Everlasting Mermories

2.6K 222 24
                                    

10 Years Ago

Nusa Dua Bali,

Gadis berambut panjang berwarna hitam, kepalanya tertunduk berjalan lemas ditengah kerumuman turis yang tengah asik menikmati berbagai makanan yang disajikan di Pasar Ubud tersebut. Beberapa pandangan mata para pelancong itu tertuju pada sosok gadis yang kini mengikat rambutnya tinggi, gadis itu menggunakan kain tradisonal khas bali berwarna coklat dengan kaos putih ketat membalut bagian atasnya, terselip bunga kamboja putih disekitar daun telinga bagian kanannya.

Kepalanya masih menunduk, pikirannya masih tertuju pada hal lain.

"unnie... aku akan mengikuti latihan tari hari ini juga bersamamu" kata gadis itu riang pada kakaknya yang 4 tahun lebih tua dari dirinya

"Tidak! Kau tidak boleh ikut! Kalau kau ikut pandangan semua orang akan tertuju padamu dan mereka akan mengabaikan aku! Pergi kau!"

Im Nana..kakak tirinya yang memang sangat membeci dirinya.

Ia sadar bahwa kedatangan dirinya yang tiba-tiba didalam kehidupan kakanya itu memang patut untuk menerima perasaan benci yang besar . Ayahnya tiba-tiba datang membawa dirinya masuk ke keluarga kecil tersebut. Kehadirannya sebagai anak yang tidak diharapkan dari wanita lain membuat keluarga yang sebelumnya bahagia itu menjadi hancur dan Ibu dari kakak tirinya menggugat cerai ayah mereka lalu melarikan diri. Sedangkan ayah merekapun pergi entah kemana dan kini kedua saudara tiri tersebut diserahkan kepada keluarga Ayah mereka yang menetap di Bali.

Karena hal itu, Gadis berusia 14 tahun ini tidak pernah melawan ketika kakaknya bersikap buruk padanya karena ia sendiripun sadar bahwa ia telah merenggut kebahagian kakak yang sebenernya sangat ia sayangi itu karena ia tau bahwa ia tidak memiliki tumpuan hidup lain selain kakaknya.

Gadis itu kini duduk meringkuk sambil menyembunyikan wajahnya.

Ia duduk sendirian didepan pertokoan yang sepi, dimana hanya ada beberapa turis yang lewat.

Aroma wangi kemenyan yang bercampur dengan wangi bunga sesajian yang terdapat disampingnya tercium jelas dihidungnya dan itu malah membuat hatinya semakin terkoyak.

"Park Sooyoung" suara berat dan suara dari rem sepeda yang berhenti didepannya itu membuat ia menaikan wajahnya yang sebelumnya ia sembunyikan.

"Oppa" kini matanya tertuju pada sosok Park Chanyeol. Seorang pria yang 5 tahun lebih tua darinya. Memiliki marga "park" yang sama dengan dirinya walaupun mereka sama sekali tidak memiliki Ikatan darah. Pria berhati emas itu tinggal disebelah rumah mereka. Karena memiliki kewarganegaraan yang sama ketiganyapun menjadi teman yang baik. Chanyeol terkadang melerai pertengkaran yang terjadi diantara Nana dan adiknya.

"kenapa kau ada disini?aku tidak melihatmu di rumah, disangar taripun tidak ada..bukankah harusnya kau ada jadwal menari di Sangar hari ini?" ia bertanya pada gadis itu sambil turun dari sepeda tradisionalnya lalu duduk disampingnya

"Nana unnie tidak memperbolehkan aku untuk ikut jadwal hari ini, jadi aku pergi saja" kini ia memancarkan pandangan sedih dari mata besarnya

"kalian.. sampai kapan akan seperti ini sih" Chanyeol mengusap kasar ujung kepala sooyoung namun ada kesan hangat didalamnya.

Park chanyeol, pria ini selalu memberikan perhatian lebih kepada gadis disampingnya walaupun ia lebih dahulu dekat dengan Nana. Sejak pertama kali bertemu dengan sooyoung hatinya bergetar, gadis kecil berpipi chubby itu terlihat takut dengan keadaan sekitarnya, wajahnya selalu menujukan raut wajah bingung dan sedih sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk mendekati gadis kecil itu dan melihat senyumanya untuk pertama kalinya. Dari semenjak itulah ia merasa candu untuk terus melihat senyuman lebar yang terlukis di wajah cantik sooyoung.

I Got You My MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang