Aku bukan wanita murahan

18.3K 857 10
                                    

semenjak kejadian itu justin masih terus mengejar-ngejarku ia tidak pernah bosan walaupun aku selalu menolaknya.

seperti hari ini dia mengajak ku untuk ketemuan dicafe dekat toko ku.

"justin aku tidak mungkin menerima kamu"

"kenapa ra" justin sudah setengah putus asa.

"ya karna aku gak bisa sebaiknya kamu berhenti ngejar-ngejar aku"

"oke aku akan berhenti ngejar kamu tapi kamu harus beri aku alasan yang jelas"

"karna aku gak cinta sama kamu justin"

"kenapa kamu gak cinta sama aku ra cinta ada karna terbiasa aku yakin jika kita sering bersama kamu akan bisa mencintai aku"

"aku gak cinta sama kamu dan sampai kapanpun aku gak bakalan cinta sama kamu karna kamu sepupu raka" aku mulai kehabisan kesabaran.

"gak ada hubungannya kamu nolak aku karna aku sepupunya raka, apa aku harus hamilin kamu dulu supaya kamu mau sama aku" aku tercekat mendengar omongan justin aku merasa tenggorokan ku kering susah payah kutelan salivaku.

"justin jaga omongan kamu kamu udah gak waras ya"

"ia aku udah gak waras ini semua karna kamu zahra"

"kamu gila" aku meninggalkan justin dengan setengah berlari tak peduli tatapan pengunjung cafe yang menatap heran kearah ku.

setelah sampai diapartemen aku segera mengunci pintu.
jujur aku muak dengan kelakuan justin yang terus mengejarku.

aku mendudukan diriku di sofa ruang tengah.
aku menghela nafas berat aku masih memikirkan perkataan justin tadi.

"apa aku harus hamilin kamu dulu supaya kamu mau sama aku"

bodoh bagaimana kalo justin benar-benar melakukannya.

ahhh..... aku rasanya mau gila

aku memukul-mukul kepala ku sendiri berusaha mengeyahkan perkataan justin yang masih menari-nari diotak ku.

aku memutuskan untuk
segera tidur karna ini sudah larut malam namun sial kenapa aku sangat susah sekali untuk bisa tidur.
aku membolak-balikan tubuhku sampai kini posisi tidur ku berputar seperti jarum jam.

ahhh..... kulirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul dua pagi.
astaga nampaknya aku tidak akan bisa tidur malam ini.

benar saja sampai pagi aku masih tidak bisa tidur.
hari ini aku tidak akan membuka toko selain aku malas aku juga gak mau ketemu sama justin.

aku memperhatikan  diriku dicermin sial lingkaran hitam tampak jelas dimata ku.
aku segera kekamar mandi untuk membersihkan diri.

setelah itu aku segera sarapan pagi namun baru hendak beranjak membersihkan piring-piring kotor.
pintu apartemenku diketuk dengan malas aku berjalan berjalan kearah pintu.

sudah dapat ditebak itu pasti justin, dengan setengah terpaksa aku membuka pintu.

"kamu ngapain la...." aku menghentikan kata-kataku tenggorokan ku seolah tercekat melihat siapa yang datang.

raka mau apa lagi dia nemuin aku tidak puaskah dia menyakitiku.

"mau apa kamu kesini"kata ku ketus

"gue cuma mau bilang sama lo gak usah dekatin justin"

"asal lo tau ya selama ini gue gak pernah deket-deket sama justin dianya aja tu yang kegatelan ngejar-ngejar gue"

"dasar perempuan murahan karna lo gak bisa dapetin gue sekarang lo dekatin supupu gue"

plakk...

aku menampar raka aku gak terima dia mengatai aku perempuan murahan.

"jaga omongan kamu, bilangin tu sama sepupu kamu jangan deket-deket aku lagi dan satu lagi jangan pernah kamu nampakin muka kamu didepan muka aku lagi ngerti"

Brakk....

aku membanting pintu keras aku gak terima dikatai perempuan murahan
awas kamu aku gak bakal maafin kamu raka.

aku mengumpulkan barang-barang pemberian raka mulai dari boneka aksesoris dan lain-lain.
sampai foto saat kebersamaan rakapun juga ku kumpulkan.
aku akan membuang semua barang-barang sialan ini.

aku tidak mau satupun barang-barang pemberian raka tersisa diapartemenku.
aku tidak mau mengingat raka lagi tak puaskah dia sudah menghiyanati aku dan sekarang dia malah mengatai aku perempuan murahan.












Hati yang lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang