Chapter 9

1K 102 0
                                    

"Pamannnnn" Gie memekik senang saat didapatinya Mingyu yang berdiri didepan pintu. Dengan semangat ia menarik sebelah tangan Mingyu memasuki tempat tinggalnya.

Sesampainya didalam sana Mingyu mengernyit mendapati Minghao yang tengah duduk di sofa namun bukan karena itu ia mengernyit namun karena seorang pria asing yang juga duduk disana bersama Minghao.

"Eomma... Appa, paman datang kemari" Keduanya menoleh dan mendapati Mingyu yang tersenyum kearah mereka   'hanya Minghao sebenarnya'  

"Siapa dia?" pria asing menurut Mingyu angkat bicara

"Hanya seorang kenalan Gie"

Jlebb

Alangkah sakitnya Mingyu mendengar itu. Dia menatap Minghao tidak terima namun diacuhkan oleh siempunya rumah.

Sebenarnya Minghao juga tak enak mengatakan hal itu namun apa boleh buat biarkan saja 'rasakan' batinnya.

Sedang Mingyu mengalihkan pandangannya pada si asing yang menatapnya kurang ajar. Bagaimana tidak kurang ajar lihatlah matanya yang melihat Mingyu dari atas kebawah lalu begitu seterusnya, cih.

"Bagaimana bisa" walaupun kecil namun suara si asing masih dapat didengar oleh dua orang dewasa lainnya.

"Apanya yang bisa Hoshi hyung?"

'Hoshi? Seperti pernah mendengar.. Ahh yah Jun pernah berkata soal Hoshi yang juga dipanggil appa oleh Gie' Mingyu berkata dalam hati.

"Ahh tidak ada.. Tidak ada aku hanya melantur hehe" 'bagaimana pria ini bisa begitu mirip dengan Gie, apa jangan-jangan...ahh tidak-tidak mungkin hanya kebetulan saja'

"Ah iya perkenalkan namaku Kwon Soonyoung kau bisa memanggilku Hoshi" Mingyu menyambut uluran tangan itu-dengan terpaksa, dan balik memperkenalkan dirinya.

Setelahnya Mingyu segera berlalu bersama Gie menuju kamar Gie dan seperti janjinya ia bermain bersama Gie disana walau dalam hati ia begitu tidak rela meninggalkan Minghao berdua bersama si Hoshi itu.

_____________

Gie sudah tertidur beberapa menit yang lalu dan Mingyu menghela nafas sejenak dan beranjak dari tempat tidur milik Gie yang kecil menurutnya, hingga membuat badannya yang besar terasa pegal.

Ini sudah malam dan ia harus segera pulang karena esok pagi ia masih memiliki pekerjaan dikantor.

Mingyu berjalan perlahan agar tidak menimbulkan suara berisik kemudian menutup pintu dengan sepelan mungkin setelahnya.

Ia yang berniat langsung pulang itu terhenti saat dilihatnya Minghao yang tertidur di sofa, sepertinya ia ketiduran disana.

Mingyu berjalan dan berhenti tepat disamping sofa, ia membetulkan posisi Minghao namun ia berpikir akan sakit jika ia membiarkan Minghao tertidur semalaman di sofa, maka itu ia mengangkat Minghao dan berjalan menuju kamar milik Minghao dan segera membaringkan Minghao dikasur.

Ia memandang wajah Minghao untuk waktu yang tidak sedikit, ia mengelus pipi Minghao sayang dan mengecup keningnya.
"Kau masih sama. Tidak ada yang berubah, bahkan saat aku menyentuhmu rasanya masih sama. Aku begitu merindukanmu"

Hening untuk waktu beberapa saat.

"Maaf Hao karena aku melakukan kesalahan begitu besar padamu. Aku menyesali itu. Bahkan aku tidak pernah sedikitpun tidak memikirkanmu saat aku diluar negeri sana. Aku mencintaimu Hao, rasa cintaku tidak pernah berubah sedikitpun sejak dulu padamu. Tolong beri aku kesempatan untuk menebus kesalahanku"

Mingyu menghapus setetes air mata yang entah sejak kapan ia sadari keluar. Ia tersenyum setelahnya dan beranjak berdiri.

"Aku pulang dulu, selamat malam" Mingyu menunduk dan memberikan sebuah kecupan dalam dibibir manis Minghao yang begitu di rindukan.

[END] Please Im Sorry (GyuHao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang