Part 4

2.5K 178 8
                                    


Part 4
Cakka merasakan sekujur tubuhnya menjadi kaku begitu merasakan bibir Sienna dibibirnya, ia bahkan tidak berkedip sedikitpun walaupun Sienna menciumnya.

Sienna mulai menggerakkan bibirnya dan disaat bersamaan Cakka mendorong bahunya pelan hingga Sienna menjauh darinya.

Cakka tidak tau apa yang Sienna pikirkan hingga ia berani menciumnya, saat ini emosi Cakka sedang tidak stabil rasanya ia ingin meledak saat ini juga karena Sienna seenaknya menciumnya.

"Lo seharusnya nggak lakukan itu," ucap Cakka datar.
"Apa gue baru aja mempermalukan diri?"

Hening!

Sienna berdehem, "Kenapa?" tanya gadis itu.
Cakka tidak menjawab, ia menghela nafas panjang lalu meninggalkan Sienna begitu saja.

Dari tempatnya Sienna masih memandang punggung Cakka yang mulai menjauh, ia memutar bola matanya merasa malu.

Apa Cakka baru saja menolaknya?

Itu hal paling memalukan yang pernah Sienna rasakan, ia tidak pernah ditolak siapapun, apalagi dengan ciumannya, dan malam ini dinding itu runtuh.

Sienna menghela nafas kasar, tapi ini bukanlah akhir ia akan buat ini menjadi permulaan.

--

Shilla keluar dari kamar hotelnya tepat pukul 9 pagi waktu Indonesia.

Ia menaiki taksi untuk sampai ke hotel tempat Cakka menginap, namun begitu ia sampai dipelataran parkir hotel, ia menyadari ada mobil yang mengikuti taksi yang ia tumpangi.

"Sir, tolong saya diantar kembali ke hotel sebelumnya," ucapnya pada supir taksi dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata.

Shilla berkali-kali menoleh ke belakang memastikan kecurigaannya pada mobil hitam yang tadi mengikutinya dan benar, mobil itu memang menguntitnya.

Shilla memasang alat komunikasi yang diberikan Difa, beruntung ia sempat membawa alat itu di tasnya.

"Difa?" panggilnya.

"Ya? Gue disini," suara Difa langsung menyahutinya.

"Gue ada di taksi, tadinya gue mau ke hotel tempat Cakka, tapi kayaknya ada mobil yang nguntit gue. Gue yakin, itu ESC," ucap Shilla.

"Sebentar, gue akan lacak lokasi lo... Bisa lo suruh supir taksinya buat keliling-keliling dulu?"

"Ya, berapa waktu yang lo butuh kan?"

"Gue akan kasih tau Cakka jejak ESC ini, kasih gue setengah jam untuk atasi ini,"

"Oke."

Shilla membuka google translate diponselnya sebelum berucap, "Sir, bisa membawa saya keliling di Jakarta?" pada supir taksi tersebut.

--

Sienna sedang memainkan laptopnya ketika telefon Difa datang, ia melirik Cakka yang tengah membongkar koper senjata mereka sebelum menerima panggilan Difa itu.

"Ya?" ucap Sienna.

"Apa Cakka sibuk, sampai nggak bisa angkat telefon gue?" tanya Difa.

"Ya, gue rasa dia sibuk," ucap Sienna malas-malasan.

Ia bahkan belum berbicara lagi pada Cakka sejak semalam.

"Oh baiklah, gue akan kirimi lo peta lokasi ESC sekarang berada,"

Sienna mengernyit, "Lokasi mereka sekarang?"

"Ya, gue udah kirimi pancingan bagus ke Indonesia,"

Escape 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang