Chapter 13

1.5K 66 27
                                    

Siwon masih duduk bersimpuh di lantai, memohon agar bisa dipertemukan dengan putra bungsunya.

"Siwon-ah, sudahlah.. ayo, bangun! Ini tempat umum, kau membuat semua orang memandang ke arah kita." Yesung membantu Siwon untuk berdiri dari posisinya sekarang.

"Tidak.. Aku sangat bersalah padamu, pada anak-anakku, terlebih lagi pada Kyuhyun. Aku tak peduli pada orang-orang yang memandang aneh diriku. Jungsoo membeciku, Sungie.. Aku harus bagaimana?" Bisa dikatakan Siwon terlihat seperti orang yang kehilangan akalnya. Berlutut di tengah orang yang berlalu lalang, sambil tak henti-hentinya mengais maaf dari anak sulungnya dan sahabat yang ada dihadapannya.

"Mianhae .. mianhae .. hiks.." tangis pilu seorang Choi Siwon. Yesung menatap iba sahabatnya itu. Selama ini ia juga memendam kekecewaan terhadap sahabatnya tersebut, namun melihat keadaan Siwon yang benar-benar kacau saat ini, membuat hati Yesung terketuk untuk tak menuruti egonya.

"Bangunlah, Siwon-ah! Tenangkan dirimu, sahabatku.." Kata terkahir yang Yesung ucapkan, membuat Siwon terperangah. Bagaimana mungkin orang yang telah ia buat kecewa masih bisa menyebutnya sebagai sahabat. Kalimat itu berhasil menenangkan hatinya. Yesung menatap sahabatnya lekat-lekat. Disampirkan kedua tangannya pada bahu kekar Siwon.

"Aku memaafkanmu.. Sungguh, aku senang kau kembali, Siwon-ah.. Aku percaya, sahabatku adalah yang terbaik. Sebesar apapun kesalahanmu di masa lalu, aku memaafkanmu karena kau telah benar-benar menyadari apa yang kau lakukan adalah salah dan kau berusaha untuk memperbaikinya." Ucap Yesung tulus.

Mendengar segala ucapan Yesung membuat Siwon semakin merasa dirinya sangat buruk. Bagaimana bisa hatinya dibutakan sehingga tanpa sadar menyakiti orang-orang berhati tulus yang berada disekelilingnya.

"Aku tahu kesalahanku sangat besar. Aku telah mengecewakanmu dan anak-anakku sendiri. Aku bukanlah sahabat yang baik untukmu. Bahkan anakku sendiri pun tak mau melihat kehadiranku lagi." Siwon berkata lirih. Jungsoo masih mematung mendengar setiap kalimat penyesalan dari ayahnya itu. Ia sama sekali tak berniat untuk berbalik menatap ayahnya.

Yesung berusaha agar suasana tidak semakin menegang. Ia bergerak mendekati Jungsoo, putra angkatnya yang sangat ia sayangi.

"Jungsoo.." Yesung menyentuh bahu anak itu. Bisa dirasakan bahu itu sedikit bergetar menahan tangis.

"Jangan katakan apapun padaku saat ini, Appa .. Biarkan aku dengan kemarahan ini sebentar saja. Jebal.. jangan memaksaku." Lirih Jungsoo. Hati Siwon sangat sakit, mendengar anak sulungnya memanggil kata 'Appa' untuk orang lain, bukan dirinya.

"Jungsoo-ah.. Appa yakin kau tahu apa yang terbaik untuk dirimu dan adik-adikmu." Yesung menghela napas sejenak.

"Kau mungkin sangat marah terhadap Appa kandungmu saat ini. Tapi Appa yakin kau pasti jauh lebih tahu apa yang diinginkan oleh adik-adikmu." Ucap Yesung lembut berusaha untuk membuka hati Jungsoo untuk Appa kandungnya.

"Kau tahu seberapa besar keinginan Kyuhyun untuk bertemu Appa nya? Ingat tidak, dulu hampir setiap hari ia menagis agar bisa bertemu dengan Appa nya? Sekarang Kyuhyun sudah besar, walau ia tak menangis seperti dulu lagi tetapi jauh di dalam lubuk hatinya keinginan itu tak pernah hilang, Jungsoo-ah.." Yesung mencoba meluluhkan Jungsoo agar dapat meruntuhkan egonya.

Rupanya ucapan itu belum mampu meluluhkan hati Jungsoo yang kini diselimuti kekecewaan yang mendalam. Giginya bergemelatuk menahan amarahnya sendiri.

"Aku.. Aku hanya takut ia akan melukai adikku untuk yang kedua kalinya, Appa .." Ucap Jungsoo dengan merendahkan suaranya kali ini. Tangan Yesung masih terus mengusap lembut punggung Jungsoo. Sulit memang jika keadaannya seperti ini.

The Secret Of Triplet BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang