Chapter 14

793 53 1
                                    

"YAK! Sedang apa kau? Menunggu si anak sial itu datang? Ckk.." Ucap Jonghyun sinis.

Ryeowook menghentakkan kakinya kesal. Mau apa lagi si Jonghyun ini dengan dirinya? Andai saja dirinya pandai berkelahi, tak segan-segan tangan mungilnya itu menyumpal mulut orang yang ada di hadapannya saat ini. Mimpi saja kau Ryeowookie.. Lihat saja, bahkan sekarang kau hanya bisa diam seperti itu.

"Namanya Kyuhyun. Bukan anak sial. Sudahlah aku mau ke kelas saja." Ryeowook berusaha bersikap tenang. Padahal dalam hati, ia terus mengumpat karena harus menghadapi Jonghyun sendirian hari ini.

"Hey.. hey.. Jangan terburu-burulah. Apa kau mau tahu kenapa anak itu tidak masuk sekolah juga? Itu kan yang sedari kau pikirkan?" Jonghyun menyandarkan tubuhnya di gerbang sekolah dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ap..apa pedulimu pada Kyuhyun? Sudahlah, aku mau pergi." Ryeowook tak mau ambil pusing dengan tingkah Jonghyun.

"Aku serius. Kau tak mau tanya padaku tentang anak itu?" Ujar Jonghyun lagi membuat Ryeowook mengurungkan niatnya untuk tidak menghiraukan Jonghyun.

"Memangnya apa yang kau tahu?" Balas Ryeowook pura-pura tak peduli. Sebenarnya agak ragu untuk menanyakan hal tersebut pada seorang Kim Jonghyun. Tapi, entahlah.. Ryeowook hanya ingin tahu keadaan Kyuhyun. Siapa tahu si Kim Jonghyun itu memang tahu.

"Heh.. Jadi kau benar-benar mau tahu? Oh baiklah.. Hari ini aku sedang berbaik hati padamu." Nampaknya Jonghyun sedang menguji kesabarannya.

"Cepat! Langsung katakan saja." Sahut Ryeowook tak sabar.

"Oh, baiklah.. baiklah.. Nampaknya kau sudah tidah sabar ya, bocah.. Jadi, kau belum tahu kalau si anak sial itu juga penyakitan?" Jawab Jonghyun santai. Ryeowook membalikkan tubuhnya agar berhadapan dengan Jonghyun lagi.

"A..apa maksudmu?" Tanya Ryeowook lagi.

"Si anak sial itu sakit jantung sejak lama. Ah, sudahlah.. Aku sedang tidak ada mood untuk membully hari ini." Jonghyun berjalan santai meninggalkan Ryeowook yang masih tergagap di tempatnya.

Ryeowook masih terkejut atas perkataan Jonghyun barusan. Haruskah ia percaya? Tapi Jonghyun sepertinya juga tidak bercanda. Kalau bukan karena bel sekolah berdering, mungkin Ryeowook masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

***

"KYUUUUUU..." Teriak Donghae begitu tiba di kamar Kyuhyun. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Donghae langsung memasuki kamar Kyuhyun dan menghamburkan pelukannya pada saudara kembarnya itu.

"Hae hyuuuung .." Kyuhyun membalas pelukan hangat Donghae. Sudah lama sekali ia tak pernah seperti ini. Baru kali ini Kyuhyun tidak menolak ketika Donghae memeluknya. Padahal dulu, ia selalu berontak jika saudara kembarnya itu senang memeluk dirinya ataupun Kibum.
Setelah beberapa saat, Donghae baru menyadari ternyata di kamar itu Kyuhyun tidak sendirian, ada Seohyun yang sedang duduk di samping ranjang tempat Kyuhyun berbaring itu. Tangannya memegang semangkuk bubur yang kelihatannya masih hangat. Sepertinya ia sedang menyuapi Kyuhyun saat ini. Menyadari ketidaksopanannya, Donghae pun membungkukan badannya pada Seohyun seraya meminta maaf.

"Maaf atas ketidaksopananku, Nunna. Ah, aku baru menyadari kehadiran Nunna barusan. Habisnya aku senang sekali karena Kyuhyun sudah diizinkan keluar dari rumah sakit." Seohyun pun memaklumi tingkah saudara kembar Kyuhyun itu.

"Di mana Bum hyung?" Tanya Kyuhyun pada Donghae.

"Ah, dia sedang merapikan barang-barang bersama Appa ." Jawab Donghae sambil mendudukan dirinya di ranjang Kyuhyun.

"Lalu kau tidak membantu mereka? Dasar pemalas.." Ejek Kyuhyun. Donghae hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan memamerkan senyum childishnya itu. Biar saja
Appa dan Kibum yang membereskan barang-barang bawaannya. Toh, mereka berdua mau-mau saja.

The Secret Of Triplet BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang