Bel berbunyi. Mata pelajaran Sejarah Dunia yang membosankan akhirnya selesai juga, "Waktu sudah habis. Kita lanjutkan minggu depan, dan jangan lupa kerjakan tugasnya." Guru Cha segera meninggalkan kelas 3A, selanjutnya, semua murid berhamburan ke kafetaria sekolah yang lebih menyerupai restoran mewah ini. Akan tetapi, di bangku paling belakang seorang siswi tak beranjak dari tempatnya, dia Jessica Jung, yang lebih memilih menghabiskan waktu istirahatnya di dalam kelas. Gadis itu seolah tenggelam dalam dunianya sendiri, hingga tak menyadari bahwa di ambang pintu, sepasang mata milik Kris Wu menatapnya dengan sinis, "Lihat saja nanti," gumamnya, kemudian melangkah pergi.
Suasana kafetaria selalu ramai, hampir seluruh murid RIS berkumpul di tempat ini ketika jam makan siang. Di sudut ruangan bernuansa hangat ini, seorang siswa bersurai cokelat madu tertawa terbahak-bahak bersama kedua temannya, si wajah kotak, Kim Jongdae dan si pipi bulat, Kim Xiumin.
"Ya Tuhan! Luhan, kau berpikir bahwa Guru Lim itu cantik?" tanya Jongdae, tak percaya dengan pendapat temannya tentang guru Matematika yang super killer itu. Luhan mengangguk, "Iya, dia cantik dan masih muda."
Minseok tertawa, "Hahaha. Apa kau tau? Kudengar, dia naksir Kris Wu," ujar Xiumin. Kedua temannya, membulatkan mata mereka, "Benarkah?" Luhan berusaha meyakinkan.
Xiumin mengangguk dengan pasti, "Aku mendengarnya saat para guru bergosip di kantor." Luhan memukul lengan Xiumin, "Yaa! Dasar tukang menguping," teriaknya. Jongdae tertawa, "Bukan hanya pipimu yang bulat, Xiu. Telingamu juga!"
"Tidak lucu!"
Luhan melirik jam tangannya, waktu istirahat masih 20 menit lagi, "Guys, kurasa aku harus ke kelas Jessica, see you!" Luhan melambaikan tangannya kemudian berlari kecil menuju kelas Jessica yang berada di samping kelasnya.
Xiumin meneguk jus jeruk yang Luhan tinggalkan hingga habis, "Aku tidak mengerti mengapa Luhan kita yang baik hati itu mau berteman dengan siswi aneh seperti Jessica, menurutmu kenapa, Jongdae?
Jongdae berlagak seperti sedang memikirikan sesuatu, "Mungkin, mereka sahabat sejak kecil." jawabnya asal.
Xiumin menghela nafasnya, ia agak menunduk dan suaranya pun berbisik, "Huh, kalau aku jadi Luhan, aku tidak mau dekat-dekat dengan si aneh itu. Kau tau? Dia terlihat berbahaya, Jimin dari kelas 1A pernah melihat wajah gadis itu babak belur di depan gerbang sekolah kita."
Mendengar ucapan Xiumin, Jongdae langsung memukul kening lelaki itu, "Yaa! Jangan terus-terusan menggosip, bakpao! Jessica adalah teman Luhan, kita harus menghargainya juga!"
"Sakit tau, dinosaurus!" gerutu Xiumin sembari mengusap-usap keningnya.
***
Kepercayaan filosof-filosof Pythagorean kepada kekuatan numerologi didukung oleh penemuan Phytagoras tentang peran bilangan dalam musik. Dia mendapatkan bahwa panjang senar yang menghasilkan nada-nada yang berkaitan secara harmonis, melahirkan hubungan-hubungan numerik sederhana terhadap satu sama lain. Misalnya, oktaf bersesuaian dengan rasio 2:1. Kata rasional diturunkan dari signifikan heuristik penting yang diberikan kaum Pythagorean kepada bilangan-bilangan yang diperoleh sebagai rasio dari keseluruhan bilangan, semacam ¾ atau 2/3. Memang benar, para ahli matematika masih merujuk kepada bilangan-bilangan semacam itu sebagai rasional. Secara singkat, rasional artinya dapat dihitung. Sesuatu yang nyata dan dapat dihitung, maka ia bisa disebut masuk akal. Ukuran rasional dulu, sekarang dan masa depan tentunya berbeda. Jessica Jung hidup dalam ukuran rasional untuk masa depan yang mana adalah sebuah hal irasional di saat ini.
Gadis itu terkadang merasa hidup di alam yang berbeda dengan orang lain, ia selangkah lebih maju daripada orang lain tetapi, itulah yang memaksanya untuk menutup diri. Lamunan Jessica buyar saat sosok Luhan hadir di sampingnya, lelaki itu membawakan sebuah permen lolipop rasa strawberi yang menjadi favoritnya. Jessica tersenyum kecil, "Thanks, Lu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gravity [DISCONTINUED]
FanfictionKris Wu adalah gangsternya Royal International School (RIS) yang tenar akibat kenakalannya dan Jessica Jung adalah murid paling misterius yang satu kelas dengannya di tahun akhir ini. Hampir tiga tahun bersekolah di RIS hanya ada satu orang yang pan...