Chapter 1

3K 220 27
                                    

* * *

"Aku hamil"

Hening. Dua sejoli yang masih menggunakan seragam SHS itu terdiam hingga satu diantara mereka membuka suara memecah keheningan

"Apa maksudmu?"

"Aku hamil gyu"

"Aku tau ini Bulan april. Ini tidak lucu hao, ohh.. Aku terkejut sungguh"

"Aku serius mingyu. Aku tidak bohong"

Mingyu terdiam. Dia memandang minghao yang duduk dihadapan nya. Tidak ada kebohongan yang terlihat diwajah manis nya. Dia serius, tapi ayolah.. Dia itu seorang pria mana mungkin bisa hamil, Mingyu akui kalau dia memang sudah lebih dari sekali bercinta dengan minghao yang memang adalah kekasih nya itu, tapi ayolah bahkan mereka baru saja selesai ujian, dinyatakan lulus saja belum lalu apa yang harus dia lakukan. Berkata jujur pada keluarganya kalau dia baru saja menghamili kekasih nya. Lalu dia harus menikah sebelum mencapai apa keinginan nya. Ohh sungguh membayangkan nya saja dia sudah bergidik. Jika kalian berpikir kalau Mingyu tidak mencintai Minghao kalian salah besar, dia sangat mencintai kekasih manis nya itu. Tapi dia sungguh belum siap untuk berumah tangga dan yang pasti apa mungkin orang tua nya masih akan memberi Harta warisan padanya. Dengan apa Mingyu menghidupi Minghao dan anak nya itu nanti. Bekerja? Hey siapa yang mau mempekerjakan anak lulusan SHS sepertinya. Sial. Dia benar benar bingung

"Mingyu"

Shit. Sungguh dia benar benar tidak kuat melihat kekasih manisnya menangis seperti ini, air matanya sangat berharga bagi Mingyu, tapi AKKHH tidak ada pilihan lain

"Gugurkan. Aku akan menemanimu besok untuk menggugurkan nya"
Sial. Minghao kumohon jangan menangis seperti ini. Sial Mingyu benar benar merasa seperti pria brengsek

"Gyu.. Hiks.. Hikss.. Ak.. Aku tidak mau"

"Lalu apa yang kau inginkan?"

"Bukankah kau mencintaiku? Kalau begitu kenapa kita tidak menikah saja gyu.. Hiks.. "

"Menikah? Hao kau jangan bercanda, lulus saja kita belum.. Dan lagi apa kata orang tua ku? Dan kau tau sendiri bukan kalau aku masih ingin kuliah dan meneruskan perusahaan ayahku"

"A.. Aku.. Gyu, aku tidak mau menggugurkan nya.. Hikss.."

"Kau membuatku pusing" Mingyu beranjak dari kursinya dan menatap Minghao datar

"Besok aku akan menjemputmu. Kita akan menggugurkan nya" Keputusan Mingyu sudah bulat. Ia beranjak keluar dari cafe dekat sekolah mereka itu setelah berkata tegas pada Minghao. Sedangkan Minghao hanya terdiam menahan isakan tangis nya agar tak terdengar pengunjung cafe yang lain. Jujur, disatu sisi ia juga masih ingin meneruskan pendidikan nya dan melakukan aktifitas dengan teman sepantaran nya. Tapi, disisi lain ia juga tak ingin menghilangkan anak dalam kandungan nya ini. Karna bagaimanapun ia hadir karna kesalahan yang dilakukan nya dan juga sang kekasih. Jadi apa yang harus ia lakukan? Apa ia harus melakukan keinginan Mingyu untuk menggugurkan bayi ini atau ia harus mempertahankan nya? Siapa yang harus ia mintai bantuan. Orang tua nya sudah tidak ada sejak ia JHS hingga ia harus ikut sang kakak yang bekerja di korea dan meneruskan sekolahnya di negeri ginseng ini. Disitu lah awal mulanya ia bertemu dengan Mingyu hingga mereka bisa menjadi sepasang kekasih seperti ini. Kakaknya pun sudah kembali ke Negara asalnya dan tinggal bersama keluarga kecilnya. Minghao tidak tau bagaimana tanggapan sang kakak jika tau apa yang terjadi padanya. Minghao sungguh merasa bersalah pada sang kakak karna dia telah merusak dirinya sendiri padahal sang kakak sudah susah payah bekerja untuk membiayai sekolah nya dikorea. Walau kini ia sudah bersuami dan memiliki dua anak ia tidak pernah lupa untuk mengirim uang untuk memenuhi kebutuhan sang adik yang memang masih harus meneruskan sekolah nya dikorea ini. Apa yang akan kakaknya katakan nanti. Minghao sungguh takut bahkan untuk bicara via telvon saja. Tapi pemikiran akan takut itu seketika ia lenyapkan. Dengan hanya membayangkan si jabang bayi hadir dan tumbuh saja itu sudah menjadi penguat untuk Minghao. Masalah diterima atau tidaknya ia, itu masalah nanti. Ia akan mencoba bicara pada kakak nya. Kakaknya itu sangat menyayanginya, ia tau itu. Minghao harus bertahan demi anak nya. Ia tau bahwa ia sangat mencintai Mingyu tapi untuk kali ini saja ia tidak ingin mengikuti keinginan Mingyu karna ia juga tau kalau ia juga begitu mencintai sang bayi.


[END] Please Im Sorry (GyuHao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang