Chapter 7

19 5 1
                                    

Niall P.O.V

Aku menatap kosong ke arah handphone ku, entah dari kemarin aku hanya memikirkan blair 'kemana ia? Mengapa ia tidak ada disekolah? Apa ini karena aku yang terlalu memaksakannya? Kalau iya itu artinya kau bodoh!'
Sampai aku melihat 2 orang perempuan masuk kedalam kelas, ada satu perempuan yang sangat aku rindukan, ia yang selalu aku fikirkan. Tapi hari ini ia sangat berbeda, ia menggunakan sweater pink cerah dan rok, aku ulangi ia menggunakan rok

Ia menatapku dalam, mata hijau nya sukses membuatku terhipnotis, aku benar benar menginginkannya menjadi miliki ku sekarang juga. Seandainya dulu aku tidak meninggalkannya mungkin sekarang ia sudah menjadi milikku.

"Blair?" ucap elena
"Hai ni!" aku tidak menghiraukannya. Aku dan blair masih saling tatap tatapan.

Sampai akhirnya aku mendengar suara yang tidak asing "apakah sudah puas saling menatap mr. Horan dan mrs. Art?" saat aku menoleh ternyata mr. Harry.
Spontan aku langsung mengedipkan kedua mata ku beberapa kali, begitu pala dengan blair.

"Maaf" kata blair.
"Baiklah, sekarang duduklah" perintahnya.

Blair P.O.V

Aku duduk dibangkuku. Setelah mendapat tegoran dari mr. Harry. Tanpa aku sadari sedari tadi aku menatapnya dalam,entah aku merasa... Uh entahlah aku tidak tau. Tapi saat aku menatapnya jantungku setara ingin copot.

"Blair!"
"El!"kataku membentaknya. "Kau tidak mendengarkan ku dari mengangguk?"
"Hm maaf el, aku hanya em.."
"Memikirkan niall?" potongnya
"Tidak aku tidak memikirkannya" jawabku cepat
"Mengaku saja apa susahnya blair, aku tau karena aku yang melihat. Kau menatapnya seakan tidak ingin kehilangannya untuk kedua kali" jawabnya santai sambil meminum coke nya.
"Kedua kali?" tanyaku terkejut.
Ia mengangguk.
"Ap-" belum selesai aku berbicara, namun bel sudah berbunyi.

Elena P.O.V

Yang kukatakan pada blair itu benarkan hanya saja blair tidak tau atau mungkin pura pura tidak tau, aku tidak tau.

Setelah jam pelajaran selesai aku langsung menuju mobilku untuk pulang, belum sempat membuka pintu mobil handphone ku sudah berbunyi.

Aku melihat id callernya, 'aunty olivia'
"Aunty olivia? Ada apa dia meneleponku?" kataku

"Hallo aunty" kataku ramah
"Hallo el, bisakah kita bertemu hari ini. Aku tau kau sudah pulangkan?"
"Em ya aku memang sudah pulang em.. Tapi ada apa aunty?"
"Ada hal penting yang harus aunty tanyakan, jadi apakah kau mau?"
"Jika kau tidak mau tidak apa, aku tidak memaksamu"
Sambungnya lagi
"Tentu aku mau aunty"
"Baiklah jika begitu temui aku di starbuck dekat sekolah ya"
"Baiklah aku akan sampai dalam 15 menit" aku menutup telepon

Setelah sampai di starbuck aku mencari tempat duduk, karena aku yakin aunty olivia pasti belum datang karena jarak rumahnya ke starbuck cukup jauh.

Who Are You || Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang