6 [ Can't get you off my mind ]

9.6K 416 5
                                    

Ariana POV

Lagi-lagi berdiam diri dikamar Sarah, ini membosankan. Hanya berada di kamar pengap ini sambil menonton TV. Apakah di Amerika tidak ada arena rekreasi?

'Tok tok'

"Masuk pintunya tidak dikunci" Pekikku.

"Ayo ikut aku" Suara berat Matty timbul dari balik pintu.

"Kemana?" Tanyaku sambil mengotak-atik remot TV.

"Ganti pakaian kusutmu itu lalu turun kebawah" Perintah Matty tersenyum lalu menutup kembali kamar pintu kamar Sarah.

"Mau apa lagi dia" Gumamku.

Aku langsung beranjak malas dari ranjang  dan mengambil celana dan baju dari lemari. Celana jeans favorit dan baju tanpa lengan dilapisi dengan jaket boober. Selesai dengan pakaian, aku menggunakan aksesoris berupa topi hitam adidas dengan strip putih lalu turun kebawah menemui Matty yang sudah siap menunggi di bawah.

"Jangan bilang kita akan berbelanja. Semuanya mahal, kaki ku akan terlalu lelah untuk berlenggok kesana" Ujarku sambil melipat tanganku didada

"Tidak, aku hanya mengikuti kemauanmu saja" Ia tersenyum dan menarik tanganku

Matty menggenggam tanganku sekarang padahal telah berkali-kali aku melepaskan genggamannya itu tetapi tetap saja tangan besar itu menggengam tanganku, tak ada daya tanganku yang mungil dengan tangan besarnya. Menyebalkan, apalagi orang-orang yang ada di Mall memperhatikan kerusuhanku. Dan hari ini Matyy mengajak ku ke toko buku.

"Kau suka buku?" Tanyanya  menatapku sejenak

"Tidak aku lebih suka membaca novel online" Jawabku.

"Tidak modal" Gumamnya sukses membuat emosiku naik.

"Itu masih bermodalkan internet" Bantahku melepas genggamannya.

"Tapi semua itu bukan hal layak novel, kau tak bisa menyimpan mereka sampai kau tua nanti" Baiklah, debat selesai. Dia menang dan dia menang. Ariana memang selalu salah.

"Kubilang sekali lagi, walaupun buku itu bertema horor aku tidak akan suka" Tegasku menolak untuk ke toko buku, waktuku akan terbuang sia-sia untuk membaca sinopsisnya saja.

"Bagaimana dengan yang ini" Ia tersenyum sambil memberikanku Horor pocket.

Mataku berbinar melihat Horor pocket itu. Itu bukanlah sebuah buku tetapi di dalam kantung itu terdapat permainan seperti charlie pencil, mantra melihat hantu, masuk kedunia hantu, Ouija, dan lain-lain. Disini aku mempercayai semua itu, kau tidak sependapat denganku? Go away!

"Aku ingin membelinya" Kuraih Horor pocket itu dari Matt dan berlari ke arah kasir.

"Tunggu" Tangan besar itu mencekal tanganku.

"Kau punya uang?" Tanyanya

"Ya, sedikit" Ku obrak-abrik kantung celanaku dan menunjukkan uangku padanya.

"Lihat harganya" Matty melirik harganya dan menatapku dengan tatapan 'kau yakin?'

Horor pocket seharga 48 dollar, sedangkan aku punya 26 dollar. Mau bagaimana lagi, barang ini mahal mungkin aku bisa membeli di lain waktu.

"Ini mahal sekali, aku akan lebih rajin menabung" Ku kembalikan  barang itu pada Matty.

"Aku akan membelinya untuk calon istriku" Ucapnya kembali menarik tanganku untuk pergi ke kasir. Jujur saja, aku sudah seperti anak domba yang nakal. Ia menarik tanganku dengan Horor Pocket yang ada di tangan kirinya, sedangkan aku berusaha mensejajarkan langkah kami dan akhirnya sampai di kasir

Young Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang