*15

435 31 3
                                    

4 jam berlalu, akhirnya Cameron dan Claudya telah sampai di Eropa. Dengan langkah yang cepat, Claudya turun dari jet, yang disusul oleh Cameron,

Claudya merentangkan kedua tangannya , menutup mata ,  menghirup dalam dalam udara di Eropa, angin yang berhembus menerpa wajah Claudya, membuat rambut Claudya berkibar kibar.

Cameron melirik Claudya, melihat seakan Claudya menikmatinya  Cameron'pun yang penasaran mengikuti Claudya dengan kepala di angkat ke atas, kedua tangan di taruh di kedua kantong celananya , menutup mata dan menghirup udara segar Eropa.

'Sangat menenangkan' itulah yang dirasakan Cameron dan Claudya.

Keduanya dengan bersamaan menghembuskan nafas, saling menatap, dan saling tersenyum.

Mereka sedang di jalan raya , berjalan sebentar melihat Eropa. Claudya'lah yang memutuskan untuk berjalan sebentar melihat lihat , dan disetujui oleh Cameron.

"Ahhhh, sudah lama sekali tidak melihat Eropa, ternyata makin indah saja " ucap Cameron memuji.

"Eumm, benar. " Claudya setuju, sambil memperlihatkan kedua  jempolnya.

Dengan gerakkan pelan, Cameron memegang tangan Claudya. Mengaitkan jari jari tangannya ke celah celah jari tangan Claudya. Claudya yang merasakan hangat ditangannya, pun menatap ke arah genggaman tangan mereka.

Sekarang ini Claudya dapat merasakan detakkan jantung Cameron yang berdebar sangat cepat. Bagaiman tidak terdengar? Mereka berdua sangat dekat, sehingga bahu mereka saling menyentuh,

Cameron tidak merasa Canggung sedikit'pun,  dia seakan menikmati genggamannya.

Munculah nama 'Kimberly' dipikiran Cameron. Tau akan perlakuannya yang lancang terhadap Claudya. Cameron melepaskan genggamannya.

Claudya yang merasa tau kenapa Cameron melepaskan genggamannya , hanya tersenyum pasrah, Claudya mengepalkan tangannya, yang  tidak di ketahui Cameron karena Cameron hanya menatap lurus kedepan.

Claudya tau kenapa Cameron melepaskan genggaman tangannya, Karena ' Kimberly ' .  buat apa juga Claudya mencintai Cameron , jika Cameron hanya mencintai Kimberly?
-'pikiran itulah yang terus berputar di kepalanya.

Claudya tersenyum samar, dengan cegatan Claudya langsung pergi berjalan,  mengabaikan dan tidak menghiraukan Cameron yang memanggil.

Cameron yang lelah dengan paksa menarik Claudya , menarik kedalam pelukkannya, Cameron memeluk Claudya dengan erat, seakan tak ingin Claudya pergi.

"Lepaskan!! "Ucap Claudya setengah berteriak, meronta ingin melepaskan pelukkan ini.

"Tidak akan." jawab Cameron singkat.

Orang orang yang berlalu lalang pun berhenti melihat apa yang dilakukan Cameron dan Claudya.

Claudya yang tak bisa melawan'pun hanya diam. Tak lama dia berkata.
" lepaskan Came, buat apa kau bersikap seperti ini padaku? Kau sudah mempunyai Kimberly. "

Benar apa kata Claudya, untuk apa Cameron memperlakukan Claudya seakan Claudya lah orang yang dicinta'inya bukan Kimberly.

Tapi, sebenarnya Cameron  menyadari bahwa dirinya sudah mulai menyukai Claudya, dilihat dari perlakuannya terhadap Claudya, perhatiannya terhadap Claudya.

Disaat Cameron sedang bersama Kimberly, pun yang tercetak di pikiran Cameron hanyalah Claudya. Cameron berasa tak bisa menjauh dari Claudya,

"Ya, aku memang mempunyai Kimberly , aku mencintai Kimberly! Tapi entah mengapa aku juga mencintaimu dengan waktu yang bersamaan." jelas Cameron tegas, membuat Claudya hanya tertawa Samar, Claudya dengan pelan menarik tangan Cameron jauh  dari tubuhnya, melepaskan pelukkan .

I'm Sorry. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang