6

21 0 1
                                        

Jieun masuk kedalam rumahnya, meninggalkan Suga sendirian yang masih memarkirkan kendaraanya. Jimin mengerutkan dahinya, ada apa dengan wajah adiknya itu? Terlihat sangat badmood sekali sepertinya. Tanpa salam dan permisi pun Jieun naik kekamarnya lalu menutup kamarnya dengan agak kasar, membuat Jimin semakin bertanya-tanya. Jimin berdiri lalu meninggalkan Jhope, Rapmon, V, Jungkook, dan Jin. Ia berlari menaiki anak tangga, menuju kekamar adiknya itu.

"Hey kau kenapa sayangg?", Jieun menoleh melihat Jimin yang sedang berjalan kearahnya. Jieun tersenyum, lalu memeluk Jimin dengan erat.

"Aku tak apa oppa", Jieun tersenyum sambil menatap Jimin-- masih dengan memeluk Jimin. Jimin tersenyum, mengapa adiknya itu sangat manja?

Jimin memeluk Jieun dengan erat, ia tau kalau Jieun sedang tidak mood saat ini. "Aku mau pulang dengan oppa sajaa"

Jimin tiba-tiba menyeritkan kedua alisnya, "memangnya kenapa jika dengan Suga hyung?"

Jieun menggeleng, "tidak kenapa-kenapa. Ayolah oppa, ku mohonnn"

Jimin menggeleng, "tidak bisa, Jieun-ah. Tak apa ya, kapan lagi kau akan pulang bersama lelaki lain?", Jimin tertawa menggoda adiknya itu. Selama ini Jieun tidak pernah terdengar sedang dekat dengan lelaki lagi setelah putus dengan Jin.

Jieun mengerucutkan bibirnya itu, "aish, kenapa kau jadi meledekku?", Jieun melepaskan pelukanya itu lalu bergeser menjauhi Jimin.

Jimin tersenyum, "jangan marah, aku hanya bercanda. Baiklah besok akan ku usahakan biar kau berangkat bersama ku ya", Jieun mengangguk sambil menatap Jimin.

Jimin berdiri, lalu menyuruh Jieun untuk mengganti pakaian sekolahnya. Setelah itu Jimin keluar dari kamar adiknya itu. Jieun mengganti seragamnya dengan hotpans dan kaus berwarna pink, ia langsung membaringkan badannya itu kekasur miliknya. Berbaring sambil memejamkan matanya, agar badannya itu lebih terasa rileks. Jieun benar benar enggan untuk tidur sekarang ini, matanya sangat menolak untuk tidur. Pikirannya sekarang ini benar benar sedang tidak fokus. Bukan, bukan karna Suga ataupun yang lainnya. Tapi saat dijalan tadi, Jieun melihat lelaki yang pernah ia suka berjalan dengan seorang perempuan. Tentu saja itu membuat Jieun sakit hati, karna Jieun memang sudah cukup lama menyukai laki-laki itu.

Jieun membuka matanya sesaat, matanya mulai memerah. Lelaki itu membuatnya sakit hati. Dia salah satu teman Jieun dulu saat masih berada di Busan, tapi ia pindah ke Seoul karna ayahnya harus bekerja disana. Dan sekarang, mereka bertemu lagi. Lelaki itulah yang membuat Jieun memutuskan hubungannya dengan seorang Jin. Jieun lebih memilih orang yang ia suka dari pada orang yang mencintai dirinya. Entahlah, Jieun sangat kacau sekarang ini. Jieun benar-benar belum melupakan lelaki itu.

"Chanyeollie"

Airmata Jieun jatuh begitu saja dari pelupuk matanya saat menyebut nama lelaki itu. Lelaki bertubuh jangkung, yang membuat Jieun jatuh cinta dengannya. Senyuman manisnya seakan-akan menyihir Jieun. Entah dimana laki-laki itu bersekolah sekarang. Jieun benar benar ingin melupakan Chanyeol dari kehidupannya.
"Jieun, kau didalam?", Seseorang berbicara dari luar kamar Jieun sambil mengetuk pintu. Jieun langsung mengelap airmatanya, lalu membuka pintu kamarnya. V, dia namja yang datang kekamar Jieun. Dia yang mengganggu Jieun yang sedang menggalau.

"Kau menangis?'', dengan wajah tidak berdosanya itu V bertanya pada Jieun. Padahal dapat dilihat jelas jika mata Jieun sembab. Padahal menangis saja belum lama, tapi mata Jieun sudah sesembab ini.

Jieun menyuruh V masuk kedalam kamarnya. Mereka terduduk ditengah kasur milik Jieun. V masih terdiam, berharap Jieun menjawab pertanyaannya tadi. Tapi Jieun masih terdiam sambil menunduk.

"Boleh aku memelukmu, oppa?", Jieun mendongakkan wajahnya. V tersenyum lalu merentangkan tangannya, seakan-akan menyuruh Jieun untuk langsung memeluknya saat itu juga. Jieun tersenyum, dengan cepat ia memeluk V dan langsung menenggelamkan wajahnya didada bidang milik V. Tangisnya saat itu juga meledak. Jieun langsung menangis sejadi-jadinya didalam pelukan V membuat kaus yang V pakai itu basah, sedangkan V hanya terdiam sambil mengelus rambut Jieun. Menunggu Jieun agar lebih tenang dari sebelumnya. V tersenyum, ia benar-benar yakin jika hoobaenya itu butuh pelukan saat ini.

I Don't Know My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang