22 [ Moved of state ]

8K 285 4
                                    

Hai gais maaf baru next:(

Ariana dan Matt sudah berada didalam mobil, keadaan masih hening seperti biasanya.Ia mengendarai mobil sambil meminum fresh italian coffee miliknya, sedangkan Ariana hanya memainkan ponsel sambil membaca komentar instagram pada foto pesta pernikahannya kemarin.Banyak komentar positif dan sangat sedikit komentar negatif ia hanya merasa senang.Mengingat beberapa kejadian kemarin membuat senyuman nya mengembang.

"Kenapa kau tersenyum terus?"tanya Matt memecah lamunanku

"Tidak, hanya sedikit mengingat kejadian kemarin"ucapnya

"Oh..lalu dimana kita akan tinggal?"tanyanya

"Maksudmu?"tanya Ariana

"Maksudku, kita sudah menikah, nah kita harus punya rumah sendiri.Dimana kita harus tinggal?"tanya lelaki itu meneguk kopinya

"Terserah kau saja tapi kufikir jangan dinegara ini"ujarnya

"Kenapa?"tanya Matt mengerenyitkan dahinya

"Kurasa dinegara ini hidup kita tidak akan tenang"ucap Ariana mulai menghentikan memainkan ponselnya

"Maksudmu?"tanya Matt

"Kau ingat Bella?aku takut dia menerorku"ucap Ari tertunduk

"Akan kufikirkan nanti "ucap Matt mengusap bahuku

Drtttt..drtt..

Ponsel Ariana berdering tepat berada dipaha, dengan gesit ia meraihnya dan melihat isi pesan dalam ponsel.

Unknown: Hai sayang:) kau sudah mengucapkan janji sucimu ya?maaf aku kemarin tidak datang tapi aku akan bertemu denganmu,sebutkan saja tempatnya aku akan menemuimu.

-Secret

Membeku, tubuhnya membeku layaknya es menatap kosong pesan yang ada didepan mata, siapa dia?oh ya tuhan!disini tidak aman, padahal ia sudah mengganti nomor ponsel, bagaimana dia bisa mendapatkan nomor barunya?

"Siapa ?"tanya Matt masih fokus mengemudi

"Operator"ucapku santai

"Benarkah?"ucapnya

"Kau tidak percaya?"tanya Ariana

"Bukan begitu, ah ya ampun kau benar benar menggemaskan "ucapnya mencubit pipi Ariana

"Sakit"ringis Ariana

'Hush' dengus Ari

Matthew Pov

Dia melipat tangan di dada, dengan raut wajah cemberut, sepertinya pipi gadis itu masih terasa sakit.

"Masih sakit, huh?"tanyaku

"Dengan berat hati aku mengatakan ya"ucapnya cemberut

"Ya ampun, maaf Ariana Morris, aku membuatmu sedih"ucapku dengan nada childish

"Berhenti! itu menjijikan"ucapnya memanyunkan bibir dengan wajah sebal

"Oh ya Ampun Arina aku sangat mencintaimu"ucapku mengecup pergelangan tangannya

"Cih!apa yang kau lakukan"ucapnya melepaskan tangan putihnya dariku

"Kau tidak romantis sama sekali"ucapku mengalihkan pandangan kearah depan

"Tapi caramu itu berlebihan"ucapnya

"Sikapmu jangan ketus begitu"ucapku dengan nada childish

Ariana Pov

'Apakah semua lelaki itu sifatnya seperti ini?'ya tuhan ada apa dengan laki laki ini'batinku

"Sifatmu tidak seperti ini sebelumnya ada apa denganmu?"tanyaku heran

"Kau tidak bisa diajak bercanda sih"ucapnya dengan nada normal

"Ya ya maafkan aku"ucapku

"Hm"

"Pasti marah?ya kan?"ucapku cemberut lagi

Lagi lagi hening, Matt bukan lah tipe orang yang diam tanpa alasan, mungkin ia sedang badmood atau mana mungkin, entahlah aku tak bisa menebak fikiran lelaki pirang itu.

Ia masih fokus mengemudi, mungkin ia lelah karena acara kemarin, aku akui juga bahwa aku merasa lelah.

- - - L OV E - - -

Mommy Tawny dan daddy Blake membantu kami untuk membawa koper dari hotel, Mama dan papa tidak ada dirumah karena masih mengurus hotel tempat pernikahan kemarin

"Ari!aduh selamat ya gue ga nyangka kapan gue bisa kaya lo"sambar Karin dari balik pintu

"Gue capek banget tau ga rin"ucapku menaiki satu persatu tangga

"Ya udah sini gue bantuin"ucap Karin membawa tas ranselku

"Oh ya si Anak pungut sama pacarnya kemana?"tanyaku

"Katanya mau holiday"ucap Karin dibelakangku

"Beneran?sama ka celine?kemana?"tanyaku memberhentikan langkah

Ia hanya mengangkat kedua bahunya ,ya dia tidak tahu.Aku dan Karin melangkah naik keatas lalu pergi menuju kamarku dan menjatuhkan tubuhku di empuk queen bed milikku

"Capek ri?"tanya karin meletakan tas ku dibawah lantai

"Bisa liat kan gue gimana?"ucapku memutar bola mata

"Ye lu mah marah mulu, cerita dah"ucapnya melompat ke kasur

"Gue masih bingung deh rin, siapa yang selama ini kirim sms misterius sama gue"ucapku melipat tangan didada

"Oh yang lo pernah ceritain itu?"ucap Karin

"Iya tadi dia sms lagi"ucapku kesal

"Lo mending ga usah tinggal disini deh ri, disini ga bagus buat lo, mungkin ga ada yang seneng gitu sama lo"ucap Karin memperjelas

"Nah itu dia rin, gue rencananya bakal pindah negara"ujarku

"Kemana ri?"tanyanya

"Entahlah gue gak bisa bahas malah yang beginian"ucapku mendengus

Beranjak dari ranjang dan menunggalkan kamar, sedikit berlari kearah kamar lelaki yang familiar bagiku.Sampai di depan kamarnya, tapi pintunya tidak dikunci bisa dibilang setengah terbuka, dengan perlahan kubuka pintunya dan menemukan seorang Matthew david Morris yang sedang......

Berzambungg...
Hai hai jadi capt ini pendek bikause author lagi sakit dan minggu kamarin itu author ulangan setiap harinya bisa dibilang 5 kali ulangan dalam 1 minggu,So maaf banget lama nextnya.Sebenernya author belum boleh next capt sama Mama ya tapi author sayang sama readers eaa:v.Banyak in vote dan comment lah soalnya nulis kali ini butuh perjuangan

Young Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang