"I never thought I'll live long enough to see this scenery"
"Berada di luar... Saat jam malam?" tanya Ginny pelan, mengulangi kata-kata Terry dalam versi lebih singkat.
Terry mengangguk sekali. Harry mengernyit, otaknya yang tidak secepat otak Hermione dipaksanya untuk bekerja ekstra. Informasi yang aneh... Sangat ganjil ini harus dia simpan.
"Tunggu. Tunggu dulu," kata Harry kepada Terry. "Kamu bilang... Michael mengatakan bahwa dia tahu caranya untuk bisa berada di luar saat jam malam tiba?"
"Ya, ya, benar!" kata Terry.
"Apakah maksudnya itu... Dia dapat keluar dari asrama saat jam malam tiba? Apakah dia mengatakannya dalam bentuk seperti itu?" tanya Harry.
"Er..." Terry berpikir sejenak, ekspresinya menampakkan konsentrasi yang sedang difokuskannya. "Er... Tidak. Tidak, kalau kuingat-ingat lagi, sepertinya Michael tidak mengatakannya seperti itu. Dia hanya berkata bahwa dia tahu caranya bisa ada di luar saat jam malam."
Kernyitan Harry bertambah. Dia bergerak sedikit, memalingkan wajahnya menghadap dinding koridor tempat mereka berada, berpikir keras.
Michael mengatakan bahwa dia bisa berada di luar saat jam malam...
Tapi sudah jelas bahwa siapapun tidak akan bisa ada di luar setelah jam malam tiba. Hermione sendiri yang mengatakan itu. Perintah Kepala Sekolah Hogwarts tak dapat dibantah...
Tapi Cornish telah membuktikan bahwa dia sanggup melakukannya. Padahal menurut Demelza, Cornish sudah ada di dalam ruang rekreasi setelah jam malam tiba. Tapi dia bisa keluar juga.Kalau begitu, kemungkinannya ada dua: Satu. Michael benar-benar melakukan hal yang sama seperti Cornish, sanggup untuk keluar dari ruang rekreasi setelah jam malam tiba. Atau...
"Kami sempat berpikir bahwa Michael memang sejak awal tidak kembali ke ruang rekreasi," kata Padma. "Bahwa dia dan Su memang terus ada di luar, sampai jam malam tiba. Bahwa mungkin mereka memang ingin menghabiskan malam berdua saja, di luar asrama."
"Ya, itu juga baru saja muncul di kepalaku," kata Harry, berjalan ke sebelah kanannya, masih menatap dinding koridor. Dia mendongak setelah dua langkah, dan menoleh kembali ke Terry dan Padma.
"Sejak kapan kalian sadar bahwa mereka tidak ada? Bahwa mereka menghilang?" tanya Harry.
Padma dan Terry bertukar pandang, sebelum Padma menjawab dengan lancar, "Pagi ini."
Sebelah alis Ginny meloncat ke balik poninya. Dia bertanya, "Pagi ini?"
"Ya, pagi ini," jawab Padma.
"Berarti ada kemungkinan bahwa mereka berdua menghabiskan malam di luar asrama, sampai menghilang... Tak ada yang tahu kemana perginya?" kata Ginny. "Dan kalian belum melapor ke guru?"
"Kami tidak bodoh, tahu," kata Padma, mengernyit kepada Ginny. "Kami tahu, bahwa jika melaporkan kepada guru, ini semua... Belum tentu benar-benar berakhir bagus."
"Apa maksudmu, belum tentu berakhir bagus?" tanya Ginny.
Padma menghela napas dengan sebal, dan Terry mengambil alih. Dia berkata, "Jadi begini. Ada gosip di antara anak-anak Ravenclaw, bahwa sebenarnya Cornish itu masih menghilang. Dan bahwa sebenarnya McGonagall berbohong, bahwa McGonagall sebenarnya membiarkan begitu saja menghilangnya Cornish tanpa menindaklanjuti lebih jauh."
"Ya, kalian sudah mengatakan itu tadi. Tapi apa hubungan..." mulut Ginny berhenti bergerak, dan membentuk bulatan yang cukup menggambarkan bahwa dia paham. "Oh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Simetris (complete)
Fanficficfan91 Dengan tiadanya Voldemort, harusnya ini menjadi tahun terbaik bagi Harry dan Hermione di Hogwarts. Namun peristiwa-peristiwa mengerikan terjadi, mengakibatkan Hogwarts terancam ditutup. Siapa sebenarnya yang ada di belakang semua ini? WARNI...