Chapter 13 : Stupid

1.5K 122 11
                                    

Author POV

Pagi yang cerah, dimana burung-burung bernyanyi, bunga-bunga bermekaran, angin pagi yang sejuk, dan coba dengarkan dengkuran yang mengalun itu..

Rupanya ketujuh pangeran tidur enggan bangun dari mimpi mereka. Lalu terdengar juga lantunan sebuah nyanyian indah pagi itu..

"SATU, SATU.. GUE AMBIL AER..." Ya, suara itu. "DUA, DUA.. GUE MASAK AER... TIGA, TIGA.. AERNYA UDA PANAS..."
Suara diva milik Ahra yang seperti alarm pagi. Sangat menyentuh lubuk hati terdalam siapa saja yang mendengarnya...
Bahkan jiwa-jiwamu akan bergetar jika mendengarnya.
"SATU, DUA, TIGA.. MAU GUA SI-"
Seketika nyawa yang tadinya melayang-layang damai di udara langsung kembali ke tubuh si empunya.
Entah mereka ingin segera menonton Ahra menyanyi atau mereka takut akan makna dari nyanyian Ahra itu, bahkan mereka rela mandi bersama.
Owwh.. Keluarga yang harmonis, bukan?

"Ntar lu semua kalo ude selesai, langsung temuin gua dibawah, yee.." Suara Ahra yang tiba-tiba menyapa ketujuh pangeran yang tengah asyik mandi bersama itu. Layaknya suara mistis yang entah muncul darimana.

"Nee..." Jawab ketujuh namja itu kompak.

Setelah itu mereka mandi dalam diam, saling menatap satu sama lain, dari luar hanya terdengar suara air yang terpancur dari shower masing-masing. Beberapa saat mereka saling tatap, tiba-tiba mereka saling memunggungi. Apakah ini karena efek saling tatap itu atau hal lain.. Hmm, i don't know..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ketujuh namja itu selesai berpakaian.
Mereka berjalan beriringan, menuruni setiap anak tangga bak model profesional.
Ahra yang terpana melihat kedatangan ketujuh namja itu bahkan tak mengalihkan manik matanya, terus mengekor hingga ketujuh namja itu telah tiba di hadapannya.

Ahra berjalan ke salah satu sisi aula.

Terdapat sebuah pintu kayu setinggi 7 meter disana. Dengan ukiran flora yang terukir apik pada pintu itu. Pintu itu terbuka otomatis saat Ahra berada di depannya.

Ahra berjalan paling depan, sedangkan HyunHy tepat tak jauh di belakangnya, diikuti oleh ketujuh namja yang masih menatap kagum ruangan yang berada di balik pintu itu.

Sebuah perpustakaan yang super besar. Bahkan lebih besar daripada perpustakaan yang pernah mereka kunjungi. Kebanyakan buku disana adalah buku-buku setebal kamus.

"Hei, kemarilah!" HyunHy sedikit berteriak kepada ketujuh namja yang hampir saja berpencar didalam perpustakaan yang super besar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, kemarilah!" HyunHy sedikit berteriak kepada ketujuh namja yang hampir saja berpencar didalam perpustakaan yang super besar itu.

Saat ketujuh namja itu telah berkumpul kembali, Ahra dan HyunHy berdiri di samping kanan dan kiri sebuah meja budar dengan globe raksasa diatasnya. Di tempat Ahra terdapat gambar bulan sabit yang terukir di atas meja bundar itu, sedangkan sebuah gambar matahari berada di sisi HyunHy.

The 7 Guardians (Bangtan Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang