Chapter 2

15.5K 1.4K 11
                                    

Sebuah kotak. Apapun itu aku tak terlalu peduli.

Aku benci dengan ini, sekotak strawberry, sebatang coklat berpitah, surat dengan prangko hati, apalagi sekarang. Hah

Siapa yang membuat hal semacam ini. Konyol sekali.

Aku benci mencintai


Tapi aku lebih benci di cintai.

.

"Kau sudah selesai dengan tugasmu". "Ne saem..".

"Bagus. Baekhyun? Kau harapan ibu satu satunya".

Inilah yang tak sukai.

Senyuman palsu. Dan permohonan sialan.

"Aku percayakan olimpiade ini padamu. Kecerdasanmu luar biasa...... Kau boleh keluar".

Aku tidak mengerti kenapa pintar atau tidaknya seseorang sangat berpengaruh.

Apa ibu juga akan bangga padaku.

Atau ayah yang tersenyum di sana.










Atau tidak. Kenapa memikirkannya. Aku membencinya aku sangat benci mereka.

.

Ketika sampai di koridor. Aku melihatnya 'Lagi' untuk kesekian kalinya.

Kali ini apa??

Dia pikir dengan tinggi badannya yang di atas rata rata bisa membuatku terkesan.




Mana ada secret admirer yang bisa menyamar seceroboh dia.

"Bbabo-ya".

Say 'LOVE U' [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang