Chapter 5
Elena P.O.V
Aku berjalan ingin ketoilet, belum sampai di toilet aku melihat niall ia juga melihatku, aku mengerutkan dahi ia mendekat kearah "hai el!" aku menjawab "eh hai juga ni, kau kenapa tersesat ya?" ia menggeleng "tidak, em bolehkah aku bertanya padamu el?" aku mengangguk "tentu!"
Aku berjalan menuju kantin, aku yakin blair pasti marah padaku, karena aku meninggalkannya terlalu lama. Hehe maaf ya blair . "hai blair, maaf aku lama" tidak ada jawaban dari blair "blair?" masih tidak ada respon
Disini aku langsung berfikir yang tidak tidak "jangan jangan, astaga kau kerasu-"
"Diamlah!" bentaknya, ia pun pergi meninggalkan ku
'uh pasti dia sangat marah kepadaku' aku langsung mengejarnya dan "aduh! Bisa tidak jangan mengganggu ku dulu!" aku berbalik melihat mrs. Tyas -ibu kantin- "maaf non ini billnya"
'Shit' aku menunduk malu.Aku lanjut untuk mengejar blair tapi ia sudah tidak ada dihadapan ku, tidak lama aku mendengar suara bel masuk. "Persetanan dengan bel!" kataku aku langsung ke kelas sesampainya di kelas aku tidak melihat blair, "shit where are you blair ?!" niall yang mendengar itu langsung melihat kearah ku dengan bingung "dimana blair?!" tanyanya
"Kau fikir barusan aku ngapain ni? Aku juga bertanya dan kau malah balik bertanya!" aku mendengus kesal.
Ia pun langsung pergi, aku ingin menyusulnya tapi sudah ada mrs. Eva "hey niall, kau mau kemana?" tanya mrs. Eva
"Aku ke toilet mrs!" jawabnya sambil berlari.
'Seandainya aku tadi tidak terlalu lama meninggalkan blair, mungkin tidak seperti ini jadinya' batinku."Flashback on"
".. Em bolehkah aku bertanya padamu el?" aku mengangguk "tentu!"
"Kau sudah berteman bersama blair berapa lama?" tanyanya
"Hm kalo berteman sih sudah dari junior high school, tapi kalau bersahabat baru saat duduk di senior high school" jawabku
"Apakah ada perubahan yang terjadi pada blair?" aku mengangguk
"Yaa perubahan 180° ni, iya yang awalnya humoris, ceria, dan periang kini sudah sangat berbeda."
"Aku tidak tau apa yang membuatnya berubah, setelah lulus junior high school ia benar benar berubah sikapnya yang sekarang sangatlah dingin, aku benar benar geram dengan apapun yang membuatnya berubah!" kataku sambil mengepal tanganku
"Aku orang itu el" jawabnya dengan nada sedih.
Aku mengerutkan dahi "maksudmu?"
"Akulah orang itu el aku meninggalkannya disaat aku dan dia sudah sangat dekat. Aku meninggalkannya begitu saja, aku meninggalkan nya tanpa alasan." aku melongo mendengarnya
"Astaga!"
"Apa kau sudah gila?!"
"Kau-" aku memberhentikan ucapanku "aku minta maaf el, ak-"
"Jangan minta maaf padaku! Kau telah menyakiti hati sahabat ku kau telah membekukan hatinya! Kau yang membuatnya terpuruk kau membuatnya jadi seperti orang gila, yang setiap hari hanya melamun! Kau membuatnya menjadi blair yang sangat beda! Beda niall!!"