Chapter 7 - Hukuman (Lagi)

667 68 16
                                    


Royal International School di pagi hari selalu terlihat sibuk, guru-guru berdatangan ke sekolah, begitupula murid-muridnya, enam orang dari Komite Kedisiplinan dan tiga guru bimbingan konseling berjaga di depan gerbang utama, siap-siap menghukum murid yang terlambat atau tidak mengenakan atribut sekolah dengan benar. Seperti biasanya, Jessica Jung melewati gerbang megah RIS tanpa melirik ke kanan atau ke kiri, wajahnya sedingin es kutub. Guru Han, guru bimbingan konseling untuk tingkat akhir tak tahan lagi melihat kelakuan gadis itu. Pria berusia 50 tahun itu langsung menarik tas gendong Jessica, "Dimana sopan santunmu, huh?" teriak guru Han kesal. Jessica mendecak malas, "Lepaskan!"

Guru Han menatap Jessica dengan kesal, "Aku sudah menandaimu sejak lama, nona Jung. Mulai detik ini kau berada di bawah pengawasanku! Kau pintar, tapi tolong perhatikan sopan santunmu, kau sudah tingkat akhir jadi berilah contoh yang baik pada adik kelasmu," omelnya. Jessica menghentakkan kakinya ke tanah, "Aku tidak peduli," ia hendak melangkah meninggalkan Guru Han, namun lagi-lagi Guru Han menarik tasnya.

"Diam di sini!" perintah Guru Han tegas. Jessica mendecak kesal, gadis itu berdiri di samping Guru Han, seperti manequin cantik yang dipajang di etalase toko. Murid-murid tingkat akhir yang melintasi gerbang terkikik geli melihat Jessica di hukum, mereka sama seperti Guru Han, muak dengan wajah dingin Jessica dan sikap tidak sopannya.

Sebuah Lamborghini Gallardo berwarna merah tiba-tiba saja memasuki gerbang dengan kecepatan tinggi, sontak saja para siswi langsung minggir dan menjerit ketakutan, daun-daun yang berserakan di jalan pun terbang dan mengenai wajah orang-orang yang berada di sekitar gerbang, termasuk Jessica dan Guru Han.

Guru Han menggenggam erat tongkat rotan yang biasa ia gunakan untuk memukul murid-murid yang melanggar aturan, wajahnya menunjukkan amarah yang besar, "Harus berapa kali aku menghukumnya, hah?" gumamnya kesal.

"Cepat bawa dia kemari!" perintah Guru Han pada dua orang anggota Komite Kedisiplinan.

Jessica melirik rambut beruban Guru Han yang dipenuhi dedaunan, "Guru Han, dia harus dihukum lebih lama, lihat rambutmu jadi berdaun," komentarnya. Guru Han buru-buru membersihkan helai dedaunan dari rambutnya, "Ah, terima kasih."

"Kalau begitu, aku masuk dulu!" ujar Jessica, ia segera berlari dari hadapan Guru Han, sayangnya, meskipun sudah berumur, Guru Han adalah mantan atlet lari, jadi dengan mudah ia menyeret Jessica kembali. "Yaa! Siapa bilang kau bisa lolos, hah?" teriak Guru Han. Jessica merengut kesal, wajah dinginnya menjadi semakin asam seperti buah mangga muda.

Tak lama kemudian, dua orang anggota Komite Kedisiplinan menyeret Kris Wu dan membawanya ke hadapan Guru Han, "Guru Han, ini bintang kita," ujar Gi Jun, salah satu anggota Komite Kedisiplinan. Jessica melirik Kris dengan tajam, dalam hatinya gadis itu menertawakan lelaki yang kini berstatus sebagai tunangannya.

Guru Han mengayunkan tongkat rotannya dan memukul pantat Kris sebanyak tiga kali, "Sudah kubilang berkali-kali, kalau kau membawa mobil ke sekolah kau harus lewat Gerbang Timur! Tempat parkir berada di dekat Gerbang Timur, bisakah kau mengingat itu? Demi Tuhan, kau ini sudah tingkat akhir, Kris Wu!" omelnya panjang lebar.

Kris menatap Guru Han dengan tatapan memelas, "Guru Han, aku hampir telat! Gerbang Utama lebih dekat, kau tau itu kan?"

"Lewat Gerbang Utama dengan membawa kendaraan adalah larangan dan kau baru saja membahayakan nyawa para siswa yang berjalan kaki, tuan Wu! Sekarang, berdirilah di samping Jessica!" perintahnya tegas. Kris tak bisa menolak, ia berdiri di samping Jessica dengan wajah cemberutnya. Keduanya menjadi tontonan murid RIS yang melintas, melihat Kris dihukum merupakan pemandangan biasa, tapi melihat lelaki itu dihukum bersama si gadis misterius adalah hal langka.

Gravity [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang