Jim

13 4 10
                                    

Kim Hyeri POV

"Namanya.....Park Jimin"

Setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari Bora tentang sosok laki-laki itu entah kenapa kini yang ada dipikiranku hanya dia.

Aku merasa sebenarnya laki-laki itu adalah orang baik, mungkin saja ada hal yang merubah kepribadiannya itu.

"Aiish..kenapa aku harus memikirkan laki-laki yang baru saja ku kenal itu?" batinku sambil mengeleng-gelengkan kepalaku.

"Hyeri-ya kamu kenapa? Sakit?" tanya Bora, mungkin karena melihatku yang bertingkah sedikit aneh ini.

"Ahh tidak, aku baik-baik saja" maaf Bora aku berbohong, aku gak mau kalo aku cerita apa yang aku pikirkan saat ini nanti kamu hanya akan menertawaiku saja.

Tapi aku tidak sepenuhnya berbohong karena toh saat ini aku memang baik- baik saja.

Sekali lagi aku memfokuskan diriku untuk memperhatikan materi apa yang sedang dijelaskan oleh Pak Ye Suk di depan.

Tapi lagi-lagi nihil, keinginanku dan pikiranku berbanding terbalik saat ini, keinginanku aku harus memperhatikan Pak Ye Suk ,tapi pikiranku selalu menuju laki-laki itu.

Laki-laki yang saat ini sedang menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya yang berada di atas meja. Tanpa ada keinginan untuk memperhatikan pelajaran saat ini.

Park Jimin. Ya, laki-laki itu sudah merasuki pikiranku.

Author POV

Masih berkutat dengan pikirannya Hyeri menyempatkan melihat laki-laki yang-mungkin-sedang tertidur itu, saat dia memperhatikan setiap inci tubuh laki-laki itu, tiba-tiba pria yang sedang ia pandangi sedari tadi menegakkan badannya saat itu pula kedua netra pria itu menangkap basah Hyeri yang dengan jelasnya memperhatikannya.

"Apa?" ucap laki-laki bernama Park Jimin itu, yang disertai tatapan mengintimidasi.

Karena merasa tertangkap basah oleh sang tuan, Hyeri hanya memalingkan mukanya, sudah pasti dia sangat malu mengingat tindakan bodohnya tadi.

Spontan Hyeri memegang kedua pipinya yang ia rasa kini memanas, dia yakin semburat merah pasti terlihat jelas di pipinya.

***

Bel pulang telah berbunyi 10 menit yang lalu tapi Hyeri masih senantiasa berada di kelas penyebabnya tak lain karena dia harus membersihkan kelas terlebih dahulu, karena memang jadwal piketnya hari ini.

Dia bergegas pulang setelah itu, tapi gerakannya terhenti saat dia melihat sosok laki-laki yang sudah sangat dikenalnya menyandarkan tubuhnya didekat pintu kelas.

Melihat hal itu dia hanya memutar matanya dengan malas, pasalnya hari ini dia mencoba menghindari laki-laki itu, tapi semua terasa sia-sia bahkan dia melupakan bahwa tadi dia berangkat sekolah bersama laki-laki itu dan otomatis pulang pun harus bersamanya.

Kalian pasti tau apa yang membuat Hyeri begitu ingin menghindari laki-laki itu.

Lalu dengan malas di melangkah pergi tanpa menghiraukan laki-laki yang sudah sedari tadi menunggunya.

"Yaa..Hyeri- ya , apa kamu tak melihatku? Kenapa kamu pergi begitu saja?" ucap laki-laki itu sambil berlari kecil menyusul langkah cepat Hyeri.

"Hyeri- ya " panggil laki-laki tadi berulang kali.

Merasa risih namanya terus dipanggil akhir Hyeri menghentikan langkahnya.

BACKSTREETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang