Chapter 16

1K 60 3
                                    

Debur ombak memecah batu karang di sepanjang bibir pantai Busan. Gemuruhnya tak mampu mengalahkan gelak tawa mereka yang terus menderu sejak menjejakkan sepasang kaki di sini. Tak heran, membuat siapa saja yang memandang ke arahnya pasti akan ikut tersenyum bahagia pula. Betapa asyiknya anak-anak itu bermain, seakan dunia hanya milik mereka sendiri.

Usia mereka bisa dibilang bukan anak-anak lagi. Keempat anak yang ada di sana sudah menginjak remaja, bahkan seorang lagi diantara mereka telah tumbuh menjadi sosok pria dewasa yang sangat tampan.

Jungsoo, si kakak tertua dari anak-anak itu, sangatlah pandai membuat suasana menjadi menyenangkan. Pada awalnya, Ryeowook yang memang baru bergabung bersama mereka belum lama ini masih nampak malu-malu. Tetapi, Jungsoo selalu punya cara untuk mengatasinya, apalagi sifat ketiga adik kembarnya itu begitu mendukung sehingga makin meramaikan suasana.

Siwon dan Yuri memilih untuk duduk di bawah pohon yang tak jauh dari mereka. Cukup hanya dengan memandangi putra-putra mereka yang tertawa bahagia saja rasanya liburan ini sudah sangat sempurna.

"Mereka akan menjadi putra-putra kita yang membanggakan. Aku sangat senang melihat keakraban mereka. Kebahagiaan ini.. semoga selalu menyertai keluarga kita nanti." Ucap Siwon disertai dengan doa untuk keluarga kecilnya ini. Yuri membalas dengan sebuah senyuman tulus, setelahnya sebuah kecupan singkat mendarat di dahinya.

"Ahh.. Siwonnie. Bagaimana kalau mereka tadi melihat kita? Aku kan jadi malu." Semburat merah mencuat dari kedua pipi Yuri membuat Siwon terkekeh pelan.

"Biar saja.. hehe.." Siwon justru malah membawa Yuri ke dalam rangkulannya.

"YAK, Siwonnie..!"

***

Klik..

Suara bidikan kamera yang entah sudah keberapa kalinya terdengar. Namja itu mengulas senyum melihat hasil jepretannya kali ini. Kemudian kembali mengarahkan lensa kamera yang berada di tangannya untuk memotret objek yang menurutnya pantas untuk diabadikan.
Klik..

"KYUHYUN! Sudah kubilang berhenti memotretku diam-diam.. Kau kan tahu aku tak suka difoto!" Rentetan protes ditujukan Kibum kepada saudara kembarnya itu. Tetapi Kyuhyun sama sekali tak menggubrisnya, ia justru kembali memasang senyum lebar melihat foto yang berhasil diambilnya.

"Wahh.. Kibum hyung, kau benar-benar sangat tampan. Lihat.. lihat.. rambutmu yang terkena terpaan angin itu sangat keren. Lagi pula kalau aku tak diam-diam, pasti kau tak akan mau kufoto kan hyung ? Ayolah.. hasilnya tidak buruk kok." Jawab Kyuhyun masih sibuk mengutak-atik kamera di tangannya.

"Huhh.. Tarserah kau saja lah. Tapi setelah ini jangan memotret aku lagi ya, kau kan sudah mengambil fotoku begitu banyak sejak tadi." Kibum memperingati Kyuhyun.

"Tidak mau! Aku akan memotret kalian semua sampai kita pulang nanti. Aku tak mau melupakan setiap hal berharga yang kita lakukan di sini. Aku kan tidak tahu, apakah kita masih bisa jalan-jalan lagi seperti hari ini dilain waktu? Jadi, kau jangan banyak protes Kibum hyung."

Kyuhyun tetap pada pendiriannya. Ia tahu Kibum pasti tak akan sanggup menolak setiap keinginannya, oh ralat.. bukan hanya kibum saja, hyungdeul -nya yang lain pun sama. Kyuhyun sudah bersiap untuk meneruskan kegiatan memotretnya. Kyuhyun melambaikan tangannya pada Donghae, Jungsoo, dan Ryeowook agar mereka menghadap ke arahnya. Mereka semua tersenyum manis sambil membentangkan kedua tangan menghadap langit.

"KIBUM.. KYUHYUN.. JANGAN DI SITU SAJA, KEMARILAH!" Teriak Donghae pada keduanya. Ah, benar-benar hari yang mengasyikkan.

***

Tak terasa langit sudah hampir berganti warna menjadi jingga kemerahan. Suasana langit sore yang begitu berharga untuk dilewatkan. Setelah puas bermain-main di atas pasir pantai Busan yang begitu lembut, kelima anak itu akhirnya merasa lelah mendera tubuh mereka. Seusai mendengar rengekan dari namja penyuka ikan nemo, yang tak lain adalah Choi Donghae, mereka berlima memutuskan untuk duduk sebentar di sana sebelum kembali menemui orang tua mereka.

The Secret Of Triplet BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang