8

14 1 1
                                    

"Hei, apa yang kalian lakukan berdua dikamar eoh?", Jieun dan Jin menoleh. Melihat kedatangan seorang namja yang datang dengan sendirinya itu.

"Hyung, kau apakan lagi adikku sampai menangis seperti itu?!", lanjut namja itu setelah menyadari jika Jieun menangis.

"Jim, aku baru saja memijat kaki adikmu itu", Jin semakin merangkul Jieun. Jimin yang menyadari itu hanya tertawa kecil.

Mereka dua mantan yang masih sangat akur -Park Jimin

Jin oppa menyebalkan! Eh tapi kakiku sembuh karnanya. Ah, Jin oppa sangat baik! -Park Ji Eun

Mantan yeojachinguku ini sekarang telah menjadi adikku. Jadi apa salahnya jika aku menyayanginya sebagai adik? -Kim Seok Jin

"Baiklah, ayo kita berkumpul. Ji, kau bisa berjalan?", Jimin mendekati adiknya itu. Ia mengelus lembut rambut Jieun, membuat Jieun tersenyum.

"Tentu saja, hanya saja masih sedikit sakit", Jieun tersenyum. Ia mencoba berdiri. Jimin langsung memegang lengan adiknya itu, takut kalau Jieun terjatuh.

Jimin dan Jieun berjalan keluar kamar diikuti dengan Jin yang ada dibelakang mereka. Ia menutup pintu kamar Jieun, lalu berjalan menuruni anak tangga untuk berkumpul dengan yang lainnya.

"Ah uri hyung sudah kembali", canda Jhope. Membuat yang lainnya tertawa. Jieun melirik Jin sebentar, lalu ia kembali bersandar dibahu milik kakaknya itu.

"Sudah lebih baik, Ji?", Jieun menoleh, menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Rapmonster ikut tersenyum, senyumannya itu seakan berkata 'syukurlah'. Suga dan V sibuk berdiam diri menatap Jieun yang belum sadar jika mereka menatapnya. Jieun terlalu sibuk bersandar dipundak Jimin.

Jieun mengedarkan pandangannya, ia melihat Suga dan V yang sedang menatapnya. Pipi Jieun memerah, ia menenggelamkan wajahnya kedalam dada Jimin. Suga tersenyum kecil, Jieun sangat mudah tersipu. Jimin mengelus rambut adiknya itu, ia masih berada dipelukan Jimin hanya untuk sekedar mengumpat dari tatapan kedua sunbaenya yang membuat pipinya memerah itu.

"Jieun-ie, kau besok masuk tidak?", ujar Jungkook. Jieun melepaskan pelukannya, ia menatap Jungkook dengan tatapan sebal. Membuat Jungkook sedikit bergidik ngeri.

"Tentu saja masuk! Aku sudah bisa berjalan kook!", Jieun menatap Jungkook dengan sebal. Jimin terkekeh, padahal maksud Jungkook sebenarnya baik. Tapi Jungkook malah terkena omelan dari Jieun.

"Oh ya kook, kau tau tidak dimana rumah Dahyun?", Jieun mengubah moodnya, menjadi lebih baik. Suga tersedak saat mendengar pertanyaan Jieun itu.

"Eh? Oppa tak apa?", ujar Jieun menatap kearah Suga. Suga tersenyum meyakinkan Jieun yang terlihat khawatir.

"Kau berteman baik dengan Dahyun? Kim Dahyun?", Jieun mengangguk. Meng'iya'kan pertanyaan Suga tadi. Suga menunduk, membuat Jieun bingung. Ia menoleh kearah Jimin, berharap Jimin memberi tau apa yang terjadi pada Suga. Tapi nihil, Jimin menggeleng tidak tau. Jungkook mendekat kearah Jieun, membisikan suatu hal yang mungkin Jieun ingin tau. Jieun membulatkan matanya, ia berjalan mendekati Suga yang tertunduk disofa yang ia tempati itu.

"Oppa, mianhe. I'm so sorry, i dont know about your memories with her", Jieun terduduk tepat didepan Suga. Suga mendongakkan wajahnya, tersenyum selebar mungkin untuk meyakinkan Jieun.

"No problem. Now, i have you in my life", Suga tersenyum sambil memeluk Jieun. Membuat V sedikit jengkel atas perhatian Jieun kepada hyung keduanya itu.

"Maaf ya, oppa. Aku benar-benar tidak tau", Jieun melepaskan pelukannya perlahan. Ia tersenyum, meminta maaf karna telah membuat Suga mengingat masa lalunya itu.

I Don't Know My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang