"kamu mau ngomong apa ka" tanyaku melihat Raka yang dari tadi hanya diam
"sebelumnya aku mau minta maaf ra, aku mau kita akhiri saja hubungan ini"
"maksud kamu"
"aku mau kita putus, kita udah gak bisa sama-sama lagi diantara kita udah gak ada kecocokan lagi"
"tapi ka kita udah pacaran enam tahun, dan kamu dengan mudahnya mengahiri hubungan ini gitu aja, kamu gak bisa ngambil keputusan sepihak kaya gini dong" aku sungguh tak terima dengan keputusan raka yang meminta untuk putus.
"iya aku tau ra, tapi setelah ku pikir-pikir selama ini aku tidak pernah mencintai kamu, selami ini aku hanya mengagumi dirimu bukan mencintaimu hubungan yang kita jalin selama enam tahun ini hanyalah sebuah kesalahan" perkataan raka begitu menohok dihatiku bagaimana bisa ia mengatakan bahwa dia tidak mencintaiku.
aku masih ingat saat masa putih abu-abu dulu dialah yang mengejar-ngejar diriku dan mengatakan bahwa dia mencintaiku.
selama enam tahun bersama dengan mudahnya ia mangakhirinya begitu saja."aku gak terima ka aku gak mau kita putus aku yakin kamu mencintaiku" aku setengah berteriak mengucapkan kata-kata terakhir itu.
hingga membuat pengunjung cafe yang lain sempat menoleh kearah kami."terserah kamu mau gak terima atau gimana yang pasti sekarang kita udah putus, kita udah gak punya hubungan apa-apa lagi" raka kemudian pergi meninggalkan ku.
aku berjalan memasuki kamar apartemenku, aku segera menghempaskan tubuhku kekasur.
aku menangis tak terima dengan keputusan raka.
tak tau kah dia sudah melukai hatiku, aku sangat mencintai raka tapi kenapa dia dengan mudahnya mengakhiri hubungan ini bahkan ia mengatakan hubungan yang kita jalin selama ini adalah sebuah kesalahan.aku menangis sambil terus memandangi foto-foto kebersamaanku saat masih bersama raka.
hari aku memutuskan untuk kerumah raka aku masih tidak terima dengan keputusan raka yang memutuskan ku secara sepihak.
tok....tok....
clek
pintu terbuka dan menampilkan wajah seorang wanita muda yang cantik sangat cantik malah.
"siapa sayang" terdengar suara bariton yang sudah sangat familiar bagiku.
tampaklah wajah raka."kamu"
"raka siapa perempuan ini dan kenapa kamu panggil dia sayang"
"kenalin dia sarah kekasih ku sekaligus calon istriku"
aku menggeleng tak percaya dengan perkataan raka, bagaimana mungkin dia bilang perempuan itu kekasihnya dan dia bilang apa tadi calon istri gak mungkin itu gak mungkin.
"kamu bohongkan ka gak mungkin dia calon istri kamu"
"terserah kamu mau percaya atau tidak" kata raka sambil merangkul mesra perempuan cantik itu.
"jadi selama ini kamu selingkuh kamu jahat ka jahat"
"udah sekarang kamu pergi dari rumah aku atau aku perlu panggilin sarpam buat ngusir kamu"
"kamu gak perlu panggil sarpam buat ngusir aku, aku juga udah mau pergi
liat aja aku bakalan bales perbuatan kamu"
raka hanya mengangkat bahunya acuh.setelah dari rumah aku memutuskan untuk pergi ketaman kota tempat biasa aku sering jalan sama raka.
tempat ini menjadi saksi saat raka mengatakan cintanya padaku.aku masih ingat waktu itu saat pulang sekolah raka mengajakku untuk mampir ketempat ini.
dan tak ku sangka ia mengungkapkan perasaannya padaku.
aku yang waktu itu memang sangat mencintai raka tentu saja menerimanya.
waktu itu aku sangat senang aku merasa menjadi orang yang paling beruntung didunia karna bisa menjalin hubungan dengan orang yang sangat aku cintai.terlebih perlakuan raka yang sangat romantis dan baik padaku.
sampai teman satu sekolah sering iri melihat kemesraan aku dan raka.
mereka sering mengatakan bahwa kami berjodoh.aku meremas dadaku yang terasa sakit, hatiku hancur aku masih belum bisa menerima kenyataan ini.
enam tahun menjalin hubungan bukanlah waktu yang singkat.
susah senang kita lewati bersama tapi hubungan yang sudah ku jalin selama enam tahun harus berakhir dengan satu kata putus.
aku yakin raka pasti bohong mana mungkin perempuan cantik itu colon istrinya aku masih tidak percaya.aku terus menangis tanpa memperdulikan tatapan orang-orang disekitarku yang menatap kearahku bingung.
aku tidak peduli hatiku teramat sangat sakit.aku benci kamu raka aku benci aku memukul dadaku sendiri,
berusaha menghilangkan sakit dihati ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yang luka
Romancehatiku hancur saat kekasih yang paling aku cintai lebih memilih gadis pilihan orang tuanya dibanding diriku lebih sakit lagi saat ia mengatakan selama ini dia tak mencintaiku namun disaat aku mulai membalut luka dihatiku dia datang memintaku untuk...