"Ibu, apa Sunyoul sudah kembali ke rumah ?" Jungkook menghampiri Ibunya. Haeri pun mengerutkan keningnya.
"Belum. Memangnya kau tidak pulang bersamanya ?. Apa ia tidak memberitahu ia akan kemana ?" Jungkook menggeleng tidak.
"Aku akan mengirimkannya pesan. Ibu, aku naik ke atas dulu" pamit Jungkook pergi. Haeri pun segera meraih ponselnya di saku bajunya.
Sedangkan Jungkook , ia segera berbaring di kasurnya setiba di kamar. Tanpa berganti pakaian yang sekarang ia kenakan. Ia memikirkan kejadian barusan yang terjadi pada dirinya dan juga Yuju. Ia menyentuh bibirnya dan tersenyum kecil.
Ia beranjak dari kasurnya dan mengambil handuk untuk mandi.---------
Aku adalah lelaki yang bodoh mengharapkan sesuatu yang sudah tidak akan pernah terjadi...batin Sunyoul kemudian ia tersenyum kecut mentertawakan dirinya. Ia pun berbaring di rerumputan hijau sekaligus berhadapan dengan danau dengan air yang jernih.
Dari jauh Bomi memandangnya kasihan. Sudah dua jam ia mengikuti Sunyoul yang sedang melamun. Entah apa yang di pikirkan oleh Sunyoul. Bomi pun tidak tau. Kakinya melangkah menghampiri dan duduk di samping Sunyoul.
"Apa yang sedang kau lakukan. Kemana Jungkook, apa ia tidak bersamamu ?" tanya Bomi berpura-pura tidak tau. Sunyoul pun menolehkan kepalanya, wajahnya pun berubah menjadi kesal.
"Lihatlah sendiri, apa ada Jungkook bersamaku atau tidak. Apa kau tidak punya mata ?" tanya Sunyoul ketus. Bomi pun tersenyum menanggapinya. Mungkin ia sedikit tau apa yang sedang di alami oleh Sunyoul.
"Hei.. Jangan terlalu kasar padaku. Bisakah bicara denganku sedikit lembut seperti selimut. Bukan kasar seperti karung goni" ujar Bomi cemberut. Sunyoul pun tersenyum tipis.
"Apa peduliku"
"Ya, kau memang tidak akan peduli"
"Kau sendiri, kenapa kau ada di sini. Kau mengikutiku" Sunyoul kaget tidak percaya.
"Gadis sepertiku mana mungkin ingin mengikutimu. Bukankah kita musuh. Aku ,aku kebetulan melewati danau ini untuk mencari udara segar saja. Pikiranku sedang kacau. Satu sisi aku terus berupaya mencari informasi tentang seseorang dan di sisi lain aku berusaha ingin keluar dari rumahmu itu" jelas Bomi yang sebenarnya sedikit gugup. Ia takut ketahuan jika memang benar kalau ia mengikutinya.
"Kalau kau mau, keluar saja dari rumahku secara perlahan-lahan atau kau kabur saja secara diam-diam" Sunyoul memberinya ide, ide yang tidak masuk akal sama sekali. Bomi menjitak kepala Sunyoul.
"Kau tidak boleh menjitakku sembarangan" marah Sunyoul ,Bomi pun terkikih pelan."Apa kau pikir aku bodoh. Mana mungkin aku akan melakukan itu. Bibi Haeri, ibumu pasti akan kembali memaksaku untuk pulang ke rumah dan juga aku tidak mungkin pergi secara diam-diam. Aku takut ibumu terluka karena aku" jelas Bomi.
"Kenapa kau takut jika ibuku terluka ?" heran Sunyoul kembali dan segera duduk menunggu jawaban Bomi.
"Bibi Haeri sudah ku anggap seperti ibuku sendiri. Aku tidak tega jika harus menyakitinya. Selain ayahku, aku sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi" Bomi beranjak dari duduknya. Sunyoul pun memandangi wajah sedih Bomi.
"Selain ayahmu , bukankah kau memiliki keluarga yang lain. Keluarga ayahmu atau keluarga ibumu" Sunyoul mengsejajarkan jalannya dengan Bomi.
"Terlahir di keluarga yang memiliki kehidupan pas-pasan. Apa akan di anggap, ku pikir tidak. Kematian ibuku waktu itu , satu keluarga pun tidak ada yang datang untuk melihat maupun mengucapkan turut berduka cita. Untuk apa menganggap saudara seperti itu" ucap Bomi lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me , OK..!!. Erratic GIRL
RomantizmYoon Bomi adalah seorang gadis aneh, menjengkelkan, polos, imut, tomboy, cuek, baik dan juga pintar dalam segalanya. Terkecuali dalam hal yang namanya di dapur ( memasak ). Ayahnya , Yoon Shiyoon mempertemukan Bomi ke keluarga Jung Yunho dan Lee/Jun...