Chapter 15

843 47 0
                                    

Raut cemas yang sejak tadi terpampang jelas di wajah orang-orang ini akhirnya bisa berubah menjadi hembusan nafas lega. Ketika dokter ramah itu memberikan penjelasan kepada keluarga pasien yang ditanganinya beberapa saat yang lalu.

"Semua sudah baik-baik saja sekarang. Sudah ku bilang, Kyuhyun adalah anak yang kuat. Meski detak jantungnya sempat melemah, tetapi saat ini kondisinya sudah lebih baik. Sebentar lagi Kyuhyun akan dipindahkan ke ruang rawat biasa. Kalian bisa menjaganya di sana." Yesung, dokter yang merupakan sahabat dari Choi Siwon itu berujar dengan tenang.

"Eumm.. Siwon-ah, bisa kau ikut sebentar ke ruanganku? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan." Pinta Yesung pada Siwon. Ia sempat memberikan senyum tenangnya pada yeoja yang ia ketahui adalah yeoja yang akan dinikahi oleh sahabatnya itu dan kemudian ia pun permisi dari tempat itu.

***

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan Yesung-ah?" Siwon membuka pembicaraan. Raut wajah Yesung yang semula tenang kini berubah drastis. Ia menghembuskan napasnya keras untuk menahan setitik kristal bening yang sudah saling mendesak dipelupuk matanya.

Siwon cemas melihat Yesung tiba-tiba seperti ini, "Ada apa? Katakan padaku mengapa kau tiba-tiba menjadi seperti ini setelah mengajakku ke ruanganmu?"

"Siwon-ah.." Yesung mulai berkata. Siwon mendengarkan apa yang dikatakan Yesung dengan seksama. Seakan satu katapun tak boleh terlewat begitu saja.

"Kau tentu tahu akan ada saat di mana seorang dokter merasa putus asa atas apa yang harus dilakukannya? Aku.. aku sudah melakukan semua yang ku bisa untuk Kyuhyun. Aku bahkan belum menyerah untuknya, aku ralat.. bahkan aku tak akan menyerah untuk kesembuhan Kyuhyun. Tapi.. tetap saja pada akhirnya aku harus kembali pada jawabannya yang sama.. Kita harus mendapat jantung baru secepatnya. Dia tak bisa menunggu lagi." Ucap Yesung dengan segala keputusasaannya. Jadi, raut wajah tenang yang terpampang beberapa saat yang lalu hanyalah sebuah topeng.

"Yesung-ah.. Ku mohon lakukakan apa saja agar Kyuhyun bisa bertahan sampai ia mendapatkan donor jantung itu. Berikan Kyuhyun terapi atau obat yang paling mahal sekalipun, aku akan menyanggupinya Yesung-ah.." Yesung melihat Siwon sama putus asanya seperti dirinya.

"Siwon-ah.. dengar, dengarkan aku.. Hidup ini semua berada di tangan Tuhan, kita manusia hanya mampu untuk berusaha. Kalaupun kita sudah tak bisa berbuat apapun lagi untuknya, tak ada satu orang pun yang tahu jika Tuhan memiliki rencana lainnya." Ujar Yesung menenangkan sahabatnya itu.

"Lalu aku harus bagaimana sekarang?" Wajah Siwon sangat terlihat kacau. Semua pembicaraan ini seakan berakhir dengan buntu, seakan-akan tak ada harapan lagi untuk Kyuhyun-nya.

"Yang perlu kita lakukan sekarang adalah terus berdoa dan berusaha. Jangan perlihatkan wajah sedihmu di hadapan Kyuhyun. Cukup berat untuk mengatakan hal ini padamu, Siwon-ah.. Tapi kondisi Kyuhyun sudah terlampau lemah, jika ia mengkonsumsi obat-obatan dosis tinggi secara terus-menerus, lama-kelamaan tubuhnya akan menolak. Jadi, ku mohon Siwon-ah.. Jaga Kyuhyun baik-baik, buatlah ia memiliki semangat untuk bertahan. Saat ini, mungkin hanya itu yang bisa kita lakukan. Maaf.." Dengan berat hati Yesung harus menyampaikan kenyataan pahit ini pada Siwon. Di luar perkiraan Yesung, Siwon justru mengulas sebuah senyum miris kepadanya. Yesung tahu, Siwon hanya berusaha kuat di hadapannya, ia sudah melihat kedua mata sahabatnya yang nampak memerah menahan buliran bening yang siap meluncur.

"Terima kasih atas segala yang usaha yang telah kau lakukan untuk Kyuhyun selama ini, Yesung-ah.. Aku permisi.." Siwon melangkah meninggalkan ruangan itu. Ia memutuskan untuk melampiaskan tangisnya seorang diri. Ia tak bisa kembali menemui anak-anaknya dengan wajah kacau seperti ini. Setidaknya, Siwon butuh waktu untuk menenangkan diri.

***

Ryeowook masih nampak bergetar atas kejadian beberapa jam yang lalu. Yuri, ibu dari Ryeowook itu pun mengakui bahwa dirinya sangat merasa bersalah atas kejadian ini. Bagaimana bisa, Ryeowook, anaknya yang lembut itu, membuat anak dari calon suaminya harus dilarikan ke rumah sakit. Yuri akhirnya memahami apa yang membuat sikap Ryeowook berubah seperti itu. Ia tak bisa marah pada Ryeowook, apalagi melihat anaknya yang tampak begitu terpuruk seperti ini.

The Secret Of Triplet BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang