Anindira
Tepat pukul delapan,aku dan Veronilo memutuskan untuk pulang. Ternyata Veronilo tadi ke Mall ini naik ojek. Jadi mau tak mau,kami berjalan. Untung jarak perumahan ku enggak jauh. Veronilo merasa tidak enak dan akhirnya mengantarku pulang. Baru nanti mungkin dia akan naik ojek. Aku enggak tahu dia tinggal dimana.
"Lo pindahan dari mana sih?," Tanyaku sambil menoleh kearahnya. Keadaan Ibu kota malam itu ramai. Mobil banyak yang berlalu-lalang.
"Gue pindah dari Bandung. Sebenarnya gue lahir di Jakarta. Tapi bokap udah sering bolak balik provinsi karena kerja. Jadi ya mau enggak mau, gue dan adik gue digeret kemana-mana." Jelasnya.
Aku mengernyitkan dahiku,"Mama lo kemana?"
Aku bisa merasakan Veronilo agak tersentak dengan pertanyaan itu.
"Mama sama Papa udah pisah,Dir. Terus Mama sekarang tinggal di rumah lain. Tapi Papa masih ngasih uang ke Mama," Tukasnya.
Aduh Dira bodoh banget!
"Uh...maaf gue-...pertanyaan gue lancang," Aku gelagapan.
"Enggak apa-apa." Dia hanya menatap lurus kedepan.
Rasanya suasananya menjadi sangat hening. Meski suara bising kendaraan masih ramai berkicau.
"Gue mau tau segala hal tentang lo dong." Ujar Veronilo. Aku mengangkat alisku,heran. Tetapi aku tetap menjawab pertanyaannya.
"Nama gue Anindira Andriani Karnaya,biasa dipanggil Dira,Ade kalo dirumah,atau Dedir. Gue genap berumur 16 tahun kemarin tanggal 6 Januari. Gue anak ketiga dari empat bersaudara. Anak pertama itu adalah abang gue,Radas Ghufranio Karnaya yang berumur 20 tahun,sekarang kuliah di Berkeley,pemain drum handal dan kerjaannya ngisengin gue. Anak kedua itu kakak gue,Arnindhiya Cinta Karnaya berumur 17 soon to be 18,sekarang sekolah di sekolah kita kelas XII-C,jenius dan cantik tapi rese. Anak keempat itu adek gue Aldo Wiratma Karnaya berumur 14 tahun,sekolah di SMP Budi Kasih,calon anak IPS terus paling jago main basket." Jelasku panjang lebar.
"Ngos-ngosan ya?" Goda Veronilo.
Aku bersungut.
"Sekarang giliran lo. Gue mau tau segalanya tentang lo."
"Hm oke. Nama gue Mahesa Veronilo Kinaria,biasa dipanggil Vero,Echa,atau Abang. Gue 15 soon to be 16 nanti tanggal 13 september. Gue anak ketiga dari empat bersaudara juga. Anak pertama abang gue,Dimas Fahrino Kinaria,umurnya 19 tahun sekarang lagi tahun pertama kuliah di Bandung. Dia mau ngambil S1 di Bandung dulu baru nanti berangkat ke Sydney untuk kuliah Technical and Engineering. Anak kedua,abang gue,Andrea Irvingga Kinaria umurnya 17 tahun sekarang sekolah di SMA Harapan Jaya di Bandung,anak IPS. Yang terakhir adik gue,cewek. Keenan Widya Kinaria. Umur 8 tahun,sekarang masih kelas 3 SD. Tinggal sama gue sama bokap. Hobi gue itu,main gitar sama piano,main PS apalagi FIFA terus gue suka band PATD,Blink 182,Paramore,Hey Monday,Arctic Monkeys,All Time Low,dan masih banyak lagi. Gue benci pelajaran Fisika meski gue pinter ngitung. Gue manggil abang pertama gue Mamas. Sementara abang kedua gue panggil Drea dan Adik gue gue panggil Keenan."
Aku manggut-manggut,"Ternyata lo enggak seburuk yang gue pikirkan ya,Ver."
Vero memutar bola matanya,"Pasti lah. Gue kan ganteng,kece,semua orang nge-fans sama gue."
Aku bergidik geli,"Hidih! Geernya keluar lagi,"
"Gue,Mahesa Veronilo Kinaria cowok paling ganteng se antero!" Teriakan Vero menarik perhatian orang-orang disekitar kami.
"Malu gue," aku menutup wajahku,"Gue tinggal ya. Enggak Mbak,Mas,saya enggak kenal. Bukan temen saya!" aku mempercepat langkah ku hingga akhirnya aku harus berlari karena Kinar mengejarku. Aku berlari sambil tertawa geli melihat tingkah Vero yang konyol.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Heartbreak Catastrophe
Teen Fiction"Apa Bunda pernah ngerasain sakit hati?" Tanyaku. Bunda tersenyum tipis sembari menghela nafas. "Tentu pernah,Dira," Bunda terdiam sebentar, "Tapi,itulah cara kamu belajar dalam hidup." Jawab Bunda. atau Dimana Anindira mengalami berbagai series kej...