"Bl-blair? Ka-kau?!" kata mom ku terkejut.
"Mom ak-aku hiks" kataku menangis.
Mom menuntunku masuk.
"Tenangkan dirimu dulu blair"
Tak lama aku melihat calum turun dari lantai 2 dengan tatapan kagetnya.
"Ya tuhan?! Kau kenapa blair?!" katanya kaget.
"Ak-aku... Hiks mom aku-"
"Sudahlah sayang tenangkan dirimu dulu baru bercerita ya. Calum bawa blair kekamar lamanya"
Lalu calum mengandengku menuju kamar, belum sampai ke lantai dua kaki ku sudah terasa keram dan tidak bisa di gerakkan juga dengan kepala ku yang terasa berat dan mataku yang mengantuk. Namun aku tetap usahakan untuk bisa berjalan sampai kekamar. Setelah tangga terakhir di situ lah aku merasa seluruh anggota tubuhku tidak bisa di gerakkan. Lama kelamaan kepalaku semakin pusing dan...
"Blair!!"
Samar samar aku mendengar suara itu..
***
Calum P.O.VAku terbangun karena jam weker sialan ku ini berbunyi terus.
"Sialan kau!!" kataku melempar jam itu sampai hancur.
Lalu mencoba untuk tidur lagi tapi tidak bisa.
"Sialan!!! Dasar jam gila!" kataku kesal. Sebenarnya hari ini aku libur kerja hanya saja aku lupa matikan alarm di jam wekerku, padahal rencananya aku ingin bangun siang. Tapi karena jam sialan itu aku gagal bangun siang!
Aku membuka handphone ku lalu mencari id caller niall. Aku coba untuk menghubunginya tapi tidak di jawab.
"Apa ia belum bangun?" kataku bertanya pada diriku sendiri.
Karena tidak mendapat jawaban akhirnya aku putuskan untuk mengiriminya line saja.
To: Niall Horan
Bro!! Malam ini ajak istri barumu untuk makan malam bersama di rumah mommy ya! Harus datang jangan sampai tidak karena ada hal penting yang harus kalian dengar oke?!
Sebenarnya mom sudah janji untuk mengumpulkan keluarga di rumah mom untuk memberitahu acara pernikahanku dengan elena.
Setelah itu aku berjalan kekamar mandi, tapi belum sampai kekamar mandi perutku sudah bernyanyi.
"Ugh laparnya" kataku lalu berjalan turun kebawah.
Saat di tangga aku mendengar suara tangisan yang sangat familiar di telingaku. Blair!
Aku mempercepat jalanku. Saat sudah di bawah aku melihat blair sedang menangis dan mom yang sedang menenangkannya.
Ya tuhan?! Kau kenapa blair?!" kataku kaget.
"Ak-aku... Hiks mom aku-"
"Sudahlah sayang tenangkan dirimu dulu baru bercerita ya. Calum bawa blair kekamar lamanya" aku mengangguk .
Lalu aku menggandengnya, saat menaiki tangga, blair terlihat sangat lemas dan tak lama aku melihat blair tidak sadarkan diri.
"Blair!!"