Chapter 3: Dunia Fantasi

731 77 3
                                    

"We live in a world of dreams... A world of fantasy, where everything can happen"

Kesenyapan.

Sesuatu yang tidak wajar mendampingi Harry dan Hermione dalam patroli mereka malam ini. Sesuatu yang sangat tidak wajar dan tidak lumrah bagi mereka berdua. Jika biasanya mereka akan berpatroli sembari mengobrol, berbagi cerita mengenai pengalaman mereka hari tersebut, malam ini tidaklah demikian.

Ada kesenyapan di antara mereka, bahkan sesuatu yang terasa seperti kecanggungan. Sudah ada sejak mereka meninggalkan perpustakaan, dimana Hermione baru saja mengalami salah satu kejadian teraneh yang pernah dialaminya di dalam hidup.

Hermione diam saja, karena dia khawatir apabila memulai pembicaraan lebih dahulu akan menjurus ke arah pembicaraan mengenai apa-apa yang ada di perpustakaan tadi. Sedangkan Harry... Hermione tidak tahu kenapa, tapi dia terus menerus diam. Hermione bahkan mulai merasa diamnya Harry karena dia merasa dirinya tak dipercaya oleh Hermione sendiri.

Mungkin... Aku sebaiknya bercerita pada Harry, batin Hermione.

Baru saja dia selesai berpikir seperti itu, dia tersandung sesuatu. Bagai gerakan lamban, dia merasa melihat permukaan lantai mendekat padanya, tangannya mengembang, dia terjatuh-

Harry menangkapnya dengan sigap, mencegahnya jatuh mencium lantai.

Dia mengerjap.

Dia ternyata tersandung tangga.

Tangga. Ternyata mereka telah berbelok untuk menaiki tangga menuju ke lantai tujuh, dan Hermione, yang dari tadi hanya berjalan di sebelah Harry tanpa menyadari ataupun memperhatikan kemana dia pergi, tersandung begitu saja.

Dia mendongak menatap Harry, yang menatapnya balik dengan tatapan khawatir.

"Er..." Hermione ragu-ragu sedikit, sebelum melanjutkan, "Sori."

"Kamu yakin kamu tak apa-apa?" tanya Harry.

"Ya, aku tak apa-apa, hanya tersandung-"

"Bukan itu maksudku, Hermione," kata Harry, memotong kalimat Hermione.

Hermione mengerjap, lagi. Kemudian dia paham.

"Sejak keluar dari perpustakaan kamu terus menerus diam..." ujar Harry pelan.

Hermione menahan napas. Harry akan menanyakannya lagi mengenai apa yang tadi dia lihat di perpustakaan... Apakah sebaiknya menjawab jujur sekarang?

"...Kamu kelihatan sangat lelah... Apakah kamu sudah sangat mengantuk?"

Bahkan sebelum otaknya memberinya waktu untuk berpikir jernih, Hermione langsung menyambar kesempatan ini dan menjawab, "Ya!"

Harry mundur selangkah, tampak agak kaget karena nada suara Hermione. Dia mengangkat sebelah alisnya sedikit, dan tersenyum kecil.

"O...ke? Apakah sebaiknya kita sudahi patroli kita malam ini? Toh kita sepertinya tak akan menemukan siapa-siapa, sama seperti hari-hari sebelumnya?" tanya Harry.

"Oh! Tidak!" kata Hermione keras, membuat Harry mundur sedikit lagi. "Tidak! Tidak tidak tidak tidak tidak! Kita sudah mendapatkan tanggung jawab dari Profesor McGonagall, sebagai Ketua Murid, dan aku tak akan menyalahgunakan kepercayaan untuk memegang jabatan ini dengan memotong waktu patroli! Tidak!" seru Hermione, mengakhiri penjelasannya. Dengan satu jari telunjuk menusuk di dada Harry, yang mengangkat tangannya dan meringis.

"Buset. Rileks, Hermione," kata Harry. "Aku hanya... Menawarkan."

"Kamu menawarkan untuk melanggar peraturan? Urgh!" kata Hermione, mengangkat tangannya ke udara dan mulai menaiki tangga dengan kesal. Dia menggeleng-geleng, menggerutu, "Kamu makin mirip dengan Ron!"

Simetris (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang