank too much and that's an issue but I'm okay

Hey, you tell your friends it was nice to meet them
But I hope I never see them again

I know it breaks your heart
Moved to the city in a broke down car and
Four years, no calls
Now you're looking pretty in a hotel bar and
I can't stop
No, I can't stop


Ternyata vanno memilih lagu Closer - The chainsmoker. Aku memang sangat suka dengan  lagu ini. Begitu pula vanno.

So baby pull me closer in the backseat of your Rover
That I know you can't afford
Bite that tattoo on your shoulder
Pull the sheets right off the corner
Of the mattress that you stole
From your roommate back in Boulder
We ain't ever getting older


Vanno menatap ku penuh arti?
Mata athemyst nya mengunci mata biru ku. Badanku menegang seketika. Namun alunan musik itu menetralisir kembali ritme jantungku.

We ain't ever getting older
We ain't ever getting older


Entah setan apa yang merasuki ku? Aku spontan menyanyi dengan suara yang cukup keras. Ya- bisa di dengar seluruh ruangan musik karena ruangan ini hening akibat permainan gitar vanno yang-

Menakjubkan.

You, look as the good as the day as I met you
I forget just why I left you, I was insane
Stay, and play that Blink-182 song
That we beat to death in Tuscon, okay


Kak dinda menggandeng ku menuju stage. Dia memberiku sebuah microphone. Entah kenapa aku tidak menolak. Dan terhanyut dalam lagu ini.

I know it breaks your heart
I moved to the city in a broke down car and
Four years, no calls
Now you're looking pretty in a hotel bar and
I can't stop
No, I can't stop


Kami bernyanyi bersama. Suara yang indah dan harmonis menurutku?
Entahlah, aku hanya menanyikan lagu ini karna aku suka. Itu saja.

So baby pull me closer in the backseat of your Rover
That I know you can't afford
Bite that tattoo on your shoulder
Pull the sheets right off the corner
Of the mattress that you stole
From your roommate back in Boulder
We ain't ever getting older

Impossible WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang