Chapter 15

9 5 0
                                    

"Ni-niall?" aku mendongkak kaget saat melihat perempuan yang aku tunggu tunggu akhirnya bangun dari tidurnya.

"Blair?!" aku mencium keningnya.

"Aku merindukan mu blair. Ak-aku minta maaf atas kejadian kemarin aku memang bodoh blair, aku minta maaf blair" kataku memeluknya.

Ia melepaskan pelukanku secara lembut.

"Kau hutang penjelasan padaku" aku terkekeh.

"Ia sayang setelah kau pulang aku akan menjelaskan semuanya"

"Promise?"

"Promise!" kataku lalu berpinki promise.

"Hm.. Ini ceritanya ada yang udah baikan?" aku menoleh tanpa melepaskan jari kelingkingku. Mom mendekat ke arah kami dengan senyuman nya.

"Begini dong jangan marahan terus, hapus dulu air matamu itu blair" aku melihat ke mata blair, bulu matanya basah.

"Kau menangis blair? Kok aku tidak tau?!"

"Ia memang menangis dari tadi niall" aku mengerutkan dahi.

"Jadi..."

*Flashback on*

Blair P.O.V

Aku tersadar dari tidurku, aku merasakan sebuah tangan yang memengan punggung tanganku. Saat aku menoleh ternyata orang yang memegang tangan ku adalah niall.

Mau apa ia kesini? Batinku.

Tak lama mom masuk ke dalam dengan raut wajah kaget sekaligus bahagia.

"Blair!" katanya dengan suara lembut agar tidak membangunkan niall.

"Mom aku merindukan mu"

"I miss you too baby girl"

"Dimana dad dan calum?"

"Dad masih di kantor dan mom belum mengabarinya takutnya ini malah menggangu pekerjaannya, dan Calum entahlah ia mungkin diluar"

"Kenapa niall ada disini mom?"

"Tentu, karena ia suamimu sayang"

"Tapi mom aku sedang tidak ingin bertemu dengannya."

Who Are You || Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang