"Hei wanita mesum.. kau tak kenal siapa aku?"
"Ya! Jangan sebut begitu bodoh! Aku tidak mesum! Tidak penting siapa kau! Aku sama sekali tidak peduli!"
Pria itu membuka kacamata hitamnya kesal lalu mendekatkan wajahnya kepada gadis berambut pendek ya...
"Sialan" Umpatku keras pada dua orang sosok yang sangat aku kenali dan mereka kini tengah asik berciuman diatap perusahaan itu
"SIalan kau Ilhoon!" teriakku lagi sambil menarik kerah bajunya dari belakang dan memberikan tinjuan keras dipipinya.
"YA!Yook sungjae hentikan!" kini wanita yang merupakan pacarku itu berusaha menenangkan emosi yang sudah tidak bisa aku tahan tersebut, aku rasakan tangannya keras mencengkram lenganku namun dengan keras juga aku lempar cengkramannya
"noona! Kau wanita murahan! Dasar sial!!" kini aku berteriak tepat di depan wajahnya sambil mengatur napasku yang tidak tenang
"YA! Aku tidak bermaksud seperti itu ini hanya salah paham sayang" kini wanita berbadan tinggi yang memang seorang model terkenal itu menyentuh pergelangan tanganku lembut. Aku arahkan pandanganku pada tangannya lalu aku tepis tangannya itu sebelum ia berhasil mengengam jemariku.
"salah paham bagaimana? Aku melihat kau dan dia sahabatku sendiri tengah berciuman!" kini jari telunjukku menunjuk kearah ilhoon yang hanya berdiri menyaksikan pertengkaran kami sembari mengusap darah yang mengalir diujung bibirnya.
"bukan begitu sayang ... aku tidak ber..."
"BRAK!!" ucapannya terhenti ketika aku menendang keras bangku kayu yang terletak disampingnya.
Bagaimana hatiku tidak sakit. Gadis itu Im Nana, wanita yang sudah 2 tahun menjadi kekasihku itu kini didepan mataku sedang asik bermesraan dengan sahabatku sendiri? Mimpi apa aku semalam sampai-sampai hari ini aku melihat pemandangan yang mampu merusah penglihatanku. Aku dikhianati oleh dua orang yang aku sayangi, Rasanya hariku seperti ditusuk oleh dia pedang tajam dalam waktu yang bersamaan.
Nana hanya bisa diam melihat tingkahku yang kelewat emosi tersebut
"sungjae..sabar.. dengar penjelasan kami dulu" kini Ilhoon yang sedari tadi diam angkat bicara.
"diam Kau berengsek!!" aku kembali membentaknya, ia hanya mengangguk pelan dan menatap kearah bawah, aku bisa rasakan bahwa ia kini sedang menyesali perbuatan menjijikannya.
"Kita Putus!" aku memandang tajam kearah gadis yang tengah mematung itu, bibirnya bergetar dan matanya mulai memerah. Aku melangkah pergi dari hadapanya berpura-pura tidak peduli ketika melihat wajahnya yang ingin menangis itu
"Yook sungjae!! Berhenti kau!!" kali ini nana berteriak keras, teriakannya bercampur dengan airmata yang mengalir deras dipipi tirusnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan sombong kau! Jangan mentang-mentang kau seorang Yook sungjae kau bisa bersikap seenaknya kepadaku!" teriakannya semakin kencang sehingga aku menghentikan langkahku dan membalikan badan melihat kearahnya dengan tatapan sinis dari ujung mataku
