"I love you... You are my best friend"
Garis-garis cahaya kuning menembus melewati sela-sela jendela. Orang-orang berlalu-lalang di jalanan, mengendarai mobil, bus, ataupun berjalan kaki. Mereka semua sudah berangkat untuk melaksanakan kegiatan mereka masing-masing di pagi hari yang sejuk ini. Entah apakah itu untuk pergi ke sekolah, ke kantor, mencari nafkah dan bahkan mungkin merencanakan kejahatan, semua berjalan. Singkat kata: sebuah pemandangan yang biasa, sehari-hari, di setiap bagian kota London.Hal yang sama tidak dapat dikatakan di sebuah rumah. Rumah ini, berbeda dengan rumah-rumah lainnya, penghuninya baru sedikit yang sudah terbangun dari mimpi mereka. Sisa-sisa pesta masih berserakan di mana-mana, belum dibereskan sama sekali, bergeletakan sebagai sampah. Suara-suara dengkur pelan terdengar dari kamar-kamarnya, memberitahu bahwa orang-orang di dalamnya masih tidur. Kelelahan karena pesta, ditambah dengan terlalu banyak minum alkohol dan melakukan hubungan fisik di malam hari memang bisa membuat keluarga manapun di dunia, bahkan yang paling disiplin, untuk belum bangun walaupun matahari sudah mulai meninggi di langit.
Namun tetap saja, di tengah-tengah kesunyian tersebut tetap ada yang sudah bangun. Orang-orang seperti ini biasanya bergerak perlahan, berusaha menghindari membuat suara-suara keras. Mereka berjalan perlahan menuju kamar mandi, atau melihat keluar jendela, melihat pemandangan di luar, mungkin juga sembari menggaruk rambut mereka dan menguap.
Hari ini Harry mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu dari orang-orang tersebut.
Memandangi Hermione yang telah dia selimuti, dia tersenyum. Semalaman suntuk dia dan Hermione tertidur di sofa, kepala terkulai sementara mereka duduk berdekatan, mencoba mencari kehangatan dari perapian yang redup. Dia tidak ingat kapan tepatnya dia benar-benar terlelap, yang dia ingat hanyalah melihat Hermione tertidur lebih dulu mendahuluinya.
Hermione tampak damai tertidur di sofa seperti itu, rambutnya yang lebat terurai berantakan di sekeliling kepalanya, napasnya naik turun perlahan.
Dia sesungguhnya bisa memilih untuk merayakan Natal bersama orangtuanya, tapi dia memilih datang ke sini...
Harry berjalan ke dapur, membuka pintunya dan mulai menuangkan air untuk membuat kopi. Entah sejak kapan dia menjadi suka dengan kopi di pagi hari. Dia tidak pernah merasakan kopi di Hogwarts... Dia bahkan tak bisa mengingat kapan dia benar-benar mulai menyukainya. Mungkin dulu saat bersama keluarga Dursley, saat dia akan diam-diam menyeruput kopi Paman Vernon. Atau mungkin sejak dia menginjak Grimmauld Place lagi, mendapatkan suguhan kopi dari Kreacher.
Apapun itu, dia menyadari satu hal yang dari kesukaannya yang baru ini: Dia sudah bukan remaja lagi.
Dia mendengus. Ulang tahunnya yang kedelapanbelas sudah lewat. Dia benar-benar sudah dewasa secara legal, baik di dunia sihir maupun di dunia Muggle.
Delapan belas... Tujuh tahun sudah lewat sejak dia duduk di atas lantai tanah gubuk reyot lepas pantai, saat Hagrid memberitahunya sejak dia penyihir. Tujuh tahun telah berlalu, tujuh tahun yang tak bisa dianggap ringan dan menyenangkan sepenuhnya. Banyak hal telah dia lalui... Dan akhirnya hari ini dia dapat berdiri di sini, di dapur rumah ini, menyeduh kopi hangat di pagi hari yang cerah. Voldemort telah dia kalahkan, para pelahap maut sedang ditangkapi satu per satu. Orang-orang yang terdekat dengannya masih ada di sisinya, bersamanya.
Semuanya baik-baik saja...
Ingatan akan mayat Michael dan Su kembali ke pikirannya, bagaikan ditekan oleh slideshow yang berputar dengan paksa. Bagaimana posisi mereka saat tewas, dipasak begitu saja...
Orang-orang mati setiap hari. Semuanya baik-baik saja...
Luna mengatakan bahwa ada kemungkinan pelakunya berusaha menjadikan dia dan Hermione sebagai tersangka... Membuat mereka saling mencurigai satu sama lain. Pelakunya memiliki Akses yang sama seperti mereka, dan benar kata Luna: Cepat atau lambat, pencarian akan pelakunya pasti akan mengarah kepada dia dan Hermione. Para Auror bukanlah orang-orang bodoh, mereka pasti bisa mendapatkan kesimpulan seperti itu dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simetris (complete)
Fanficficfan91 Dengan tiadanya Voldemort, harusnya ini menjadi tahun terbaik bagi Harry dan Hermione di Hogwarts. Namun peristiwa-peristiwa mengerikan terjadi, mengakibatkan Hogwarts terancam ditutup. Siapa sebenarnya yang ada di belakang semua ini? WARNI...