5 Zhani, Where Are You ??

1.2K 21 0
                                    

Kediaman Hadisastro …

     Hari kamis yang di awali dengan suasana pagi yang bersahabat. Mentari bersinar hangat menembus celah-celah jendela yang masih tertutup oleh kain hordeng biru muda tanpa motif. Tak lama Dimitry terbangun dari tidur lelapnya lalu langsung melihat jam yang telah menunjukan pukul 07:05. Kemudian dengan malasnya dia bergegas membuka hordeng biru laut untuk membiarkan hangatnya sinar mentari memasuki kamarnya. Ia langsung menuju ruang keluarga dengan piyama sutra biru laut bermotif garis-garis vertikal. Di sana ia mendapati Kakek, Bibi Nania, Ryo, Ardistha dan kedua orangtuanya Ryo yang baru saja datang dari New York, AS. Lalu Dimitry pun ikut bergabung dengan hati yang rindu akan orangtuanya di New York, AS.

          “Paman ! Bibi ! kapan tiba di Jakarta ?” dengan tingkah kaget sekaligus senang

          “Oh, Dimitry ! kau baru bangun ?.” ujar Paman Samuel yang menjadi Direktur diperusahaan Kakek yang berada di New York, AS.

          “Thanks, uncle. Can come my parents ?”

          “Oh, your parents are busy now. Maybe they would come to Indonesia next month.” ujarnya tampak kecewa dengan kesibukan kakaknya disana.

          “Oh, sibuk yah ? thanks .” ujarnya kecewa sambil duduk di sofa putih.

          “Kakek harap, saat orangtuamu datang kau tidak perlu memberitahuku ! karena Kakek pasti akan menginap di hotel !” kata Kakek agak sinis.

          “Ayah ! jangan salahkan Dimitry atas kesalahan kakak !” ujar Samuel menyela “Dia tidak tahu apapun soal kesalahan Kak Lily dan Kak Harry ! jadi saya mohon tolong jangan bawa Dimitry dalam permasalahan ini.” ujarnya membela Dimitry.

          “Tidak apa-apa, Paman. Kakek memang selalu begitu padaku dan aku sudah terbiasa.” ucap Dimitry agak serak.

          “Tapi… “ Paman Samuel langsung terdiam takut masalah ini semakin panjang karenanya.

          “Tenang saja Pa, Dimy itu orangnya kuat dan tegar. Kelak pasti Kakek akan berubah.” ujar Ryo meredakan suasana.

           Seiring waktu berjalan mereka sekeluarga tertawa riang kecuali Dimitry yang pada akhirnya menikmati obrolan-obrolan ringan. Tak lama dia kembali berjalan gontai menuju kamarnya dan memikirkan apa yang di katakan Ryo tadi. Sesampainya di kamar dia langsung merebah dan merenung.

                                                                                       ^^-^^ 

Apartemen Zhani …

          Di apartemen yang berada di lantai 9 nomer 1608, Zhani terlihat tengah gelisah diatas tempat tidurnya sembari memegang handphone yang di main-mainkan. Sesaat dia seperti orang berpikir dan berbicara pada Teddy Bear kesayangannya.

          “Duh… siapa yang mesti gue telepon yah Teddy ? Dimitry atau Ryo ?” katanya pada boneka Teddy Bear putih dengan pita biru di lehernya “Apa Niko aja ? tapi hari ini dia pasti lagi ada di kampus, soalnya kan kemarin gue nitip surat cuti kuliah sama dia. Duh… siapa dong Teddy ? Ryo aja yah ? kalau Dimitry, gue takut dia lagi sibuk. Udahlah biar Ryo aja, tapi apa dia mau ? coba aja deh.” ujarnya sambil memencet nomer Ryo.

          “Hallo ?” jawab Ryo.

          “Hallo Ryo ? maaf ganggu yah, tapi aku telepon kamu karena aku mau minta tolong buat temenin aku disini. Bisa nggak ? aku benar-benar bete sendirian di apartemen.” ujarnya dengan nada memohon.

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang