Part 3

3.6K 279 44
                                        

Jinhwan terlihat sibuk membersihkan setiap sudut rumah mereka sembari bersiul-siul kecil. Senyuman yang sangat manis tampak tak pernah lepas dari bibir lelaki berumur 17 tahun itu.

Junhoe yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala. Dia sedang fokus dengan beberapa tugas kuliahnya sementara adiknya terlihat beberapa kali lewat dengan semangat didepannya.

"Istirahatlah sebentar." Gumam Junhoe.

Sudah dua jam sejak Jinhwan bekerja seperti ibu rumah tangga dirumah. Anak itu masih belum berhenti, entah apa saja yang dikerjakannya.

"Sebentar lagi Jun. Aku ingin menyambut kepulangan ayah dengan rumah bersih, hati bersih, dan kita bertiga akan nyaman menempatinya" Teriak yang lebih kecil dari arah dapur.

Junhoe mendengus sambil tersenyum. Ia kembali berkutat dengan pekerjaannya. Namun beberapa saat kemudian gerakan tangannya di atas keyboard kembali berhenti ketika mendengar adiknya lagi-lagi berteriak diikuti dengan bunyi-bunyian aneh dari arah dapur.

"Jun. Setelah ini aku izin keluar sebentar ya?"

"Kemana?" Balas Junhoe juga setengah berteriak.

Hening sebentar.

"Katakan saja. Aku akan mengantarmu"

Hening lagi~

"Jinhwan?"

"Ti_Tidak usah. Aku pergi bersama Chanwoo" Jawab Jinhwan sedikit gugup.

"Kemarilah sebentar." Pinta Junhoe, karena merasa percakapan mereka yang berteriak-teriak kecil sangat mengganggu telinga.

Jinhwan datang dengan rambut lepek akibat peluh dan sebuah kain lap kecil di pundaknya.

"Iya?"

Junhoe kembali mengabaikan laptop nya. Ia beralih menatap Jinhwan yang kini berdiri dihadapannya dengan penampilan acak-acakan. Persis seperti pembantu rumah tangga. Membuat Junhoe tak kuasa menahan senyumannya.

"Duduk sini." Junhoe menepuk-nepuk pahanya.

Jinhwan terkesiap. Lelaki itu melirik sekujur tubuhnya sekilas kemudian menggeleng. "Tidak, aku berkeringat. Bau." Ringisnya.

Junhoe berdecak sekali. Dan dengan gerakan yang cepat ia meraih tangan Jinhwan kemudian menariknya mendekat. Memaksa bokong adiknya jatuh tepat kepangkuannya.

"Yaa" Jinhwan memukul pelan bahu Junhoe. "Apa yang sedang kau lakukan? Aku bau" Marahnya. Namun terlihat jelas kalau wajah anak itu tengah merona.

"Siapa bilang kau bau? Ini wangi." Junhoe meletakkan hidungnya kerahang Jinhwan.

"Geli Jun~" Jinhwan merengek dipangkuan kakaknya. Membuat Junhoe terkekeh.

"Baik, baik, aku berhenti." Lelaki tinggi itu meletakkan dagunya dipundak Jinhwan.
Posisi duduk Jinhwan yang menyamping membuat Junhoe dapat menikmati setiap lekukan wajah adiknya itu dengan perasaan damai.

Sebelah tangannya memeluk pinggang Jinhwan sementara tangan yang lain mulai menyentuh-nyentuh pelan seluruh bagian wajah Jinhwan.
Mulai dari bulu matanya, hidungnya, hingga bibir tipis Jinhwan.

Junjoe meraih pipi Jinhwan dan menolehkan kepala Jinhwan kearahnya. Mengecup bibir itu sekali kemudian melepaskannya.

"Katakan dengan jujur, mau kemana kau bersama Chanwoo"

Jinhwan sebenarnya tengah menikmati pelukan dan sentuhan sayang dari Junhoe. namun pertanyaan Junhoe tersebut kembali menyadarkan Jinhwan.

"Aku_"

Dividing Distance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang