9 Happy Birthday, Dimitry ?

935 19 0
                                    

Rumah sakit Restu Keluarga …

     Dalam kamar rawat inap VIP nomer 118, Zhani tengah asik berbincang-bincang dengan Niko sembari mengupaskan jeruk, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan suara assalamualaikum dari luar. Setelah pintu terbuka tampaklah sosok Dimitry yang berjalan mendekati Niko dan Zhani sembari membawa parsel buah.

          “Siapa Zha ? temen loe ?” tanya Niko bingung melihat cara pandang Zhani pada Dimitry.

          “Oh, perkenalkan nama saya Dimitry Kachova. Panggil saja Dimitry.”

          “Niko radithya, sahabat Zhani.” ujarnya tersenyum.

          Tidak lama mereka sudah akrab dan berbincang-bincang hal ringan. Tiba-tiba handphone Zhani berdering dan tertera dalam layar handphone ‘Ryo calling’.

          “Mm… Niko, Dimy, kalian ngobrol aja dulu aku mau angkat telephone.” ujar Zhani sambil meninggalkan mereka berdua yang mengangguk setuju.

          “Hallo, ada apa Ryo ?

          “Zhani, sekarang juga kamu harus ke Newt !” kata Ryo.

          “Aduh, aku nggak bisa kalau sekarang.”

          “Why ? aku nggak mau tau pokoknya harus ke Newt !”

          “Apa mesti sekarang ?” tanyanya dengan nada bingung.

          “Right now !” teriaknya lalu terputus.

          “Hallo ? hallo ? Ryo ? argh… di tutup lagi.” keluhnya.

          “Ada apa ?” tanya Dimitry.

          “Ryo yang menelephone. Katanya aku harus segera ke Newt, tapi bagaimana dengan Niko ?” keluh Zhani pada Dimitry.

          “Aku nggak apa-apa kok. kamu pergi aja.” ujar Niko.

          Zhani dan Dimitry akhirnya pergi bersama ke NEWT dengan mobil BMW hitam. Didalam mobil Zhani masih sedikit khawatir meninggalkan Niko sendirian dirumah sakit namun Dimitry berusaha menenangkannya.

  

Apartemen Shopia …

          Shopia yang baru saja selesai mandi langsung duduk disofa sambil menonton Televisi. Shopia tidak bisa menghilangkan wajah Ryo dari pikirannya. ‘Kenapa kamu bisa membuatku berdecak kagum saat melihatmu ? apa aku jatuh cinta padamu Ryo ? walau aku tau orang yang kau cinta adalah Zhani tapi aku akan tetap membuntutimu dengan cara apapun termasuk menjadi pendengar setiamu.’

                                                                                     ***

 Coffee Café …

          Saat dalam perjalanan, Zhani tiba-tiba mengajak Dimitry untuk sejenak mampir minum kopi. Dimitry segera mengendarai mobilnya menuju coffe café. Disana mereka mengobrol ringan.

          “Dimitry, makasih yah untuk sarapan tadi pagi ?” ujar Zhani tersenyum.

          “Sama-sama, tapi enak nggak rasanya ?”

          “Nggak enak, asin ! he… he… nggak deh bercanda, enak kok.”

          “Syukur deh.” ujarnya tersenyum “ Zhani, aku ke toilet bentar.” kata Dimitry agak terburu-buru.

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang