5[ Misterious ]

10.5K 444 3
                                    

Aku selesai masak beef steak dengan sedikit saus BBQ di mangkuk terpisah. Aku yakin bahwa makanan ini enak karena aku telah mencicip sedikit. Walaupun tak seenak di restoran tapi aku mendapatkan resep itu dari pamanku yang berprofesi sebagai koki hotel, aku menelfonya tadi meskipun aku baru pertama kali masak beef steak

"Ini berantakan, tapi enak" Kuarahkan kaki ku ke meja sambil menyodorkan satu piring beef steak yang dilengkapi dengan wortel, jagung, dan kentang.

"Aku tak yakin ini enak" Ejek Matty menggelengkan kepalanya.

"Kalau tidak mau tak apa, aku yang akan menghabisinya" Ku tarik piringnya, namun ia mencekal tanganku.

"Aku hanya bercanda" Ucapnya tersenyum disertai lesung pipi tang terukir indah itu. Dia tampan, bagaimana bisa seorang gadis menolak untuk melihat panorama garis indah itu, serta gigi putih yang berjajar manis, bibir pink raspberry yang menggiurkan gadis-gadis dalam satu tatapan, dan mata yang seketika menghilang ketika lelaki itu terkekeh.

"Hey! Tolong potong beef ini" Ia membuyarkan lamunanku yang berisikan slow motion.

"Apa? Kau memintaku untuk memotonya untuk mu? Kau punya tangan kan?" Jawabku tinggi.

Ia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan tertunduk kebawah menunjukan ekspresi yang sedih. Oh gadis batinku menampar keras pipiku dan berteriak 'kau begitu kasar, Ariana. Bantu lelaki tampan itu'. Akhirnya ku gerakkan tanganku kearah pisau dan garpu dan mulai memotong untuknya. Ia tersenyum begitu pula denganku, ya walupun agak canggung.

Aku mulai mengambil posisiku dan meraih satu pisau dan satu garpu untuk memotong beef ini sedikit lebih kecil, setelah kupotong menjadi lebih kecil aku langsung melahap makanan favoritku itu.

"Ini enak tau" Ucapku

Tatapanku terfokus pada gerak-geriknya, ia mulai mengoles dagingnya ke saus bbq lalu memasukan makanan hangat itu kedalam mulutnya. Seketika membisu dan sedikit bergidik. Uh! Makananku tidak seburuk itu, keparat.

"Berhenti mendustaiku Mr. Morris, makanan ini enak! Kalau kau tidak suka ak--" Ia memortong pembicaraanku.

"Ini enak sekali" Ia menatap kosong kearah depan dengan nada rendah. Gadis batinku terbang ke angkasa ketika ia seketika membisu. Oh Ariana, kau tak seburuk gadis di luar sana.

"Kau tahu, aku tidak pernah mencicip makanan seenak ini. Kau koki yang manis" Ia tersenyum menoleh ke arahku dan melanjutkan makannya dengan lahap. Tubuhku ingin melambung ke angkasa sekarang juga. Gotcha! Kena kau.

' Grrrrr '

Eh? Tidak sekarang

Kupasang wajahku sebaik mungkin di depannya, oh baiklah aku lapar sekarang. Tapi bisakah perut ini berbunyi pada waktu yang tepat? Aku tidak mau lelaki tampan ini memberi perhatian lalu membuat diriku terbang kembali.

'Grrr'

"Duduklah bersamaku" Ia yang menyadari pun tersenyum. Apa boleh buat, aku mengikuti perintahnya. Karena perutku sudah berjoget ria, aku duduk di hadapannya.

"Ini punyamu aku sudah memotongnya lebih kecil" Ucapnya menyodorkan satu piring beef steak.

"Ini terlalu banyak" Tolakku sambil meletakan beberapa potongan beef dipiringnya lagi.

"Setiap wanita ingin makan banyak tapi ingin tetap kurus bukan? Tak apa, ini memang porsi makanku" Sanggahnya mengembalikan beberapa beef steaknya yang diberikanku sebelumnya.

'Drt drt'

From: unknown

Pesan: Hai, senang mengetahui tentangmu, aku mencintaimu. Kuharap kau bisa datang ke Caffe houston besok malam

Young Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang